Rusia Ngadu ke DK PBB usai Israel Bunuh 2 Jenderal Iran dan 9 Orang di Damaskus
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, saat memimpin KTT Dewan Keamanan PBB di New York, AS, pada Senin (24/4/2023). --- Rusia meminta DK PBB bertindak atas serangan Israel yang menewaskan 2 jenderal Iran dan 9 orang di Damaskus. 
16:30
2 April 2024

Rusia Ngadu ke DK PBB usai Israel Bunuh 2 Jenderal Iran dan 9 Orang di Damaskus

Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan terbuka atas permintaan Rusia sehubungan dengan serangan Israel terhadap fasilitas diplomatik Iran di Damaskus, Suriah, pada Senin (1/4/2024).

Serangan itu menewaskan dua Jenderal Iran, Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi, lima petugas Garda Revolusi Iran (IRGC) di Damaskus, dan tiga warga sipil.

Permintaan Rusia ini diungkapkan oleh Wakil Tetap Pertama Federasi Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky.

"Setelah serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Iran meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk tindakan ini. Menindaklanjuti surat Iran, kami meminta pertemuan terbuka Dewan Keamanan PBB. Kepresidenan Malta menjadwalkannya pada (Selasa) 2 April pukul 15.00 waktu New York (22.00 waktu Moskow),” tulisnya di saluran Telegram-nya, Senin (1/4/2024).

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia juga menyatakan tindakan Israel sama sekali tidak dapat diterima dan harus dihentikan, seperti dilaporkan TASS.

Sebelumnya, perwakilan Iran untuk PBB menyebut serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus sebagai tindakan teroris pengecut dan pelanggaran mencolok terhadap Piagam PBB.

Perwakilan Iran itu meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan yang dilakukan oleh Israel dan mengambil tindakan.

Israel Serang Konsulat Iran di Suriah

Sebelumnya, media Suriah, SANA, memberitakan Angkatan Udara Israel menyerang sebuah rumah di Damaskus.

Selang beberapa waktu, muncul informasi bahwa gedung konsulat Iran mendapat serangan.

SANA melaporkan bahwa bangunan itu hancur total, menewaskan semua orang di dalamnya.

Akibat penyerangan tersebut, Brigadir Jenderal Korps Garda Revolusi Islam (IRGC, unit elit Angkatan Bersenjata Iran) Mohammad Reza Zahedi, serta wakilnya, Jenderal IRGC Mohammad Hadi Haji Rahimi, dan lima penasihat militer IRGC lainnya terkena serangan dan terbunuh.

Jumlah korban penyerangan tersebut, menurut data terakhir, bertambah menjadi sebelas, yaitu delapan warga Iran, dua warga Suriah dan satu warga Lebanon, seperti diberitakan RBC Rusia.

Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Miqdad, mengunjungi kantor diplomatik Iran dan mengutuk serangan teroris keji yang dilakukan Israel.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, mencatat bahwa Iran akan memutuskan bagaimana menghukum Israel.

Seorang perwakilan Pasukan Pertahanan Israel pada sebuah pengarahan menolak mengomentari informasi tentang militer Israel yang menyerang Damaskus.

Hubungan Israel dan Iran memburuk sejak revolusi Iran yang dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei pada tahun 1979, yang kemudian menerapkan kebijakan anti-Israel.

Penerusnya, pemimpin tertinggi Iran saat ini, Ayatollah Ali Khamenei melanjutkan perjuangannya dan menyatakan dukungan untuk Palestina.

Israel menuduh Iran membantu Hamas, PIJ, Hizbullah dan faksi perlawanan lain yang menentang Israel atau yang disebut Poros Perlawanan, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Iran.

Di tengah agresi Israel yang berlanjut di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi 32.782 jiwa dan 75.298 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (1/4/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Xinhua News.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Editor: Nuryanti

Tag:  #rusia #ngadu #usai #israel #bunuh #jenderal #iran #orang #damaskus

KOMENTAR