



Donald Trump Menuntut 500 Miliar Dolar atau Setara Rp 8.192 Triliun dari Ukraina
Persyaratan akhir yang diajukan Washington mencerminkan persyaratan yang biasanya dikenakan pada negara yang kalah, dan membandingkannya dengan beban keuangan yang dialami Jerman dan Jepang setelah Perang Dunia II.
Proposal tersebut, yang dikirimkan ke kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky minggu lalu, dilaporkan telah menimbulkan kekhawatiran di Kiev, karena secara efektif akan menempatkan masa depan ekonomi Ukraina di bawah kendali AS.
Draf perjanjian tersebut, tertanggal 7 Februari 2025, dan diberi tanda "Privileged & Confidential", menguraikan pembentukan dana investasi AS-Ukraina untuk memastikan bahwa "pihak-pihak yang bermusuhan dalam konflik tidak mendapatkan keuntungan dari rekonstruksi Ukraina."
Dana tersebut akan memberikan AS 50 persen bagian dari pendapatan Ukraina dari ekstraksi sumber daya, serta setengah dari nilai finansial semua lisensi sumber daya baru yang dikeluarkan untuk entitas asing. Hak gadai juga akan diberikan pada pendapatan ini untuk kepentingan Washington.
Seseorang yang mengetahui negosiasi tersebut menggambarkan pengaturan tersebut dengan kata-kata yang gamblang: "Klausul itu berarti 'bayar kami terlebih dahulu, baru beri makan anak-anakmu.'"
Dominasi Ekonomi AS Atas Ukraina
Ketentuan perjanjian yang luas akan memberikan Washington "hak penolakan pertama" pada semua ekspor mineral Ukraina di masa mendatang dan memungkinkan AS untuk menetapkan ketentuan untuk lisensi dan proyek sumber daya.
Perjanjian tersebut menetapkan bahwa kesepakatan tersebut akan diatur oleh hukum New York, dengan AS menikmati kekebalan kedaulatan, mencegah Ukraina untuk menentang ketentuan tersebut.
Patut dicatat, dokumen tersebut tampaknya dirancang oleh firma hukum swasta, bukan lembaga pemerintah AS, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai pengaruh perusahaan dalam membentuk perjanjian tersebut.
Usulan Asli Zelensky dan Persyaratan yang Tak Terduga
Gagasan untuk memberikan akses langsung kepada AS terhadap unsur tanah jarang dan cadangan mineral Ukraina pada awalnya diusulkan oleh Zelensky sendiri dalam sebuah pertemuan di Trump Tower pada bulan September.
Tujuannya adalah untuk mendorong perusahaan-perusahaan AS untuk membangun operasi di Ukraina, menciptakan perlindungan politik terhadap eskalasi lebih lanjut dari operasi militer khusus.
Akan tetapi, persyaratan akhir yang diajukan Washington mencerminkan persyaratan yang biasanya dikenakan pada negara yang kalah, dan membandingkannya dengan beban keuangan yang dialami Jerman dan Jepang setelah Perang Dunia II.
Pembenaran Trump dan Dilema Ukraina
Trump membela tuntutannya dalam sebuah wawancara dengan Fox News , dengan menegaskan bahwa Ukraina "pada dasarnya telah menyetujui" pengaturan tersebut dan menunjuk pada kekayaan sumber daya alam negara tersebut:
"Mereka memiliki tanah yang sangat berharga dalam hal tanah jarang, minyak dan gas, dan hal-hal lainnya."
Ia memperingatkan bahwa masa depan Ukraina bergantung pada penerimaan kesepakatan tersebut, dengan menyatakan:
"Mereka mungkin membuat kesepakatan. Mereka mungkin tidak membuat kesepakatan. Mereka mungkin menjadi orang Rusia suatu hari nanti, atau mereka mungkin bukan orang Rusia suatu hari nanti. Namun, saya ingin uang ini kembali."
Trump juga mengklaim bahwa AS telah menghabiskan $300 miliar untuk Ukraina, meskipun catatan kongres menunjukkan angkanya mendekati $175 miliar, yang sebagian besarnya dikeluarkan sebagai dana pinjam-sewa yang dapat dibayarkan kembali daripada hibah.
Dampak Strategis dan Politik
Pada Konferensi Keamanan Munich, Senator Lindsey Graham mengemukakan bahwa pendekatan Trump merupakan langkah taktis untuk mengalihkan opini publik agar mendukung keterlibatan AS yang berkelanjutan dengan menampilkan Ukraina sebagai aset ekonomi.
"Dia bisa menemui rakyat Amerika dan berkata, 'Ukraina bukanlah beban, melainkan keuntungan,'" kata Graham.
Ia lebih lanjut mencatat bahwa perjanjian tersebut akan mengikat Washington untuk membela masa depan Ukraina, dan menambahkan:
"Jika kita menandatangani perjanjian mineral ini, Putin akan kena masalah, karena Trump akan membela kesepakatan itu."
Kekayaan Sumber Daya Alam Ukraina: Sebuah Pemeriksaan Realitas
Meskipun Trump menganggap Ukraina sebagai sumber utama mineral strategis, para pakar industri mempertanyakan apakah kekayaan sumber daya alamnya sepenting yang diklaim.
Meskipun Ukraina memiliki cadangan litium terbesar di Eropa, harga litium global telah turun hingga 88% sejak 2022, sehingga mengurangi keuntungannya secara signifikan.
Selain itu, sebagian besar tanah Ukraina yang kaya mineral berada di dekat garis depan atau di wilayah yang dikuasai Rusia.
Industri gas serpih di Ukraina juga menghadapi biaya operasional yang tinggi, yang menyebabkan perusahaan besar seperti Chevron meninggalkan proyek di Ukraina dan Polandia.
SUMBER: AL MAYADEEN
Tag: #donald #trump #menuntut #miliar #dolar #atau #setara #8192 #triliun #dari #ukraina