Militer AS Diperintahkan Bangun Pelabuhan Darurat di Gaza guna Salurkan Bantuan Berskala Besar
Potret anak-anak kelaparan di Gaza. Dalam artikel mengulas tentang Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang memerintahkan militer AS untuk membangun pelabuhan darurat untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. 
08:40
8 Maret 2024

Militer AS Diperintahkan Bangun Pelabuhan Darurat di Gaza guna Salurkan Bantuan Berskala Besar

- Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memerintahkan militer AS untuk membangun pelabuhan darurat untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan berskala besar.

Biden akan mengumumkan hal itu secara resmi dalam pidato kenegaraan pada Kamis (8/3/2024), waktu AS.

"Kita tidak menunggu pihak Israel. Ini waktunya bagi kepemimpinan Amerika," kata pejabat senior AS dikutip dari The Guardian.

AS sendiri tampak frustrasi karena Israel merusak jalur pengiriman bantuan kemanusiaan.

Sayangnya, rencana AS itu akan dilaksanakan beberapa pekan kemudian sehingga bantuan berpotensi terlambat disalurkan.

Para pakar menyambut baik rencana itu. Namun, mereka menyebut hal itu kurang efektif dalam mengalirkan bantuan ke Gaza.

Menurut mereka, cara yang lebih baik ialah menggunakan pengaruh AS untuk memaksa pemerintah Israel membuka lebih banyak jalur darat untuk menyalurkan bantuan.

Pelabuhan darurat itu akan dibangun oleh kesatuan zeni AS yang beroperasi dari kapal di lepas pantai Gaza, tempatnya di Distrik Rimal.

Militer AS tidak perlu mendarat ke pantai lantaran mereka bisa membangun dermaga mengapung dari kapal di lepas pantai.

Adapun bantuan kemanusiaan nantinya bakal dikapalkan dari Pelabuhan Larnaca di Siprus yang menjadi pusat bantuan.

"Malam ini dalam pidato kenegaraannya presiden akan menyampaikan bahwa dia telah meminta militer AS untuk menjalankan misi darurat guna membangun pelabuhan di Gaza, bekerja sama dengan negara-negara sepemikiran dan rekan-rekan kemanusiaan," ujar pejabat itu.

Dia mengklaim pelabuhan itu bisa mengakomodasi ratusan truk bantuan setiap hari.

Pernyataan Biden tentang pembangunan pelabuhan darurat itu akan disusul oleh pernyataan bersama dari negara lain dan berbagai organisasi kemanusiaan yang terlibat dalam penyaluran bantuan.

Salah satu negara yang terlibat ialah Uni Emirat Arab. Namun, belum diketahui apakah negara itu juga akan menawarkan pasukan guna mengamankan pelabuhan.

Kelompok-kelompok yang terlibat dalam penyaluran bantuan berujar bahwa upaya penyaluran itu dipersusah oleh berbagai kesukaran.

Kesukaran-kesukaran itu ialah susahnya koordinasi dengan militer Israel, pertempuran yang terus berlanjut, dan terganggunya ketertiban masyarakat.

Dalam pidato kenegaraannya Biden juga akan mengumumkan pembukan perlintasan darat baru yang menuju ke Jalur Gaza.

Biden sendiri sudah dikritik pedas oleh partainya lantaran gagal membuka jalur bantuan ke Gaza.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan Februari lalu menyebut, ada lebih dari seperempat penduduk Gaza yang menghadapi bencana kelaparan.

Menurut PBB, jika tidak segera ditangani, bencana kelaparan yang makin meluas itu bisa menjadi sesuatu yang tak bisa dihindari.

Para pejabat Israel nantinya akan memeriksa pengiriman bantuan di Lamaca.

"Kami akan berkoordinasi dengan Israel dalam persyaratan keamanan di darat dan akan bekerja sama dengan PBB dan LSM kemanusiaan dalam penyaluran bantuan di Gaza," kata seorang pejabat senior AS.

"Pengiriman awal dilakukan dari Siprus, dimungkinkan oleh militer AS dan koalisi rekan dan sekutu."

Gedung Putih berujar operasi itu tidak akan melibatkan pendaratan pasukan di darat lantaran pelabuhan dan dermaga darurat itu bisa dibangun dari lepas pantai.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #militer #diperintahkan #bangun #pelabuhan #darurat #gaza #guna #salurkan #bantuan #berskala #besar

KOMENTAR