Eks Mayor jenderal Israel Ungkap Kekacauan IDF di Perang Gaza, Disembunyikan Pemerintah Netanyahu
EVAKUASI - Tentara Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang roboh dan terluka dalam pertempuran di Jalur Gaza. Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 46 tentara IDF mengalami luka-luka dan tidak bisa melanjutkan perang. 
15:40
25 Februari 2024

Eks Mayor jenderal Israel Ungkap Kekacauan IDF di Perang Gaza, Disembunyikan Pemerintah Netanyahu

- Eks Mayor Jenderal Israel, Itzhak Brik, membeberkan informasi baru tentang kekacauan total tentara Israel atau Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza.

Brik menyebut kekacauan itu disembunyikan dari pandangan publik oleh media dan pemerintah Benjamin Netanyahu.

Diketahui Brik, juga dikeal sebagai seorang analis militer penting di Israel.

Dirinya pernah menjalankan berbagai peran militer Israel di masa lalu dan sekarang menjadi peneliti di Institut Internasional untuk Kontra-terorisme di Universitas Reichman Israel, di Herzliya.

Brik mengungkapnya adanya kekacauan total dari pihak Israel di Gaza, bukan hanya dari IDF namun juga peralatan militer, logistik, pangan, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk perang tidak berfungsi.

“Hal tersebut lantaran tentara memprivatisasi semuanya ke perusahaan swasta,” kata Brik, mengutip Palestine Chronicle.

“Tidak ada orang yang segera memperbaiki tangki. Puluhan tank terjebak hingga terseret keluar. Media, tentu saja, tidak membicarakannya tetapi hal-hal seperti ini tidak berhasil,” lanjutnya.

Pensiunan jenderal tersebut melanjutkan dengan mengatakan bahwa meskipun ia mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tim perdana menteri tidak ingin mendengar kebenaran atau fakta di lapangan.

“Saya mengatakan kepadanya (Benjamin Netanyahu) bahwa tentara tidak siap berperang karena ada tentara yang belum berlatih selama lima tahun, dan ada kekurangan peralatan,” kata Brik mengutip Maariv. 

Brik mengatakan kepada PM Israel agar para tentara Israel  berlatih dan membekali diri mereka sendiri.

“Untungnya, (Netanyahu) mendengarkannya, menelepon menteri pertahanan, dan membekukan IDF masuk ke Gaza selama dua minggu.”

Terlepas dari klaim Brik, penundaan invasi darat ke Gaza, yang ternyata berakhir buruk, akibat dari ketakutan bahwa Perlawanan Palestina sudah siap menghadapi skenario tersebut, yakni berperang dengan Israel.

Menurut juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, sayap militer Hamas sendiri telah menghancurkan lebih dari 1.100 kendaraan militer Israel

Sebagian besar peralatan yang hancur, hampir 1.000, adalah tank Merkava. 

Selain itu, Brigade Al-Quds dan kelompok Perlawanan lainnya juga telah menghancurkan sejumlah besar persenjataan Israel, selain membunuh dan melukai ribuan tentara. 

Analis militer berpendapat bahwa kesengsaraan militer Israel di Gaza semakin parah karena penarikan pasukan Israel dalam waktu dekat akan dianggap sebagai kekalahan total, sementara jika perang berkepanjangan berarti kerugian militer yang lebih besar. 

Update Korban Meninggal di Gaza

Israel terus menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023 oleh kelompok Palestina Hamas.

Perang Israel yang terjadi kemudian telah menewaskan lebih dari 29.600 orang dan menyebabkan kehancuran massal dan warga kekurangan kebutuhan pokok.

Hampir 70.000 warga Gaza terluka, mengutip Anadolu Agency.

Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

Tag:  #mayor #jenderal #israel #ungkap #kekacauan #perang #gaza #disembunyikan #pemerintah #netanyahu

KOMENTAR