Putin Tawarkan Diri jadi Penengah Perang Iran-Israel, di Tengah Serangan Balasan Brutal dan Ancaman Global
Presiden Rusia Vladimir Putin.(AP-Yonhap)
10:09
20 Juni 2025

Putin Tawarkan Diri jadi Penengah Perang Iran-Israel, di Tengah Serangan Balasan Brutal dan Ancaman Global

 - Dunia berada di ujung tanduk. Sementara misil-misil saling masih saling berbalas antara Teheran dan Tel Aviv. Melihat hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin muncul dengan tawaran mengejutkan, menjadi juru damai di tengah perang yang makin membakar Timur Tengah.

Dalam pertemuan eksklusif dengan para editor kantor berita internasional di St. Petersburg, Rabu (18/6), Putin menyatakan Moskow siap membantu menengahi konflik Iran-Israel, meskipun Rusia sendiri masih terlibat dalam invasi besar-besaran terhadap Ukraina.

“Kami tidak memaksakan apa pun. Kami hanya menawarkan cara pandang tentang solusi potensial. Namun, keputusan tetap ada di tangan para pemimpin politik, khususnya Iran dan Israel," ujar Putin dengan nada diplomatis.

Mengutip Euronews, Putin mengaku bahwa proposal Rusia sudah disampaikan kepada ketiga pihak, Iran, Israel, dan Amerika Serikat. Intinya: memungkinkan Iran melanjutkan program nuklir damainya sambil menjamin keamanan Israel.

Namun tawaran damai itu datang di tengah eskalasi yang makin menggila. Pada Kamis (12/6) pekan lalu, sebuah rudal Iran menghantam rumah sakit utama di Beersheba, Israel. 

Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Israel membombardir situs nuklir penting di Natanz, serangan yang diyakini menewaskan ilmuwan senior dan merusak fasilitas pengayaan uranium.

Perang ini telah menewaskan ratusan warga sipil dan sejumlah pejabat tinggi militer dari kedua negara. Iran mengklaim bahwa serangannya adalah balasan terhadap apa yang mereka sebut sebagai “agresi ilegal dan aksi pembunuhan terencana” oleh Israel.

Ketika ditanya apakah Rusia akan merespons jika Israel membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Putin memilih bungkam. “Saya tidak ingin membahas kemungkinan itu,” katanya singkat, mempertegas sensitivitas situasi.

Sementara itu, Khamenei memperingatkan bahwa keterlibatan militer AS akan membawa “kerusakan yang tidak bisa diperbaiki.” Presiden AS Donald Trump, dalam pernyataan sebelumnya, mengungkap bahwa intelijen AS mengetahui lokasi Khamenei, namun “kami tidak akan menghabisinya… setidaknya untuk saat ini.”

Rusia selama ini memainkan peran ganda di Timur Tengah. Di satu sisi, Kremlin memiliki hubungan erat dengan Iran, terbukti dari perjanjian kemitraan strategis yang diteken Januari lalu. Di sisi lain, Moskow tetap menjaga relasi stabil dengan Israel, meski hubungan itu kini diuji keras oleh perang di Gaza dan Ukraina.

Namun serangan udara Israel terhadap Iran menuai kecaman keras dari Moskow. Kementerian Luar Negeri Rusia menyebutnya “pelanggaran nyata terhadap Piagam PBB dan hukum internasional”, sebuah pernyataan yang ironis, mengingat tuduhan serupa sering diarahkan ke Rusia dalam konflik Ukraina.

Putin pun menanggapi tudingan ini dengan sikap defensif. Ia mengklaim bahwa serangan Rusia di Ukraina hanya menyasar “pabrik senjata” dan bukan warga sipil, meski laporan lapangan menunjukkan hal sebaliknya.

Kembali ke Timur Tengah, konflik antara dua kekuatan besar di Timur Tengah ini tak hanya berisiko mengguncang kawasan, tetapi juga bisa menyeret kekuatan global seperti AS dan Rusia ke medan tempur langsung. 

Para analis menyebut, tawaran mediasi dari Putin bisa jadi bagian dari strategi Kremlin untuk memulihkan citra internasionalnya—atau, sebaliknya, untuk memperluas pengaruh di wilayah rawan ini.

Editor: Kuswandi

Tag:  #putin #tawarkan #diri #jadi #penengah #perang #iran #israel #tengah #serangan #balasan #brutal #ancaman #global

KOMENTAR