Siapa Mustaribeen? Agen Israel yang Menyamar Jadi Warga Palestina dan Bunuh 3 Orang di RS Ibnu Sina
Gambar ini diambil dari video UGC yang dirilis di media sosial pada tanggal 30 Januari 2024 yang menunjukkan rekaman CCTV yang ditampilkan di layar komputer yang melaporkan adanya serangan mematikan oleh pasukan Israel yang menyamar di rumah sakit Ibnu Sina di kota utara Jenin di Tepi Barat yang diduduki. 
05:50
1 Februari 2024

Siapa Mustaribeen? Agen Israel yang Menyamar Jadi Warga Palestina dan Bunuh 3 Orang di RS Ibnu Sina

Sekitar pukul 5.20 pagi hari Selasa (30/1/2024), belasan agen Israel yang menyamar, menggerebek salah satu rumah sakit terbesar di Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Di Rumah Sakit Ibnu Sina itu, mereka membunuh tiga pemuda Palestina yang sedang tidur.

Para agen tersebut menyamar dengan berpakaian seperti dokter, perawat, pasien, dan warga sipil Palestina, termasuk seorang wanita berhijab dan seorang pria berkursi roda, menurut sebuah video yang beredar.

Setidaknya salah satu agen juga terlihat membawa keranjang bayi.

Video tersebut menunjukkan mereka mengeluarkan senapan serbu segera setelah memasuki rumah sakit.

Operasi tersebut dilaporkan memakan waktu sekitar 10 menit, menurut laporan Israel.

Tentara Israel mengklaim satu dari 3 orang yang dibunuh itu dilaporkan sebagai anggota Hamas.

Penggerebekan tersebut menyebabkan beberapa bagian rumah sakit hancur, tempat tidur terbalik dan noda darah menutupi lantai dan peralatan medis.

Mengutip The New Arab, penyergapan ini dilakukan oleh unit rahasia Israel yang dikenal dengan nama Musta'ribeen, atau Mista'arvim dalam bahasa Ibrani.

Gambar ini diambil dari video UGC yang dirilis di media sosial pada tanggal 30 Januari 2024 yang menunjukkan rekaman CCTV yang ditampilkan di layar komputer yang melaporkan adanya serangan mematikan oleh pasukan Israel yang menyamar di rumah sakit Ibnu Sina di kota utara Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Agen rahasia Israel, beberapa menyamar sebagai staf medis, menggerebek sebuah rumah sakit di Tepi Barat pada tanggal 30 Januari dan menembak mati tiga militan Palestina, dalam operasi pertama dalam delapan tahun. Militer Israel mengatakan pasukan memasuki rumah sakit – fasilitas kesehatan utama yang melayani kota Jenin dan kamp pengungsi di dekatnya – untuk menargetkan “sel teroris Hamas”. Gambar ini diambil dari video UGC yang dirilis di media sosial pada tanggal 30 Januari 2024 yang menunjukkan rekaman CCTV yang ditampilkan di layar komputer yang melaporkan adanya serangan mematikan oleh pasukan Israel yang menyamar di rumah sakit Ibnu Sina di kota utara Jenin di Tepi Barat yang diduduki. (UGC / AFP)

Siapa Musta'ribeen?

Musta'ribeen, yang berarti "mereka yang menyamar sebagai orang Arab", adalah unit rahasia yang dilatih khusus untuk menyusup ke penduduk lokal Palestina dan komunitas Arab.

Mereka berpakaian, berbicara, dan bertindak seperti orang Palestina, dan menjalankan misi di jantung kota.

Ruang lingkup operasi mereka di antaranya pengumpulan informasi intelijen, penyelamatan sandera, hingga pembunuhan.

Unit ini sudah ada sebelum Israel berdiri.

Musta'ribeen awalnya merupakan bagian dari Palmach Yahudi, sebuah divisi elit milisi Haganah, dan kemudian menjadi inti pasukan Israel.

Unit ini didirikan sebagai hasil kerja sama antara gerakan Zionis dan otoritas mandat Inggris di Palestina selama Perang Dunia Kedua.

Kala itu Inggris membutuhkan agen intelijen untuk menyusup ke penduduk lokal di Levant dan menyabot kemajuan Jerman.

Sebuah proposal diajukan untuk merekrut orang-orang Yahudi Mizrahi yang berimigrasi ke Palestina dari negara-negara Arab, untuk tugas tersebut.

Beberapa agen ditempatkan di negara-negara tetangga Arab, khususnya Suriah dan Lebanon, membentuk apa yang kemudian menjadi 'Peleton Suriah'.

Dengan kekalahan Jerman, Inggris tidak lagi membutuhkan peleton tersebut, yang akhirnya dibubarkan.

Tetapi pembubaran bertepatan dengan meningkatnya ketegangan antara milisi Zionis dan Inggris, serta warga Palestina setempat.

Peleton tersebut akhirnya diluncurkan kembali sebagai unit independen pasukan Israel dengan tujuan utamanya adalah menembus komunitas Palestina untuk tujuan spionase dan sabotase.

Unit tersebut, yang terdiri dari petugas dari pasukan Israel, polisi perbatasan dan kepolisian internal, dilaporkan secara khusus ditugaskan untuk menyelamatkan sandera.

Namun tidak ada catatan tentang Musta'ribeen yang ditugaskan untuk membebaskan sandera yang dibawa oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober.

Tentara Israel membubarkan unit-unit ini setelah tugas mereka diketahui, dan membentuk unit-unit baru untuk menggantikannya.

Menghasut dan memprovokasi warga Palestina

Di Palestina, Musta'ribeen akhir-akhir ini menjadi lebih mencolok terutama karena peran mereka dalam menyusup ke aksi protes Palestina.

Mereka beroperasi dalam kelompok yang terdiri dari lima hingga sepuluh orang dan memanfaatkan kekacauan bentrokan antara warga Palestina dan tentara Israel untuk memposisikan diri di antara para pengunjuk rasa.

Mereka bahkan ikut serta dalam pembakaran ban dan pelemparan batu.

Mereka biasanya memakai keffiyeh dan mengeluarkan bajunya untuk menyembunyikan pistolnya.

Mereka akan terlibat dalam aksi protes serta menghasut pengunjuk rasa untuk melakukan kekerasan lebih lanjut.

Mereka biasanya menargetkan pemuda Palestina yang paling dekat dengan garis depan tentara Israel dan menyerang mereka setelah tentara Israel mulai bergerak.

Dengan menggunakan granat setrum dan pistol, mereka menembaki korbannya dan menangkap mereka dengan kekerasan.

Operator lain, bersama tentara, memberikan perlindungan saat unit tersebut mundur.

Meskipun peran mereka juga mencakup pengumpulan intelijen, tapi baru-baru ini, Israel sebagian besar mengumpulkan informasi intelijen melalui pengawasan berteknologi tinggi, spyware, dan AI.

Teknologi pelacakan yang dimiliki tentara Israel dan penangkapan massal warga Palestina menjadikan aktivitas Musta'ribeen sebagai hal yang tidak relevan, dan mereka paling tidak hanya sekedar peran pendukung.

Pasukan pembunuh

Gambar ini diambil dari video UGC yang dirilis di media sosial pada tanggal 30 Januari 2024 yang menunjukkan rekaman CCTV yang ditampilkan di layar komputer yang melaporkan adanya serangan mematikan oleh pasukan Israel yang menyamar di rumah sakit Ibnu Sina di kota utara Jenin di Tepi Barat yang diduduki. Agen rahasia Israel, beberapa menyamar sebagai staf medis, menggerebek sebuah rumah sakit di Tepi Barat pada tanggal 30 Januari dan menembak mati tiga militan Palestina, dalam operasi pertama dalam delapan tahun. Militer Israel mengatakan pasukan memasuki rumah sakit – fasilitas kesehatan utama yang melayani kota Jenin dan kamp pengungsi di dekatnya – untuk menargetkan “sel teroris Hamas”. Gambar ini diambil dari video UGC yang dirilis di media sosial pada tanggal 30 Januari 2024 yang menunjukkan rekaman CCTV yang ditampilkan di layar komputer yang melaporkan adanya serangan mematikan oleh pasukan Israel yang menyamar di rumah sakit Ibnu Sina di kota utara Jenin di Tepi Barat yang diduduki. (UGC / AFP)

Penggerebekan hari Selasa di rumah sakit Jenin dianggap sebagai operasi psikologis yang dirancang untuk menanamkan ketakutan dan ketidakamanan di kalangan warga Palestina.

Serangan itu berfungsi sebagai unjuk kekuatan, dengan menegaskan kembali pesan bahwa bahkan fasilitas layanan kesehatan – yang dilindungi hukum internasional – tetap rentan terhadap serangan.

Tindakan ini merupakan pertunjukan nyata yang dilakukan kaum Musta'ribeen untuk menciptakan suasana ketidakpercayaan, paranoia, dan ketakutan, guna melemahkan setiap gerakan perlawanan di kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat yang diduduki.

Banyak aktivis hak asasi manusia Israel dan Palestina memandang unit-unit ini hanya sekedar regu pembunuh.

Tidak ada statistik spesifik mengenai berapa banyak warga Palestina yang dibunuh oleh Musta'ribeen, karena sifat misi mereka yang rahasia.

Namun, organisasi hak asasi manusia terbesar Israel, B’Tselem, memperkirakan antara tahun 2000 dan 2010, agen rahasia membunuh 161 warga Palestina dalam penyergapan, termasuk 19 orang di bawah usia 16 tahun.

Unit Musta'ribeen juga telah dikerahkan untuk melawan warga Palestina yang ada di wilayah pendudukan Israel.

Pada bulan September 2021, Adalah, Pusat Hukum untuk Hak-Hak Minoritas Arab di Israel, menantang legalitas polisi Israel yang membentuk unit rahasia untuk beroperasi di kota-kota Palestina di Israel, yang dimaksudkan untuk memerangi kejahatan terorganisir di daerah-daerah tersebut.

Adalah menekankan bahwa menunjuk unit khusus untuk kelompok etnis tertentu adalah tindakan rasis dan ilegal.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Nuryanti

Tag:  #siapa #mustaribeen #agen #israel #yang #menyamar #jadi #warga #palestina #bunuh #orang #ibnu #sina

KOMENTAR