Ternyata, Apa yang Kamu Konsumsi Bisa Berdampak pada Kesehatan Mentalmu! Ini Fakta yang Wajib Diketahui
–Kesehatan mental adalah salah satu aspek penting yang sering kali terlupakan dalam menjaga gaya hidup sehat. Kita cenderung lebih fokus pada kesehatan fisik, seperti menjaga berat badan atau menghindari penyakit tertentu, namun jarang menyadari bahwa pola makan juga berperan besar dalam memengaruhi kesehatan mental.
Penting untuk mengetahui fakta-fakta yang tersembunyi di balik makanan yang kita konsumsi setiap hari. Melansir dari laman Health US News, makanan yang kita konsumsi sehari-hari mampu memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan mental kita. Penelitian terus menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara pola makan dengan suasana hati, kemampuan kognitif, hingga risiko gangguan mental tertentu.
Makna di Balik Anda adalah Apa yang Anda Makan
Selama ini kita kerap mendengar pepatah Anda adalah apa yang Anda makan. Ternyata, ini bukan sekadar ungkapan tanpa makna, melainkan gagasan nyata yang pertama kali diutarakan Anthelme Brillat-Savarin, pencetus Gastronomi.
Pepatah ini pertama kali muncul pada abad ke-19 dalam bukunya yang berjudul The Physiology of Taste: Or Meditations on Transcendental Gastronomy. Dalam buku tersebut, Brillat-Savarin menulis, Katakan padaku apa yang Anda makan, dan saya akan memberi tahu siapa Anda.
Baru-baru ini, para ilmuwan dan peneliti mulai mengeksplorasi makna lebih dalam dari pepatah tersebut. Penelitian kini menyoroti bagaimana makanan tidak hanya berdampak pada tubuh secara fisik, tetapi juga pada kesehatan mental dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.
Makanan yang kita konsumsi dapat menjadi kunci dalam meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit seperti kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Sebagai contoh, diet Mediterania yang kaya akan buah-buahan segar, sayuran, biji-bijian, lemak sehat, dan makanan laut telah terbukti secara konsisten bermanfaat bagi kesehatan fisik. Namun, psikiatri gizi menambahkan dimensi baru, yakni bagaimana makanan memengaruhi otak dan suasana hati.
Otak Kedua Tubuh
Masih dalam penjelasan artikel Health US News, otak manusia mengandung sekitar 86 miliar neuron. Namun, fakta menarik lainnya adalah bahwa usus manusia mengandung kumpulan neuron terbesar kedua, yaitu lebih dari 100 juta neuron yang melapisi saluran pencernaan. Hal ini membuat usus sering dijuluki sebagai otak kedua tubuh.
Otak memiliki peran besar dalam mengatur memori, pembelajaran, dan suasana hati. Di sisi lain, usus memainkan peran vital dalam mendukung berbagai proses fisiologis dan mental. Misalnya, usus memproduksi sekitar 95 persen serotonin tubuh, neurotransmitter yang membantu mengatur suasana hati, emosi, tidur, dan pencernaan. Selain itu, lebih dari 90 persen reseptor serotonin juga berada di usus.
Untuk memahami bagaimana usus dan otak bekerja sama, kita perlu memahami asal usul keduanya. Meskipun merupakan dua organ yang berbeda, otak dan usus sebenarnya berasal dari sel yang sama dalam embrio manusia. Ketika embrio berkembang, sel-sel tersebut membentuk dua organ yang terpisah, tetapi tetap terhubung melalui saraf vagus.
Menurut Dr. Uma Naidoo, seorang psikiater gizi dan direktur psikiatri gizi di Rumah Sakit Umum Massachusetts, saraf vagus berperan sebagai jalur komunikasi dua arah antara otak dan usus, mengirimkan zat kimia saraf secara bolak-balik. Dengan demikian, otak dan usus tetap saling terkait secara fisiologis dan biokimia, yang pada akhirnya memengaruhi keseimbangan tubuh dan suasana hati.
Bagaimana Makanan Mempengaruhi Otak
Dalam artikel Health US News juga dijelaskan bahwa mikrobioma usus, yang terdiri dari triliunan mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur, memainkan peran penting dalam mendukung fungsi fisiologis dan mental, termasuk ritme sirkadian, kekebalan tubuh, produksi hormon, dan suasana hati.
Ketika kita mengonsumsi makanan sehat, usus akan memecah makanan tersebut dan menghasilkan asam lemak rantai pendek yang bermanfaat. Asam lemak ini membantu mengatur sistem kekebalan tubuh, melindungi jantung dan otak, serta melawan peradangan. Efek antiinflamasi ini sangat penting karena peradangan kronis telah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab utama gangguan kesehatan mental, seperti depresi, gangguan bipolar, PTSD, dan OCD.
Makanan dan Minuman untuk Mendukung Kesehatan Mental
Dari laman Siloam Hospital, beberapa makanan dan minuman dapat mendukung kesehatan mental, terutama bagi penderita gangguan kecemasan seperti: Cokelat hitam dengan kandungan flavonoid, salmon yang kaya omega-3, kunyit dengan kurkumin terbukti membantu mengurangi stres serta meningkatkan fungsi otak, teh chamomile yang bersifat antiinflamasi dan yoghurt yang mengandung bakteri sehat juga dapat mendukung keseimbangan suasana hati secara alami.
Selain itu, almond dengan vitamin E dan lemak sehat dinilai mampu memperbaiki suasana hati dan fungsi otak. Telur yang kaya triptofan juga membantu produksi serotonin untuk mengatur suasana hati dan tidur. Mengutip dari sumber lain Hello Sehat mengatakan buah beri seperti blueberry dan stroberi dengan kandungan antioksidannya juga dapat menurunkan stres dan meningkatkan daya tangkap otak.
Makanan dan Minuman yang Harus Dibatasi atau Dihindari
Tidak semua makanan baik untuk kesehatan mental. Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu kamu batasi atau bahkan hindari jika ingin menjaga keseimbangan emosi. Salah satu pemicu masalah kesehatan mental adalah makanan ultraproses dan gorengan. Makanan ini biasanya mengandung lemak trans dan bahan kimia tambahan yang dapat memengaruhi keseimbangan mikrobioma usus, sehingga berdampak pada otak.
Menurut Dr. Uma Naidoo, seorang psikiater nutrisi yang dijelaskan dalam artikel Health US News, mikroba jahat di dalam usus cenderung berkembang biak ketika kamu mengonsumsi gula dan bahan makanan olahan. Hal ini bisa mengganggu keseimbangan mikrobioma usus dan memengaruhi mood serta kemampuan berpikir jernih.
Selain itu, konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat diikuti oleh penurunan drastis, sehingga membuat suasana hati menjadi tidak stabil. Alkohol juga termasuk dalam daftar ini karena dapat mengganggu fungsi neurotransmitter di otak dan memperburuk kecemasan atau depresi.
Meningkatkan kesehatan mental tidak hanya tentang mengelola stres atau menjaga pola tidur, tetapi juga mencakup pola makan yang sehat dan seimbang. Mengonsumsi makanan kaya nutrisi seperti buah beri, kacang-kacangan, dan sayuran hijau dapat memberikan dukungan besar bagi kesehatan otak. Sebaliknya, membatasi makanan ultraproses, gula, dan alkohol dapat membantu kamu menjaga suasana hati dan fungsi kognitif tetap optimal.
Pada akhirnya, menjaga kesehatan mental adalah tentang menciptakan keseimbangan. Dengan memilih makanan yang tepat dan menghindari konsumsi yang berlebihan terhadap makanan yang merugikan, kamu dapat meraih kualitas hidup yang lebih baik. Jadi, mulai sekarang, yuk, perhatikan asupan nutrisi untuk mendukung kesehatan mentalmu.
Tag: #ternyata #yang #kamu #konsumsi #bisa #berdampak #pada #kesehatan #mentalmu #fakta #yang #wajib #diketahui