Permen Karet Jadi Sumber Polusi Plastik Tersembunyi dan Dampaknya terhadap Lingkungan Sekitar
Ilustrasi permen karet. (Freepik)
02:03
9 April 2025

Permen Karet Jadi Sumber Polusi Plastik Tersembunyi dan Dampaknya terhadap Lingkungan Sekitar

Permen karet sintetis berbahan dasar minyak bumi menjadi salah satu sumber polusi plastik yang tak terduga namun terus bertambah.

Polusi plastik merujuk pada akumulasi material sintetis berbasis plastik yang mencemari lingkungan alami.

Memahami kandungan dan dampak permen karet terhadap lingkungan membuka kesadaran akan sumber polutan yang kerap diabaikan.

Berikut permen karet sebagai sumber polusi plastik tersembunyi dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar dilansir dari laman Sciencealert, Selasa (8/4):

1. Asal Bahan Permen Karet

Sebagian besar permen karet modern terbuat dari karet sintetis berbahan dasar minyak. Komponen utamanya mirip dengan plastik dalam ban kendaraan dan lem industri.

Struktur kimianya memungkinkan tekstur elastis sekaligus daya tahan tinggi. Kandungan ini membuatnya tidak terurai secara alami di lingkungan.

2. Jumlah Produksi Tahunan

Diperkirakan 1,74 triliun potong permen karet diproduksi setiap tahun secara global. Rata-rata berat tiap potong sekitar 1,4 gram menghasilkan lebih dari 2,4 juta ton per tahun.

Sekitar 30% dari volume ini terdiri dari bahan sintetis berbasis plastik. Angka ini menunjukkan kontribusi besar terhadap polusi mikroplastik global.

3. Dampak Lingkungan Langsung

Permen karet buangan mengotori trotoar, kursi umum, dan jalan kota. Proses pelapukan menyebabkan material ini terurai menjadi partikel mikroplastik.

Mikroplastik kemudian tersebar melalui air hujan dan angin ke ekosistem. Keberadaannya mencemari tanah dan air dalam jangka panjang.

4. Biaya Pembersihan Mahal

Biaya rata-rata pembersihan mencapai £1,50 per meter persegi (sekitar Rp30.000). Di Inggris, dana hingga £7 juta per tahun digunakan untuk membersihkan sisa permen karet.

Proses ini membutuhkan banyak tenaga kerja dan alat pembersih khusus. Beban biaya tersebut menjadi tanggungan pemerintah lokal.

5. Kurangnya Transparansi Bahan

Label pada kemasan permen karet sering kali hanya mencantumkan “bahan dasar permen karet”. Informasi tersebut menyembunyikan bahan sintetis seperti stirena-butadiena dan polietilena.

Kurangnya pelabelan jujur membatasi pilihan konsumen terhadap produk yang lebih ramah lingkungan. Kejelasan informasi sangat diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.

6. Solusi Berbasis Kebijakan

Pengurangan dampak dapat dilakukan melalui regulasi pajak terhadap produk sintetis. Pajak ini membantu membiayai sistem pembersihan serta penelitian bahan alternatif.

Beberapa lembaga mulai mendorong penggunaan permen karet berbasis tanaman. Solusi berkelanjutan ini bisa menjadi pilihan utama dalam jangka panjang.

7. Perubahan Narasi Publik

Perlakuan terhadap permen karet perlu dialihkan dari isu sampah menjadi isu polusi. Tanggung jawab bukan hanya pada individu, tapi juga produsen besar.

Penekanan pada prinsip reduce, reuse, recycle serta inovasi menjadi sangat penting. Edukasi dan keterlibatan komunitas akan mempercepat perubahan kebiasaan.

Permen karet sintetis telah menjadi bentuk polusi plastik tersembunyi yang perlu dikendalikan melalui edukasi, kebijakan, dan reformulasi produk. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #permen #karet #jadi #sumber #polusi #plastik #tersembunyi #dampaknya #terhadap #lingkungan #sekitar

KOMENTAR