9 Mitos Umum Psikologi yang Membuat Orang Salah Paham, Apa Anda Masih Mempercayainya?
Ilustrasi: Psikolog dan pasiennya (Freepik)
12:30
16 Mei 2024

9 Mitos Umum Psikologi yang Membuat Orang Salah Paham, Apa Anda Masih Mempercayainya?

 

 

 - Psikologi adalah bidang ilmu yang kompleks dan sering disalahpahami oleh masyarakat. Dari sekian banyak faktor, mitos adalah yang berkontribusi paling besar dalam masalah ini.

Banyak mitos yang berkembang mengenai psikologi dan prakteknya, hal ini sering kali membuat orang salah paham tentang apa yang sebenarnya dilakukan oleh para profesional di bidang ini.

Melansir Learning Mind, berikut adalah beberapa mitos umum tentang psikologi beserta fakta sebenarnya:

1. Psikolog Mendapat Banyak Uang Hanya dengan Mendengarkan

Mitos ini mengabaikan kompleksitas pekerjaan seorang psikolog. Psikolog menggunakan berbagai teknik ilmiah untuk memahami, menganalisis, dan membantu klien mengatasi masalah mereka.

Mendengarkan adalah bagian penting, tetapi tidak satu-satunya keterampilan yang mereka gunakan. Psikolog juga menerapkan teori dan metode terapi yang membutuhkan pengetahuan dan pelatihan intensif.

2. Harga Diri Rendah adalah Akar Masalah Psikologis

Harga diri rendah sering dikaitkan dengan masalah psikologis, tetapi bukan satu-satunya faktor penyebab. Masalah psikologis bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk genetika, lingkungan, pengalaman traumatis, dan kondisi kesehatan mental lainnya. Psikolog mempertimbangkan banyak aspek dalam mengevaluasi dan merawat klien mereka.

3. Psikologi Hanya untuk Orang "Gila"

Mitos ini sangat merugikan dan menstigma orang yang mencari bantuan psikologis. Psikologi bukan hanya untuk individu dengan gangguan mental yang parah, tetapi juga untuk siapa saja yang ingin memahami diri mereka lebih baik, mengatasi stres, meningkatkan hubungan, atau mencapai kesejahteraan mental yang lebih baik.

4. Psikolog, Psikiater, dan Konselor adalah Sama

Meskipun ketiganya bekerja di bidang kesehatan mental, mereka memiliki peran dan pelatihan yang berbeda. Psikolog biasanya memiliki gelar PhD atau PsyD dalam psikologi dan fokus pada terapi dan penelitian.

Sedangkan Psikiater adalah dokter medis yang dapat meresepkan obat dan memiliki pelatihan dalam diagnosis dan pengobatan gangguan mental. Begitupun Konselor, mereka biasanya memiliki gelar master dan memberikan dukungan dan bimbingan untuk masalah sehari-hari dan emosional.

5. Psikologi Hanya Akal Sehat

Psikologi adalah disiplin ilmiah yang didasarkan pada penelitian dan metode ilmiah. Meskipun beberapa temuan psikologis mungkin tampak seperti akal sehat, banyak lainnya menantang dan mengungkap kompleksitas perilaku manusia yang tidak selalu intuitif. Akal sehat sering kali tidak cukup untuk memahami dinamika psikologis yang rumit.

6. Psikologi Hanya tentang Terapi

Meskipun terapi adalah bagian penting dari psikologi, bidang ini jauh lebih luas. Psikolog juga terlibat dalam penelitian ilmiah, pendidikan, konseling karir, pengembangan organisasi, dan berbagai bidang lain yang memanfaatkan pemahaman tentang perilaku manusia.

Psikologi mencakup berbagai spesialisasi seperti psikologi perkembangan, psikologi sosial, neuropsikologi, dan banyak lagi.

7. Psikologi Bukan untuk Semua Orang

Mitos ini mengabaikan kenyataan bahwa semua orang dapat diuntungkan dari wawasan psikologis. Psikologi membantu individu memahami diri mereka sendiri dan orang lain dengan lebih baik, yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan. Tidak hanya orang dengan masalah mental yang serius yang bisa mendapatkan manfaat dari psikologi.

8. Psikolog Adalah Pembaca Pikiran

Meskipun psikolog terlatih untuk mengamati dan menganalisis perilaku serta ekspresi emosional, mereka bukan pembaca pikiran. Mereka menggunakan keterampilan dan pengetahuan ilmiah untuk memahami klien mereka, tetapi tidak dapat mengetahui apa yang dipikirkan seseorang tanpa komunikasi yang jelas dan terbuka.

 

9. Semua Mimpi Memiliki Makna Tersembunyi

Freud mempopulerkan gagasan bahwa mimpi memiliki makna tersembunyi, tetapi tidak semua psikolog modern setuju dengan pandangan ini. Meskipun mimpi bisa memberikan wawasan tentang pikiran bawah sadar, tidak semua mimpi memiliki makna yang signifikan.

Banyak mimpi adalah hasil dari aktivitas otak yang acak dan tidak selalu memiliki interpretasi yang mendalam.

Pada akhirnya, dengan memahami dan mencari fakta dari mitos-mitos ini, kita dapat memiliki pandangan yang lebih akurat dan menghargai peran penting psikologi dalam kehidupan sehari-hari.

     

Editor: Kuswandi

Tag:  #mitos #umum #psikologi #yang #membuat #orang #salah #paham #anda #masih #mempercayainya

KOMENTAR