Berita Internasional Hari Ini: Resolusi Gencatan Senjata PBB - Jasad Navalny Ditahan Penyelidik

Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia hari ini.

Berikut 5 berita populer internasional dalam 24 jam terakhir, dilansir The Straits Times.

1. AS mengusulkan resolusi PBB yang mendukung gencatan senjata sementara di Gaza

Amerika Serikat mengusulkan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang akan menggarisbawahi dukungan PBB terhadap gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin, menurut teks yang diperoleh Reuters pada 19 Februari.

AS selama ini menolak kata gencatan senjata dalam setiap tindakan PBB mengenai perang Israel-Hamas.

Namun rancangan teks AS mencerminkan bahasa yang Presiden Joe Biden gunakan minggu lalu dalam percakapannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Draf teks AS juga menetapkan bahwa dalam kondisi saat ini, serangan darat besar-besaran ke Rafah akan mengakibatkan kerugian lebih lanjut terhadap warga sipil dan pengungsian lebih lanjut termasuk kemungkinan ke negara-negara tetangga.

2. Biden bersedia bertemu dengan Ketua DPR AS dari Partai Republik mengenai bantuan Ukraina

Ketua DPR AS yang baru terpilih Mike Johnson dilantik di US Capitol di Washington, DC, pada 25 Oktober 2023. (TOM BRENNER / AFP)

Presiden AS Joe Biden mengatakan ia bersedia bertemu dengan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Mike Johnson untuk membahas rancangan undang-undang pendanaan untuk perang Ukraina melawan Rusia, Senin (19/2/2024).

Biden mengatakan bahwa Partai Republik membuat kesalahan dengan menentang paket bantuan tersebut.

Dalam pemungutan suara bipartisan awal bulan ini, Senat AS mengesahkan paket bantuan senilai US$95 miliar yang mencakup dana untuk Ukraina.

Namun, Johnson sejauh ini menolak untuk membahasnya dalam pemungutan suara di DPR, yang didominasi oleh Partai Republik dengan margin sempit 219-212.

Dia telah menuntut pertemuan dengan Biden.

“Tentu saja saya akan senang bertemu dengannya, jika ada yang ingin dia sampaikan,” kata Biden.

3. Tim Navalny mengatakan penyelidik akan menahan jenazahnya ‘setidaknya dua minggu’

Penyelidik Rusia akan menyimpan jenazah Alexei Navalny selama setidaknya dua minggu untuk memeriksa jenazahnya, kata juru bicaranya pada 19 Februari.

Rusia melaporkan kematian tokoh oposisi Alexei Navalny pada 16 Februari 2024.

Ibu Navalny tidak diberi akses untuk melihat jenazah anaknya itu, sehingga membuat marah para pendukung.

Pendukung Navalny menuduh pihak berwenang berusaha menutupi pembunuhan terhadap Navalny.

“Penyelidik memberi tahu ibu dan pengacara Alexei bahwa mereka tidak akan menyerahkan jenazahnya dan dalam 14 hari ke depan mereka akan melakukan analisis kimia, penyelidikan,” kata juru bicara Navalny Kira Yarymsh dalam siaran YouTube.

4. UE meluncurkan misi Laut Merah ketika kapal AS menyerang dua kali

Uni Eropa secara resmi meluncurkan misi angkatan laut pada 19 Februari untuk melindungi pengiriman Laut Merah dari pemberontak Houthi Yaman.

Misi itu dinamai Aspides, kata dalam bahasa Yunani yang berarti “perisai”

Di saat yang sama, sebuah kapal kargo milik Amerika diserang dua kali di wilayah tersebut.

Kelompok Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman yang dilanda perang, telah mengganggu jalur pelayaran di Laut Merah sejak November.

Houthi mengatakan, serangan itu sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza selama perang Israel-Hamas.

Uni Eropa bertujuan untuk menjalankan misi tersebut dalam beberapa minggu dengan setidaknya empat kapal, kata seorang pejabat pada hari Jumat, menjelang peluncuran resmi pada hari Senin.

5. Hodgson mundur sebagai manajer di Crystal Palace, Glasner ditunjuk sebagai pengganti

Manajer Crystal Palace Inggris Roy Hodgson berjalan keluar lapangan pada akhir pertandingan selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Crystal Palace dan Leicester City di Selhurst Park di London selatan pada 28 Desember 2020. Pertandingan berakhir 1-1. (ADAM DAVY / POOL / AFP)

Di bidang sepak bola, manajer Crystal Palace Roy Hodgson mengundurkan diri pada 19 Februari kurang dari setahun setelah menjalani tugas keduanya di klub Liga Premier.

Oliver Glasner kemudian ditunjuk sebagai penggantinya.

Mantan bos Liverpool dan Inggris itu membimbing Palace ke tempat aman musim lalu.

Namun hasil musim ini belum memenuhi harapan dengan klub London Selatan itu berada di urutan ke-16 dalam tabel.

Mantan manajer Eintracht Frankfurt, Glasner telah menandatangani kesepakatan untuk menjadi bos Palace hingga akhir musim 2025/2026.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Tag:  #berita #internasional #hari #resolusi #gencatan #senjata #jasad #navalny #ditahan #penyelidik