Benjamin Netanyahu Klaim Tidak Menyetujui Operasi Pembunuhan 3 Putra Ismael Haniyeh
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 
10:20
11 April 2024

Benjamin Netanyahu Klaim Tidak Menyetujui Operasi Pembunuhan 3 Putra Ismael Haniyeh

Tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Rabu (10/4/2024) waktu setempat. 

Kerabat, media resmi Hamas, dan Haniyeh menuduh Israel militer bertindak sebagai aksi balas dendam dan pembunuhan.

Haniyeh mengkonfirmasi kematian tersebut pada hari Rabu dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera.

Dia mengatakan bahwa putra-putranya menjadi syahid dalam perjalanan menuju pembebasan Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa.

“Musuh kriminal didorong oleh semangat balas dendam dan pembunuhan dan tidak menghargai standar atau hukum apa pun,” katanya dalam wawancara telepon.

Saat ini Ismail Haniyeh tinggal di pengasingannya di Qatar, tempat Al Jazeera bermarkas.

Dia mengatakan pembunuhan tersebut tidak akan menekan Hamas untuk melunakkan posisinya terhadap Israel.

Kedua belah pihak telah terlibat dalam perundingan gencatan senjata selama berbulan-bulan.

“Musuh percaya bahwa dengan menargetkan keluarga para pemimpin, hal itu akan mendorong mereka untuk mengabaikan tuntutan rakyat kami,” katanya.

“Siapa pun yang percaya bahwa menargetkan anak-anak saya akan mendorong Hamas mengubah posisinya adalah delusi.”

Stasiun TV Al-Aqsa milik Hamas mengatakan Hazem, Ameer dan Mohammed Haniyeh putra Haniye tewas bersama anggota keluarganya dalam serangan di dekat kamp pengungsi Shati di Kota Gaza.

Al Jazeera melaporkan bahwa beberapa cucu Haniyeh juga termasuk di antara mereka yang kehilangan nyawa dalam serangan tersebut.

Kepala biro politik Hamas di Qatar, Ismail Haniyeh (kanan) berduka atas kemartiran ketiga putranya (kiri) dalam pemboman Israel yang menargetkan mobil mereka (tengah) saat hari raya Idul Fitri, Rabu (10/4/2024). Tiga cucunya juga dibunuh dalam serangan itu. Kepala biro politik Hamas di Qatar, Ismail Haniyeh (kanan) berduka atas kemartiran ketiga putranya (kiri) dalam pemboman Israel yang menargetkan mobil mereka (tengah) saat hari raya Idul Fitri, Rabu (10/4/2024). Tiga cucunya juga dibunuh dalam serangan itu. 

IDF mengakui

IDF atau pasukan pertahanan Israel mengkonfirmasi pembunuhan Amir, Muhammad, dan Hazem Haniyeh pada Rabu malam.

Dalam sebuah pernyataan, IDF mengatakan pesawat Angkatan Udara menyerang target  dengan bimbingan intelijen dari Amman dan Shin Bet.

Tiga operasi militer organisasi teroris Hamas dalam perjalanan mereka untuk melakukan kegiatan teroris di wilayah tengah Jalur Gaza.

Tiga aktivis yang diserang adalah Amir Haniyeh, seorang komandan pasukan di cabang militer Hamas.

Kemudian Muhammad Haniyeh, seorang agen militer di organisasi teroris dan Hazem Haniyeh, seorang agen militer lainnya di organisasi teroris tersebut.

IDF mengonfirmasi bahwa para aktivis tersebut adalah tiga anak dari Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas.

Netanyahu Tidak Tahu

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak diberitahu mengenai serangan yang menewaskan ketiga putra Haniyeh.

JerussalemPost melansir Netanyahu bahkan tidak menyetujui operasi tersebut, mengutip seorang pejabat Israel.

Menurut pejabat tersebut, operasi tersebut dianggap oleh IDF dan Shin Bet sebagai tindakan taktis dan dilakukan karena peran putra Haniyeh di sayap militer Hamas.

Laporan tambahan oleh Kan News pada hari Rabu menyatakan bahwa kabinet perang belum membahas serangan tersebut.

Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga tidak diberitahu tentang keputusan untuk melenyapkan putra-putra Haniyeh.

Dia maupun Netanyahu dilaporkan terkejut dengan serangan tersebut.

Para pengambil keputusan IDF dilaporkan percaya bahwa karena Israel belum mencapai kesepakatan dengan Hamas, tindakan seperti itu tidak akan mempengaruhi negosiasi penyanderaan.

Kekejaman Israel

Tujuan langsung Israel adalah untuk menjamin pembebasan sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan lintas batas pada 7 Oktober.

Dikatakan bahwa mereka tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas tidak lagi menguasai Gaza atau mengancam Israel secara militer.

Lebih dari 33.000 warga Palestina telah terbunuh sejak serangan Israel dimulai, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dengan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi dan sebagian besar wilayah kantong tersebut terbengkalai.

Israel menarik kembali sebagian besar pasukan darat dari Gaza selatan minggu ini setelah berbulan-bulan pertempuran, namun masih mengatakan pihaknya berencana melancarkan serangan terhadap Rafah, di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, tempat lebih dari separuh warga Gaza kini berlindung.

Netanyahu mengatakan warga sipil akan dievakuasi dari Rafah sebelum pasukan Israel mengejar batalyon Hamas yang tersisa di sana, namun janji tersebut tidak banyak meredakan kekhawatiran internasional.

Perang dimulai ketika Hamas memimpin serangan ke Israel selatan, yang menewaskan 1.200 orang dan 253 orang disandera.

Sekitar 130 orang masih ditahan tanpa komunikasi di Gaza, kata Israel.

Tag:  #benjamin #netanyahu #klaim #tidak #menyetujui #operasi #pembunuhan #putra #ismael #haniyeh

KOMENTAR