Damai atau Lanjut Perang? Begini Pandangan Mantan Dubes RI untuk Iran
Pandangan Dian Wirengjuri Mantan Dubes RI untuk Iran soal Perang Iran vs Israel (YouTube/Deddy Corbuzier)
20:28
24 Juni 2025

Damai atau Lanjut Perang? Begini Pandangan Mantan Dubes RI untuk Iran

Dian Wirengjurit Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Iran 2012-2016 hadir di podcast Close The Door untuk membicarakan perang Iran vs Israel.

Dalam podcast tersebut, Deddy Corbuzier menanyakan pendapat Dian Wirengjurit soal akhir perang yang kemungkinannya hanya dua, lanjut atau berdamai.

Sebagai mantan dubes, Dian Wirengjurit berharap perang dapat diakhiri dengan diplomasi.

"Saya kan punya latar belakang diplomasi. Kalau saya, masih tetap diplomasi," ujar Dian Wirengjurit pada Selasa, 24 Juni 2025.

Sebagai informasi, diplomasi adalah praktik memelihara hubungan dengan melakukan negoisasi dalam menyelesaikan masalah antarnegara secara damai.

Dian Wirengjurit yakin Iran vs Israel akan berdamai melalui diplomasi karena negara-negara di Timur Tengah tak mau ambil risiko ikut hancur.

"Karena hancur-hancuran negara. Liat nggak perkembangan negara di gulf (teluk) itu? Udah menjadi negara modern, maju," jelas Dian Wirengjurit.

"Apa mau mereka akan diluluhlantakkan seperti Hamas karena perang yang bukan perang dia? Pasti mereka juga bermain diplomasi," imbuhnya.

Dian Wirengjurit menilai Iran bisa memenangkan perang apabila satu lawan satu melawan Israel. [YouTube]Dian Wirengjurit menilai Iran bisa memenangkan perang apabila satu lawan satu melawan Israel. [YouTube]

Oleh sebab itu, Dian Wirengjurit berharap perang Iran vs Israel tidak berlangsung sampai 29 hari.

Sebab apabila sampai 29 hari, akan terjadi kepanikan yang menyebabkan Amerika Serikat dan negara-negara kuat lainnya ikut berperang.

"Karena kalau 29 hari, yang ada kepanikan, mengundang macem-macem sampai Amerika terlibat dan pangkalan militernya akan bergerak," tutur Dian Wirengjurit.

"Mudah-mudahan diplomasi, paling tidak ceasefire (gencatan senjata)," tambahnya.

Negara-negara di Timur Tengah pun diyakini Dian Wirengjurit tidak siap berperang.

Jumlah orang asing yang belakangan ini lebih banyak membuat negara-negara di wilayah Arab dan sekitarnya tak akan berani mengambil risiko.

"Lah sekarang kayak Emirat, Dubai, orang Arabnya udah kalah jumlahnya sama orang asingnya. Nggak mau ambil resiko apa pun, itu poinnya," tegas Dian Wirengjurit.

Yang mengerikan dari perang Iran vs Israel menurut Dian Wirengjurit adalah akibat yang belum pernah terjadi sebelumnya alias tidak terprediksi.

Akibatnya tidak akan sama dengan perang dunia kedua yang mana bom di Hirosima dan Nagasaki berhasil mengakhirinya.

"Kalau (perang) ini jatuh bom, yang lain bisa tambah banyak yang jatuh (bom). Siap nggak?" tanya Dian Wirengjurit.

"Kalau sudah yang terjadi kepanikan, desperate (putus asa), last resort (pilihan terakhir), sikat sana. Kira-kira mau nggak tuh? Lah yang nyikat bukan cuma Rusia," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Dian Wirengjurit membicarakan kekuatan Iran dalam perang melawan Israel.

Apabila Israel tidak dibantu Amerika Serikat, Dian Wirengjurit yakin apabila Iran akan menang.

"Kalau bertahan, jelas. Kalau menang, kalau satu lawan satu, ada kemungkinan (Iran) menang. Israel nggak ada juragannya, apa sih dia?" sentil Dian Wirengjurit.

'Kelemahan' Israel pun diungkap Dian Wirengjurit, berkaitan dengan ketahanan energi.

"Dalam 29 hari, kalau supply-nya terhenti, rakyat apa nggak berontak? Sekarang aja (rakyatnya) udah capek. Di Gaza aja udah capek," ungkap Dian Wirengjurit.

Dian Wirengjurit menilai Iran bisa memenangkan perang apabila satu lawan satu melawan Israel. [YouTube]Dian Wirengjurit menilai Iran bisa memenangkan perang apabila satu lawan satu melawan Israel. [YouTube]

Israel selama ini mendapatkan energi dari Laut Tengah sehingga tidak terpengaruh ketika Selat Hormuz ditutup.

Akan tetapi, Israel tidak bisa berbuat apa-apa pula apabila Turki menutup akses untuk mendapatkan energi.

"Kalau Turki ngasih. Kalau ditutup sama Turki? Makanya sekarang udah ada berita Amerika kirim tanker udara," kata Dian Wirengjurit.

Apabila Amerika Serikat membantu Israel, Iran didukung oleh Rusia dan Tiongkok sehingga kabar Perang Dunia 3 belakangan ini semakin menguat.

"China sama Iran sudah menandatangani pakta perjanjian strategis, kemitraan strategis. Artinya apa? Kan hanya bukan ekonomi dong. Rusia juga," terang Dian Wirengjurit.

Lantas apa yang membuat negara-negara di belakang Iran vs Israel akan mulai bertempur?

"Satu kalau Amerika nyemplung. Yang punya senjata di dunia ini kan mereka, utamanya Amerika. Kalo nggak dipakai, kan sayang," tutup Dian Wirengjurit.

Namun Rusia saat ini disebut belum ada alasan untuk marah dan menyerang lantaran Amerika Serikat baru membantu Israel, bukan terjun berperang. Bagaimana pendapatmu?

Kontributor : Neressa Prahastiwi

Editor: Yohanes Endra

Tag:  #damai #atau #lanjut #perang #begini #pandangan #mantan #dubes #untuk #iran

KOMENTAR