AS akan Gagal Bujuk Israel untuk Menahan Diri Lagi jika Iran Balas Serangannya
Kedua pejabat itu menyatakan AS tidak akan dapat menahan Israel jika Iran melakukannya.
“Kami memberi tahu Iran bahwa kami tidak menjamin bahwa serangan Israel berikutnya akan terbatas dan ditargetkan seperti serangan sebelumnya,” menurut laporan Reuters, Sabtu (2/11/2024), mengutip kedua sumber.
Pejabat AS menyatakan pesan tersebut disampaikan langsung kepada Iran, sedangkan mantan pejabat Israel mengatakan pesan tersebut disampaikan ke Iran melalui Swiss.
Sebelumnya, media Axios melaporkan intelijen Israel telah mengindikasikan Iran sedang bersiap untuk menyerang Israel dari wilayah Irak dalam beberapa hari mendatang, mungkin sebelum pemilihan presiden AS pada 5 November 2024.
"Israel mungkin akan membalas Iran bahkan jika serangan itu diluncurkan dari wilayah Irak, tapi masalahnya akan tergantung pada besarnya serangan dan dampaknya," kata mantan pejabat Israel kepada Axios, Sabtu kemarin.
Pada hari yang sama, Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, memperingatkan Israel dan sekutunya, AS, tentang respons yang menghancurkan atas serangan Israel terhadap Iran pada 26 Oktober lalu.
"Musuh-musuh, baik rezim Zionis maupun Amerika Serikat, pasti akan menerima balasan yang menghancurkan atas apa yang mereka lakukan terhadap Iran dan bangsa Iran serta terhadap front perlawanan," kata Ali Khamenei di Teheran, yang juga merujuk pada kelompok perlawanan Hamas, Hizbullah dan Houthi, dikutip dari Al Jazeera.
Timeline Memanasnya Hubungan Israel-Iran Sejak 7 Oktober 2023
- 10 Oktober 2023 – Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengatakan Iran tidak terlibat dalam serangan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, ke Israel pada 7 Oktober 2023 tetapi memujinya sebagai kekalahan militer dan intelijen Israel yang tidak dapat diperbaiki.
- 2 Desember 2023 – Dua anggota IRGC, yang bertugas sebagai penasihat militer di Suriah, tewas dalam serangan Israel.
- 1 April 2024 – Israel meratakan konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Iran dan Suriah menyalahkan Israel atas serangan udara tersebut, yang menewaskan dua jenderal IRGC termasuk Mohammad Reza Zahedi dan lima penasihat militernya.
- 13 April 2024 – Operasi "Janji Sejati", Iran meluncurkan sekitar 200 pesawat tanpa awak peledak dan rudal ke Israel sebagai balasan atas serangan Israel di konsulat Iran di Damaskus.
- 30 Juli 2024 – Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh bertemu Ali Khamenei di Teheran dan menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
- 31 Juli 2024 – Ismail Haniyeh dibunuh dalam sebuah ledakan di kamarnya di Teheran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel, sementara Ali Khamenei mengatakan Israel akan menerima hukuman keras karena membunuh tamu pentingnya di tanah Iran.
- 27 September 2024 – Sekutu Hamas, Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, dibunuh Israel melalui serangan udara di pinggiran Beirut, Lebanon. Israel dan sekutunya selama ini menuduh Iran mendanai kelompok perlawanan di kawasan itu, termasuk Hizbullah dan Hamas.
- 1 Oktober 2024 – Operasi "Janji Sejati 2", Iran menembakkan hampir 200 rudal ke Israel sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel terhadap warga di Gaza dan Lebanon, serta pembunuhan para pemimpin IRGC, Hamas, dan Hizbullah.
- 26 Oktober 2024 – Operasi "Hari-hari Pertobatan", Israel meluncurkan serangan udara ke Iran dengan mengerahkan lebih dari 100 pesawat, termasuk pesawat tempur siluman F-35 Lightning II, dan menggunakan amunisi berat. Iran mengklaim serangan itu menyebabkan kerusakan kecil pada fasilitas militernya.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 43.204 jiwa dan 101.640 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (1/11/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Wafa Palestine.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Tag: #akan #gagal #bujuk #israel #untuk #menahan #diri #lagi #jika #iran #balas #serangannya