AS Serang Yaman Tanpa Diskusi ke Kongres AS, Biden Kompak Dikecam Partai Demokrat dan Republik
Presiden Joe Biden berbicara dalam acara kampanye di Gereja Emanuel AME pada 8 Januari 2024 di Charleston, Carolina Selatan. Pada Jumag (12/1/2024) Partai Demokrat yang mengusung Joe Biden kompak dengan Partai Republik mengeluarkan kecaman secara bipartisan kepadanya. 
08:40
13 Januari 2024

AS Serang Yaman Tanpa Diskusi ke Kongres AS, Biden Kompak Dikecam Partai Demokrat dan Republik

Tak hanya dikecam di dunia internasional, aksi AS serang Yaman juga mendapatkan hujatan dari dalam negeri.

Hal ini diutarakan oleh para anggota Senat AS menanggapi langkah AS yang menyerang Yaman tanpa adanya diskusi dan konsultasi dengan kongres.

Menariknya, tak ada kubu yang terbelah dalam kecaman tersebut.

Partai Demokrat yang mengusung Joe Biden kompak dengan Partai Republik dalam mengeluarkan kecaman secara bipartisan.

Para legislator di Washington ini mengecam Joe Biden karena tak meminta persetujuan kongres sebelum melakukan serangan militer di Yaman.

Sebelumnya, pada malam Kamis (11/1/2024) Biden menyebutkan bahwa AS  telah melancarkan serangkaian serangan udara dan laut terhadap lebih dari selusin lokasi di Yaman.

Tak sendirian, Biden mengeklaim militer AS beraksi dengan dukungan dari Inggris, Australia, Kanada, Belanda, dan Bahrain, 

Tindakan ini dinilai Biden sebagai respons pembalasan terhadap serangan terus-menerus oleh Houthi terhadap pengiriman komersial di Laut Merah sejak dimulainya perang Israel di Gaza.

Menanggapi langkah Biden yang mengerahkan militer tanpa satu pun masukan dan pembicaraan dengan anggota senat, para anggota dewan pun meradang,

"Ini adalah pelanggaran konstitusi yang tidak dapat diterima," kata Anggota Kongres Pramila Jayapal, kader Partai Demokrat Washington dan ketua Progressive Caucus.

"Pasal 1 mensyaratkan bahwa tindakan militer harus disetujui oleh Kongres." tegasnya.

"Tidak dapat diterima," tulis Ayanna Pressley, seorang Demokrat Massachusetts.

Mark Pocan, seorang kader Partai Demokrat Wisconsin, menulis kritik serupa.

"Amerika Serikat tidak dapat mengambil risiko terlibat dalam konflik lain yang berlangsung puluhan tahun tanpa izin kongres."

Ia meminta Biden untuk berkomunikasi dengan Kongres  sebelum melanjutkan serangan udara ini di Yaman.

Sejumlah anggota Partai Republik di DPR, termasuk anggota sayap kanan jauh Matt Gaetz dari Florida dan senator konservatif Mike Lee dari Utah juga mengecam langkah Biden ini.

Keduanya menyetujui ucapan anggota Partai Demokrat Ro Khanna yang mengecam kelakuan Joe Biden.

"Presiden perlu datang ke Kongres sebelum meluncurkan serangan terhadap Houthi di Yaman dan melibatkan kita dalam konflik Timur Tengah lainnya." ungkapnnya.

Hal serupa dinyatakan Val Hoyle, seorang kader Partai Demokrat dari Oregon.

"Serangan udara ini TIDAK disetujui oleh Kongres," cuitnya.

"Konstitusi jelas: Kongres memiliki kewenangan tunggal untuk memberikan izin keterlibatan militer dalam konflik luar negeri. Setiap presiden harus datang ke Kongres dan meminta izin militer terlebih dahulu, terlepas dari partainya." lanjutnya.

Aksi Biden ini juga membuat cuitan Biden tahun 2020 kembali mengemuka.

Kala itu, Biden menyindir Trump bahwa AS tak mau ikut berperang bila Trump mengerahkan militer AS tanpa persetujuan kongres.

"Donald Trump tidak memiliki kewenangan untuk membawa kita ke perang dengan Iran tanpa persetujuan kongres. Seorang presiden seharusnya tidak pernah membawa bangsa ini ke perang tanpa persetujuan yang didasarkan pada informasi dari rakyat Amerika." cuitnya kala itu.

(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #serang #yaman #tanpa #diskusi #kongres #biden #kompak #dikecam #partai #demokrat #republik

KOMENTAR