AS Ancam Sanksi Ekonomi hingga Tindakan Militer Jika Putin Tolak Kesepakatan Damai dengan Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin sedang melakukan konferensi pers (Twitter.com/President of Rusia)
15:56
15 Februari 2025

AS Ancam Sanksi Ekonomi hingga Tindakan Militer Jika Putin Tolak Kesepakatan Damai dengan Ukraina

Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menyatakan bahwa AS dapat menggunakan sanksi ekonomi dan tindakan militer sebagai tekanan terhadap Moskow jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menyetujui kesepakatan damai dengan Ukraina yang menjamin kemerdekaan jangka panjang Kyiv. Hal ini dilaporkan oleh Wall Street Journal pada Kamis (Tanggal).

“Ada alat-alat ekonomi yang bisa memberikan pengaruh, dan tentu saja ada alat-alat militer yang bisa memberikan pengaruh,” ujar Vance dalam wawancara dengan surat kabar tersebut.

Pernyataan ini muncul di tengah upaya Presiden AS Donald Trump untuk memulai kembali perundingan damai antara Rusia dan Ukraina. Pada Rabu (12/2/2025), Trump melakukan pembicaraan terpisah dengan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, serta meminta pejabat AS untuk memfasilitasi pembicaraan guna mengakhiri konflik yang telah berlangsung hampir tiga tahun tersebut.

Sejalan dengan upaya diplomatik tersebut, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dalam pertemuan sekutu militer Ukraina di Brussels menyatakan bahwa kembalinya Ukraina ke perbatasan sebelum 2014—sebelum Rusia mencaplok Krimea—tidak realistis. Hegseth juga menegaskan bahwa AS tidak menganggap keanggotaan NATO bagi Kyiv sebagai bagian dari solusi konflik saat ini.

Sikap AS ini memicu kekhawatiran di kalangan warga Ukraina, yang takut bahwa Trump mungkin akan mengorbankan kepentingan negara mereka dalam upaya mencapai kesepakatan dengan Rusia. Namun, Trump pada Kamis (Tanggal) menegaskan bahwa Ukraina tetap akan dilibatkan dalam proses perundingan damai dengan Moskow.

"Ukraina akan memiliki tempat di meja perundingan," ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Di sisi lain, Kyiv masih bersikap skeptis terhadap kemungkinan perundingan dengan Moskow. Pada konferensi keamanan hari Jumat (14/2/2025), pejabat Ukraina menyatakan bahwa saat ini belum waktu yang tepat untuk membuka dialog dengan Rusia.

Meskipun demikian, Vance meyakini bahwa kesepakatan damai dapat tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan banyak pihak. 

“Saya pikir akan ada kesepakatan yang akan muncul dari sini yang akan mengejutkan banyak orang,” kata Vance, sebagaimana dikutip oleh Wall Street Journal.

“Presiden tidak akan melakukan ini tanpa berpikir panjang,” tambahnya.

“Dia akan berkata, ‘Semuanya sudah ada di atas meja, mari kita buat kesepakatan,’” katanya.

Editor: Bella

Tag:  #ancam #sanksi #ekonomi #hingga #tindakan #militer #jika #putin #tolak #kesepakatan #damai #dengan #ukraina

KOMENTAR