Pasukan Israel Serbu Jenin dan Salfit, Otoritas Palestina Ikut Tangkapi Warga Tepi Barat, Kenapa?
Foto arsip Pasukan pendudukan Israel menyerbu kota Nablus, Tepi Barat. Kampanye penangkapan warga Palestina oleh Tentara Israel meningkat seiring berlarutnya Perang Gaza. 
22:40
28 Oktober 2024

Pasukan Israel Serbu Jenin dan Salfit, Otoritas Palestina Ikut Tangkapi Warga Tepi Barat, Kenapa?

- Pasukan pendudukan Israel menyerbu kota Jenin, Tepi Barat, Senin (28/10/2024) dini hari.

Sumber lokal, dilansir Khaberni, melaporkan kalau pasukan pendudukan Israel menyerbu kota tersebut, disertai dengan buldoser militer, dan menempatkan diri di Jalan Nazareth.

Sumber tersebut mengindikasikan bahwa pasukan pendudukan menahan sejumlah pemuda di Bundaran Jameel di Jalan Nazareth.

Sumber tersebut menunjukkan kalau pasukan pendudukan menyerbu sejumlah toko di jalan tersebut.

Pasukan pendudukan Israel juga menyerbu kota Salfit pada Senin dini hari.

Sumber lokal melaporkan bahwa pasukan besar tentara pendudukan menyerbu kota dan menggerebek beberapa rumah, yang pemiliknya diidentifikasi sebagai: Mazouz Al-Taqtaq, Sami Abu Zaher, Abu Bilal Shaheen, Abu Ashraf Zuhd, Maher Al-Rimal, dan Yassar.

Pasukan keamanan Otoritas Palestina menangkap seorang pemuda di Tepi Barat. Aksi penangkapan ini memicu bentrokan antara milisi Brigade Tulkarem, sayap militer Brigade Al-Quds dari PIJ dan pasukan keamanan Otoritas Palestina di wilayah Kegubernuran Tulkarem, Tepi Barat, Minggu (31/3/2024). Pasukan keamanan Otoritas Palestina menangkap seorang pemuda di Tepi Barat. Aksi penangkapan ini memicu bentrokan antara milisi Brigade Tulkarem, sayap militer Brigade Al-Quds dari PIJ dan pasukan keamanan Otoritas Palestina di wilayah Kegubernuran Tulkarem, Tepi Barat, Minggu (31/3/2024). (khaberni/HO)

Otoritas Palestina Tangkapi Warga di Tepi Barat

Di lain pihak, Dinas keamanan Otoritas Palestina (PA) dilaporkan melakukan kampanye penangkapan warga Palestina di Tepi Barat di tengah agresi militer pasukan Israel.


Khaberni melaporkan, Israel menangkap tahanan yang dibebaskan Israel, Ihab Awad Shuli dari kota Asira al-Shamaliya, utara Nablus.

Zakaria Al-Saidi, saudara laki-laki seorang tahanan yang ditahan oleh pendudukan Israel, juga ditangkap di Tulkarem.

Penangkapan-penangkapan warga Palestina oleh PA bukanlah hal baru.

PA dilaporkan juga melakukan aksi kekerasan terhadap aktivis pembebasan Palestina yang menentang pendudukan Israel.

Kenapa PA menangkapi sendiri warga Palestina?

Analis politik Khalil Shaheen, dikutip Al Jazeera menggambarkan tindakan PA sebagai “kebijakan bertahan hidup”.

"PA berpegang teguh pada legitimasinya dari masyarakat internasional dengan hanya mengadopsi wacana solusi dua negara dan apa yang disebut negosiasi proses perdamaian, jelasnya.

Pasukan Keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan tindakan represif terhadap demonstran Palestina yang menentang pendudukan Israel di Tepi Barat. Pasukan Keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan tindakan represif terhadap demonstran Palestina yang menentang pendudukan Israel di Tepi Barat. (tangkap layar BBC)

"Itu berarti bahwa PA melihat kebijakan lain, bahkan jika itu berakar pada protes rakyat, sebagai ancaman terhadapnya. Setiap penyimpangan dari strategi PA ini mengakibatkan pemerintah menindak aktivis, karena PA tidak berkepentingan melihat protes berubah menjadi Intifada (perlawanan/perang terhadap Israel)," kata dia.

Di masa lalu, PA telah menangani protes rakyat baik dengan cara mengkooptasinya atau tetap mempertahankan sejumlah kontrol atas protes tersebut sebagai sarana untuk menekan Israel agar kembali ke meja perundingan.

Namun, berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di lapangan telah memperparah situasi perlawanan warga Palestina ke pendudukan Israel.

“PA khawatir konfrontasi bersenjata dengan Israel akan menyebar ke Tepi Barat yang diduduki,” kata Shaheen.

“Selain itu, muncul generasi aktivis baru yang tidak dipolitisasi menurut keanggotaan partai, dan karena itu tidak dapat dilibatkan. Para pemuda ini telah berada di garis depan konfrontasi dengan pasukan Israel, baik di Yerusalem maupun di Haifa, dan secara tradisional tidak dikenal oleh PA,” katanya.

Pasukan Khusus Israel (IDF) melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat. Pada Kami (23/5/2024), Pasukan IDF mundur dari Kota Jenin setelah terlibat pertempuran perlawanan sengit milisi perlawanan Palestina. Pasukan Khusus Israel (IDF) melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat. Pada Kami (23/5/2024), Pasukan IDF mundur dari Kota Jenin setelah terlibat pertempuran perlawanan sengit milisi perlawanan Palestina. (khaberni/HO)

Kampanye penangkapan sebagai taktik menakut-nakuti, yang dilakukan bersamaan dengan operasi "hukum dan ketertiban" Israel di wilayah tahun 1948 tempat ratusan warga Palestina di Israel ditangkap, sejalan dengan perilaku pemerintah otoriter, kata Shaheen.

“PA memerintah dengan rasa takut karena mereka sangat ingin mempertahankan otoritasnya,” katanya.

“Itulah sebabnya mereka menunda pemilu, karena mereka tahu itu akan menjadi kekalahan memalukan bagi partai dominan Fatah.”

Bagi aktivis Palestina, al-Khudeiri, ini bukan saatnya bagi faksi-faksi untuk mencetak poin politik individu.

“Rakyat Palestina perlu berpegang teguh pada persatuan yang telah kita saksikan terbentuk melalui peristiwa terkini di Sheikh Jarrah dan seluruh Yerusalem, di Gaza, dan di Palestina tahun 1948,” katanya.

“Kita harus tetap bersatu di bawah satu bendera untuk melawan normalisasi, pendudukan, dan koordinasi keamanan Israel sebagai cara untuk mengubur apa yang disebut proses perdamaian, yang sudah mati. Pada akhirnya, apa yang kita lakukan di jalan adalah agar rakyat kita dapat berkembang dan hidup terhormat serta bebas.”

 

(oln/khbrn/aja/*)

Tag:  #pasukan #israel #serbu #jenin #salfit #otoritas #palestina #ikut #tangkapi #warga #tepi #barat #kenapa

KOMENTAR