Etika Bermain Padel: Kunci Sportivitas dan Keterampilan
Anggota Jungle Padel Community bertanding dalam Americana Match di kawasan CitraLand, Sabtu (6/4/2025). (Riana Setiawan/ Jawa Pos)
12:16
21 Juni 2025

Etika Bermain Padel: Kunci Sportivitas dan Keterampilan

- Olahraga padel tengah naik daun di kalangan urban. Tidak hanya sebagai ajang membakar kalori, tetapi juga sebagai sarana sosialisasi dan gaya hidup. Namun di balik lapangan yang energik dan raket yang stylish, etika bermain padel tetap tidak bisa dikesampingkan. Sebab, sebaik apa pun kemampuan seseorang, sikap di lapangan adalah cermin kelas dan karakter.

Etiket dalam bermain padel itu sebetulnya cukup sederhana, tapi berdampak besar. Dari cara berpakaian, membawa perlengkapan, sampai memperlakukan sesama pemain, semuanya membentuk suasana bermain yang sehat dan menyenangkan. 

Terkait outfit, sebaiknya gunakan pakaian ringkas yang menyerap keringat, seperti polo shirt dan celana pendek untuk pria, atau legging dan rok pendek untuk wanita. Selain mendukung mobilitas, pakaian yang tepat juga menunjukkan respek terhadap sesama pemain dan suasana olahraga.

Perihal raket dan peralatan, etiket utamanya adalah menjaga kebersihan dan tidak menyinggung pilihan orang lain. “Jangan pamer raket mahal atau meremehkan raket pemain lain. Raket itu dibuat berdasarkan level permainan, bukan gengsi,” ucap pakar etiket Ellen Tendean. 

Anggota Jungle Padel Community bertanding dalam Americana Match di kawasan CitraLand, Sabtu (6/4/2025). (Riana Setiawan/ Jawa Pos)

Raket pemula biasanya lebih memantul dan ‘ramah kesalahan’, sedangkan raket pro justru lebih sulit dikendalikan dan butuh akurasi tinggi.

Etika paling penting justru muncul dalam penggunaan lapangan. “Datanglah 15–30 menit lebih awal, jangan telat. Karena padel dimainkan empat orang, satu yang telat bisa merusak ritme semua,” tegas soft skills trainer Ellen Tendean Training Center itu. Selain itu, jangan lupa untuk memperkenalkan diri dan menyapa sesama pemain. Apalagi jika ada orang baru. Itu adalah bentuk sopan santun yang membangun keakraban. 

Bila terjadi kesalahan atau blunder dari pemain pemula, Ellen mengimbau agar pemain senior bersikap bijak. “Semua orang pernah jadi pemula. Tunjukkan dukungan, bukan penilaian. Jangan menganalisis kesalahan mereka di tengah permainan,” ungkapnya.

Berikan tips hanya jika diminta, dan lakukan dengan cara yang ramah. “Fokuslah pada kemajuan mereka. Sekecil apa pun peningkatan, beri apresiasi. Itu yang membangun kepercayaan diri mereka," sambungnya. 

Masalah yang kerap muncul adalah ketika seorang pemain sengaja mengarahkan bola ke tubuh lawan, terutama lawan jenis. Menurut Ellen, hal itu sangat tidak etis, bahkan jika dilakukan sebagai bentuk ‘strategi’. “Kalau sampai niatnya menyakiti atau mengintimidasi, itu jelas melanggar semangat sportivitas,” tegasnya. Fokuslah pada strategi dan teknik yang fair, bukan intimidasi fisik. 

Setelah pertandingan usai, etika merayakan kemenangan pun perlu diperhatikan. Ellen menyarankan selebrasi dilakukan secara sederhana dan tetap menghormati lawan. "Berjabat tangan, ucapkan ‘terima kasih’ atau ‘permainan yang bagus’. Hindari sorakan atau gestur yang bisa terkesan merendahkan,” ujarnya. 

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #etika #bermain #padel #kunci #sportivitas #keterampilan

KOMENTAR