



Kenapa Beras Korsel Jadi Oleh-Oleh yang Populer bagi Wisatawan Jepang?
- Saat ini, semakin banyak wisatawan Jepang yang mengunjungi Korea Selatan untuk membeli beras.
Menurut pejabat industri ritel pada Rabu (23/4), karena harga beras terus melonjak di Jepang, wisatawan Jepang semakin terlihat mengisi keranjang belanja mereka dengan beras di supermarket Seoul dalam beberapa minggu terakhir.
Tren yang sedang berkembang ini disorot dalam sebuah unggahan viral di X, sebelumnya Twitter, di mana seorang turis Jepang berbagi pengalamannya membeli beras selama perjalanan ke Korea Selatan, dan membawanya pulang.
Turis asal Jepang itu mengidentifikasi dirinya sebagai ibu rumah tangga. Ia berbagi cerita awal bulan ini, bahwa dia membeli empat kilogram beras putih dan lima kilogram beras merah di Korea Selatan saat singgah di Seoul, setelah melakukan perjalanan dari Cebu, Filipina.
"Misi saya di Seoul adalah untuk membeli beras, karena harga di Jepang sudah terlalu tinggi."
"Saya memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan itu untuk membeli beras saat berada di Korea," tulisnya.
Ia mengatakan sepuluh kilogram beras di Jepang harganya sekitar 8.000 yen (sekitar Rp 950 ribu), sedangkan jumlah yang sama dapat ditemukan di Korea Selatan dengan harga hampir sepertiganya, yaitu sekitar 3.000 yen (sekitar Rp 356 ribu).
Karena beras digolongkan sebagai produk pertanian yang diatur, maka harus menjalani proses karantina di Bandara Internasional Incheon untuk membawa beras kembali ke Jepang.
Setelah melengkapi dokumentasi yang diperlukan, ia menerima sertifikat ekspor tanaman setelah petugas memverifikasi alamatnya di Jepang. Seluruh prosedur memakan waktu hanya sekitar 30 menit.
Meski dokumennya relatif mudah, ia mengatakan bahwa membawa beras secara fisik adalah bagian tersulit. "Rasanya seperti latihan otot," tulisnya.
Ia juga mencatat, bahwa semakin banyak konsumen Jepang yang mulai mencari pilihan untuk membeli beras di luar negeri, karena harga dalam negeri terus melonjak.
Menurut pejabat karantina di bandara Incheon, jumlah sertifikat karantina yang dikeluarkan untuk ekspor beras ke Jepang telah melonjak, dalam beberapa minggu terakhir.
Pada bulan Maret, 119 sertifikat telah diterbitkan dan terjadi peningkatan dua puluh kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tren ini muncul di tengah lonjakan harga beras yang berkepanjangan di Jepang, yang dimulai musim panas lalu.
Dikutip dari Korea Times, lonjakan harga menyebabkan kelangkaan beras yang sering terjadi, terutama di daerah perkotaan.
Berkurangnya pasokan beras dari panen tahun 2023, yang disebabkan oleh cuaca panas yang ekstrim.
Ditambah dengan meningkatnya permintaan dari wisatawan mancanegara dan aksi panic buying yang dipicu oleh gempa bumi baru-baru ini, telah memperburuk kelangkaan.
Menurut Kyodo News, harga beras di Jepang melonjak hingga 92,1 persen pada bulan Maret, dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.
Hal itu menandai kenaikan terbesar sejak tahun 1971, ketika statistik yang sebanding pertama kali tersedia.
Dalam upaya untuk mengurangi lonjakan tersebut, pemerintah Jepang telah mengeluarkan beras dari cadangannya dua kali, tetapi tidak berhasil.
Sebagai tanggapan, Korea berupaya mengekspor 22 ton beras ke Jepang yang merupakan pengiriman terbesar sejak tahun 1990.
Tag: #kenapa #beras #korsel #jadi #oleh #oleh #yang #populer #bagi #wisatawan #jepang