Cacar Air Berisiko Picu Komplikasi Serius, Kenali Gejala Khasnya
03:30
14 Agustus 2024

Cacar Air Berisiko Picu Komplikasi Serius, Kenali Gejala Khasnya

– Cacar air, atau dikenal dalam istilah medis sebagai varicella rentan menyerang anak-anak terutama di usia sekolah, dan seringkali dianggap sebagai penyakit ringan.

Padahal, cacar air berisiko memicu komplikasi yang lebih serius, khususnya pada bayi, remaja, orang dewasa, wanita hamil, dan pasien immunocompromised (orang yang memiliki masalah dengan sistem imun).

Beberapa komplikasi tersebut antara lain: infeksi bakteri pada luka kulit akibat cacar air - umumnya dialami pada anak-anak; pneumonia atau radang paru-paru pada orang dewasa yang muncul setelah terkena cacar air hingga gangguan pada sistem saraf pusat, mulai dari radang selaput otak hingga radang otak.

Tingginya potensi penularan cacar air dan risiko komplikasinya semakin meningkatkan urgensi pencegahan risiko penyakit ini, utamanya melalui pemberian imunisasi varisela.

 “Penularan cacar air pada anak paling tinggi terjadi di lingkungan sekolah. Sebagai contoh, apabila seorang anak terkena cacar air, maka dia dapat menularkan penyakit ini kepada anak-anak lainnya di lingkungan sekolah tersebut,” ujar Dokter Anak Dr. Mas Nugroho Ardi Santoso, SpA,

Ia menjelaskan, tingkat penularan cacar air sangat tinggi, hingga mencapai 90 persen.

Artinya, seseorang yang tidak memiliki kekebalan dan berada dalam kontak dekat dengan penderita cacar air berpotensi besar untuk tertular.

Seseorang yang terinfeksi varicella bisa menularkan virus mulai 1 hingga 2 hari sebelum timbulnya ruam hingga semua lesi cacar air mengering bahkan, masih dianggap menular hingga tidak ada lesi baru yang muncul selama 24 jam.

Cacar air ditandai dengan gejala awal berupa demam ringan yang timbul setelah 10 hingga 21 hari tubuh terpapar virus varicella.

Setelah 1 hingga 2 hari, muncul ruam kemerahan di dada, punggung, dan wajah, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.

Ruam pada cacar air seringkali terasa gatal dan berkembang dengan cepat dari tahap awal berupa lesi yang merah (makula), kemudian menjadi tonjolan (papular) dan akhirnya berisi cairan (vesikuler) sebelum mengering.

Gejala ini biasanya berlangsung selama 4 hingga 7 hari sampai semua lesi menjadi koreng.

Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), vaksin varisela diberikan secara lengkap dua dosis pada anak mulai usia 12-18 bulan dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. 

Adapun pada anak usia 13 tahun atau lebih diberikan juga 2 dosis dengan interval 4 sampai 6 minggu.

Dua dosis vaksin varisela efektif hingga 90 persen mencegah cacar air dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin muncul.

Memberikan imunisasi kepada anak-anak, maka bisa mencapai kekebalan kelompok yang tinggi (herd immunity), yang dapat melindungi individu yang rentan dan tidak dapat divaksinasi.

“Ini berarti bahwa imunisasi varisela bukan hanya melindungi individu yang mendapatkan vaksin, tetapi juga berperan dalam melindungi seluruh komunitas dari ancaman wabah penyakit cacar air,” tutup Dokter Ardi.

Editor: Eko Sutriyanto

Tag:  #cacar #berisiko #picu #komplikasi #serius #kenali #gejala #khasnya

KOMENTAR