Tantang Dominasi Starlink, Amazon Luncurkan Leo untuk Memecah Hegemoni Satelit Musk di Orbit Rendah Bumi
Layanan internet satelit Amazon, Leo Ultra, yang diperkenalkan sebagai pesaing Starlink untuk memecah dominasi satelit di orbit rendah bumi (Dok. The Independent)
16:24
27 November 2025

Tantang Dominasi Starlink, Amazon Luncurkan Leo untuk Memecah Hegemoni Satelit Musk di Orbit Rendah Bumi

- Persaingan layanan internet satelit di orbit rendah Bumi memasuki fase baru ketika Amazon resmi memperkenalkan jaringan Amazon Leo, langkah strategis yang dipandang sebagai upaya langsung menantang hegemoni Starlink milik Elon Musk. Dengan pendekatan bisnis yang lebih terukur namun ambisius, Amazon berupaya menggeser dinamika kekuatan di sektor komunikasi antariksa.

Dilansir dari The Independent, Rabu (26/11/2025), Amazon menyebut Leo sebagai "layanan internet satelit komersial tercepat di dunia," menandai keyakinan perusahaan bahwa inovasi teknis dapat menjadi modal utama menghadapi dominasi pesaingnya yang lebih dulu menguasai pasar global.

Saat ini Amazon Leo mengoperasikan sekitar 150 satelit—jumlah yang masih setara 2 persen dari armada aktif Starlink yang mencapai lebih dari 8.500 satelit. Namun Amazon menegaskan ukuran bukanlah satu-satunya tolok ukur. 

"Leo Ultra," terminal utama jaringan ini, diklaim mampu menghadirkan kecepatan unduh hingga 1 Gbps dan disebut sebagai "antena array bertahap komersial tercepat yang pernah diproduksi."

Dalam konteks perbandingan, Starlink pada jam sibuk di Amerika Serikat rata-rata memberikan kecepatan sekitar 200 Mbps. Sementara itu, perangkat konsumen Starlink saat ini menawarkan kecepatan puncak 475 Mbps, dengan layanan gigabit yang dijadwalkan hadir pada 2026. 

Perbedaan ini menunjukkan bahwa Amazon berupaya masuk bukan sekadar sebagai alternatif, tetapi sebagai penyedia yang berani menantang batas teknologi layanan orbit rendah.

Keunggulan Amazon Leo tidak hanya terletak pada kecepatan. Sistemnya dirancang untuk terhubung langsung dengan Amazon Web Services (AWS), menghadirkan solusi jaringan privat dan perlindungan enkripsi yang dikembangkan khusus untuk kebutuhan industri strategis dan lembaga pemerintahan. 

Fitur-fitur tersebut memperkuat fokus Amazon dalam menyasar sektor korporasi berisiko tinggi yang memerlukan keandalan stabil.

Amazon menegaskan bahwa peluncuran terbatas Amazon Leo bertujuan melakukan uji ketahanan sambil mempelajari pola penggunaan di berbagai industri sebelum diperluas ke tingkat global pada tahun depan. 

"Kami merancang Amazon Leo untuk memenuhi kebutuhan pelanggan bisnis dan pemerintahan paling kompleks di seluruh dunia," kata Chris Weber, wakil presiden divisi bisnis konsumen dan korporasi Amazon Leo. "Kami ingin menyediakan alat yang mampu mentransformasi operasi mereka, di mana pun mereka berada."

Pelanggan awal termasuk perusahaan energi bersih Hunt Energy Network, penyedia konektivitas nirkabel Vanu Inc., serta maskapai JetBlue. Presiden JetBlue, Marty St. George, menyatakan, "Memilih Amazon Leo mencerminkan komitmen kami untuk tetap unggul dalam memberikan apa yang paling diinginkan pelanggan saat bepergian, yakni performa cepat, andal, dan fleksibilitas pada layanan Wi-Fi gratis di dalam pesawat."

Meski demikian, para analis menilai jalan Amazon masih panjang. Cakupan global, kapasitas latensi, serta ketersediaan layanan untuk konsumen umum masih menunggu pembuktian. Dengan selisih jumlah satelit yang begitu besar, kemampuan Amazon untuk menyamai stabilitas jangka panjang Starlink masih menjadi pertanyaan strategis.

Namun, terlepas dari tantangan tersebut, langkah Amazon memasuki arena ini memperkuat fakta bahwa orbit rendah Bumi kini menjadi medan kompetisi geopolitik dan ekonomi baru antara dua tokoh teknologi paling berpengaruh dunia. 

Persaingan Bezos dan Musk tidak lagi sekadar mengenai roket atau peluncuran satelit, melainkan tentang siapa yang akan menguasai infrastruktur digital global dari ketinggian ratusan kilometer di atas permukaan Bumi.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #tantang #dominasi #starlink #amazon #luncurkan #untuk #memecah #hegemoni #satelit #musk #orbit #rendah #bumi

KOMENTAR