Frustasi, Idan Alexander Minta PM Israel Netanyahu dan Donald Trump Bantu Bebaskan Sandera di Gaza
Sandera Israel, Idan Alexander frustasi karena ia masih ditahan Hamas di Jalur Gaza. Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, merilis video Idan Alexander melalui akun Telegram-nya pada Sabtu (30/11/2024). 
19:50
1 Desember 2024

Frustasi, Idan Alexander Minta PM Israel Netanyahu dan Donald Trump Bantu Bebaskan Sandera di Gaza

- Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas, merilis rekaman seorang sandera Israel yang juga berkewarganegaraan Amerika Serikat, Idan Alexander.

Ia mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden terpilih AS, Donald Trump, untuk tidak mengabaikan nasib mereka di Gaza.

Pesan Frustasi dari Sandera

Dalam rekaman yang dipublikasikan pada Sabtu, 30 November 2024, Idan Alexander mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap pernyataan Netanyahu yang menawarkan imbalan 5 juta dollar bagi siapa pun yang dapat membawa mereka kembali.

"Saya merasa sangat frustrasi. Bagaimana dengan perlindungan Anda bagi kami sebagai warga negara dan tentara?" ujarnya.

Idan Alexander juga mengungkapkan ketakutannya akibat ancaman dari juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, yang menyatakan bahwa instruksi baru akan diterapkan terhadap sandera jika pasukan Israel mendekati tempat penahanan mereka.

"Penjaga kami memberi tahu kami tentang instruksi baru. Ketakutan dan isolasi membunuh kami," tambahnya.

Seruan untuk Aksi

Dalam video tersebut, Alexander meminta rakyat Israel untuk terus berdemo menuntut pembebasan mereka.

"Jangan abaikan kami. Kami ingin kembali ke rumah dengan kewarasan penuh," serunya.

Ia juga memohon kepada Donald Trump untuk menggunakan pengaruhnya dalam negosiasi demi kebebasan mereka.

"Jangan abaikan kami. Kami ingin kembali ke rumah dengan kewarasan penuh," tegasnya.

Alexander mengkritik kebijakan pemerintahan AS sebelumnya, khususnya yang dilakukan oleh Presiden Joe Biden.

"Senjata yang dia kirim sekarang membunuh kami dan blokade ilegal membunuh kami," kritiknya, sembari mengenang temannya, Hirsch, yang tewas dalam serangan Israel di Gaza.

Jumlah Korban di Gaza

Sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober 2023, jumlah kematian warga Palestina di Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 44.249 jiwa, dengan lebih dari 104.746 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Sementara itu, jumlah kematian di wilayah Israel tercatat sebanyak 1.147 jiwa.

Konflik ini dimulai setelah Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak 1948.

Saat ini, Israel mengeklaim ada 101 sandera yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran yang terjadi pada akhir November 2023.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Editor: timtribunsolo

Tag:  #frustasi #idan #alexander #minta #israel #netanyahu #donald #trump #bantu #bebaskan #sandera #gaza

KOMENTAR