Kesaksian Dokter Inggris: Sniper Israel Targetkan Anak-anak Gaza dengan Satu Tembakan di Kepala
"Tidak masalah siapa Anda di Gaza. Jika Anda orang Palestina, Anda adalah sasaran," kata Nizam Mamode dalam sesi Komite Pembangunan Internasional di DPR Inggris mengenai situasi kemanusiaan di Gaza, dilansir Anews, Rabu (13/11/2024).
Memberikan bukti dalam kesaksiannya, Mamode, yang bekerja di Rumah Sakit Nasser di Gaza dari pertengahan Agustus hingga pertengahan September, mengatakan bahwa 60 persen hingga 70 persen orang yang mereka rawat di Gaza adalah wanita dan anak-anak.
Ditanya mengenai pengalamannya dengan wanita dan anak-anak yang terluka, ia menyebutkan luka di kepala akibat penembak jitu.
"Kami melihat sejumlah anak dengan luka tembak di kepala, satu tembakan di kepala. Tidak ada luka lain. Jadi jelas, mereka sengaja menjadi sasaran penembak jitu Israel, dan ya, itu terjadi hari demi hari," katanya.
Dokter bedah, yang telah bekerja di sejumlah zona konflik berbahaya, itu menekankan kalau dia belum pernah melihat sesuatu sebesar apa yang dia lihat di Gaza.
"Saya pernah bekerja di sejumlah zona konflik di berbagai belahan dunia. Saya berada di sana saat genosida Rwanda terjadi. Saya belum pernah melihat sesuatu sebesar ini sebelumnya," katanya.
"Saya tidak pernah berada di daerah konflik di mana bantuan medis dibatasi sedemikian rupa... Tidak mengizinkan masuknya pasokan, mengebom fasilitas perawatan kesehatan, menyerang ambulans, dan membunuh pekerja perawatan kesehatan."
"Jika semua itu tidak terjadi, maka puluhan ribu nyawa akan terselamatkan," tambahnya.
Mamode mengatakan bahwa pasukan mana pun yang terlibat dalam perang memiliki tanggung jawab terhadap penduduk sipil di kedua belah pihak, seraya menambahkan ia melihat kebalikannya di Jalur Gaza.
Afrika Selatan akan bawa kasus genosida yang dilakukan Israel di Gaza ke Pengadilan Tinggi PBB. Foto: Arab News (Arab News)Sulit Menemukan Kata Lain Selain Genosida
Ketika ditanya apakah ia menganggap apa yang ia lihat sebagai genosida , Mamode mengatakan "sulit untuk menemukan kata lain untuk itu, mengingat apa yang telah kita lihat."
"Dan saya yakin bahwa rakyat Palestina merasa itulah yang terjadi pada mereka dan ada rasa pasrah bahwa mereka semua hanya menunggu kematian tanpa ada kesempatan untuk melarikan diri. Jadi singkatnya, ya," katanya.
Dia kemudian ditanya tentang klaim tentara Israel kalau mereka sudah menyebarkan selebaran yang memperingatkan orang-orang agar pindah ke daerah berbeda sebelum menargetkan lokasi tersebut.
Mamode menjawab kalau sebagian besar korban mereka berasal dari Zona Hijau (zona aman), yang seharusnya tidak menjadi sasaran, dan banyak dari mereka tidak dievakuasi, tidak ada peringatan sama sekali.
"Kami mengalami ledakan kendaraan yang berjarak lima meter dari unit gawat darurat di jalan utama. Kami sama sekali tidak mendapat peringatan. Dan jika saya menyeberang jalan untuk membeli sesuatu, itu akan menjadi akhir hidup saya," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa wisma tamu yang ditetapkan sebagai rumah aman juga menjadi sasaran serangan Israel di Jalur Gaza.
"Tujuan di balik ini adalah untuk mencegah pekerja bantuan datang, dan menurut saya ini sama saja dengan penembakan terhadap konvoi PBB dalam hal menyerang rumah sakit dan ambulans, dan sebagainya."
Ia mencatat bahwa apa yang terjadi di Gaza "tidak bisa lain dari hukuman kolektif," sebuah upaya konsisten untuk pada hakikatnya memusnahkan sebagian besar penduduk.
Sidang ini diadakan ketika batas waktu bagi Israel untuk memastikan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza atau menghadapi potensi pemotongan bantuan militer dari AS semakin dekat.
Tentara Israel berdiri di atas tank, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Pembebasan Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024. (Tangkap Layar/REUTERS/Violeta Santos Moura)Inggris Harus Turun Tangan
Setelah sesi tersebut, Sarah Champion , ketua komite, mengatakan contoh-contoh yang diberikan Mamode "sangat mendalam dan sangat mengerikan."
"Berdasarkan bukti ini, Inggris perlu menanggapi secara serius prospek pelanggaran hukum humaniter internasional yang sangat parah di Gaza," tambahnya.
Mengutip kesaksian Mamode tentang anak-anak yang ditembak oleh pesawat tak berawak, Champion juga mengingat Mamode mengatakan bahwa dia mengetahui lima konvoi lapis baja PBB yang biasa melakukan perjalanan masuk dan keluar Gaza ditembaki oleh pasukan Israel.
"Namun dampak langsung konflik yang menghancurkan terhadap penduduk hanyalah puncak gunung es," katanya.
"Komite akan melakukan segala yang kami bisa untuk menindaklanjuti kesaksian luar biasa Profesor Mamode dan memastikan bahwa pengalamannya didengar dengan lantang dan jelas. Jika para pemimpin belum mendengarkan, mereka seharusnya sudah mendengarkan sekarang," tambahnya.
Israel terus melancarkan serangan dahsyat di Gaza sejak serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Hampir 43.700 orang telah tewas di Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 103.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perang mematikannya di Gaza.
Tag: #kesaksian #dokter #inggris #sniper #israel #targetkan #anak #anak #gaza #dengan #satu #tembakan #kepala