



Hidrosalping hingga Teratozoospermia: Penanganan Fertilitas yang Berbuah Harapan Lewat Bayi Tabung
Keberhasilan sepasang suami istri asal Denpasar yang telah menanti keturunan selama hampir tujuh tahun menyoroti keunikan pendekatan layanan fertilitas yang kini hadir di Morula IVF Denpasar.
Dalam waktu kurang dari lima bulan sejak soft launching pada Agustus 2024, fasilitas layanan fertilitas ini telah mencatat capaian signifikan melalui kombinasi pendekatan medis menyeluruh, teknologi terkini, serta keterlibatan tenaga medis berpengalaman.
Pasangan yang disebut sebagai Mom Siti dan Dad Abdul mencerminkan perjuangan panjang yang dijalani banyak pasangan di Indonesia dalam menghadapi tantangan infertilitas.
Setelah bertahun-tahun mencoba berbagai metode tanpa hasil, mereka akhirnya memilih menjalani pemeriksaan dan program di Morula IVF Denpasar, yang berlokasi di Bunda Hospital, Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar.
Langkah awal mereka dimulai dengan pemeriksaan HSG (histerosalpingografi), yang menunjukkan bahwa kedua tuba falopi Mom Siti tidak paten serta mengalami hidrosalping—suatu kondisi ketika saluran telur tersumbat dan berisi cairan.
Di sisi lain, hasil analisis sperma menunjukkan bahwa Dad Abdul mengalami teratozoospermia, yaitu kelainan bentuk sperma yang berdampak pada kemampuan pembuahan.
Setelah diagnosa menyeluruh, keduanya menjalani program bayi tabung (In Vitro Fertilization/IVF). Dalam proses tersebut, Mom Siti menjalani ovum pick-up (OPU) yang menghasilkan tiga embrio berkualitas baik.
Namun sebelum proses transfer embrio, dilakukan tindakan laparoskopi untuk menangani kondisi hidrosalping secara optimal. Keberhasilan akhirnya datang ketika salah satu embrio ditanamkan ke dalam rahim Mom Siti.
Pada Desember 2024, ia dinyatakan hamil. Keberhasilan ini bukan hanya menjadi momen emosional bagi pasangan, tetapi juga bagi tim medis yang mendampingi mereka sejak awal.
“Rasa haru saya rasakan ketika mendapat kabar bahwa Mom Siti dan Dad Abdul berhasil hamil. Mereka datang dalam kondisi sudah lelah bolak-balik treatment di klinik lain. Harapan saya, semoga kehamilannya berjalan lancar hingga melahirkan dengan kondisi ibu dan bayinya sehat,” ujar dr. I Gusti Agung Ngurah Agung Sentosa, Sp.OG, Subsp. F.E.R, dokter spesialis obgyn yang menangani langsung pasangan tersebut.
dr. Agung merupakan dokter yang menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Udayana dan meraih predikat Cum Laude untuk pendidikan spesialis. Ia menyelesaikan subspesialisasi Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi di Universitas Gadjah Mada.
Selain aktif dalam praktik klinis, ia juga berkontribusi dalam bidang akademik, termasuk sebagai penulis bab dalam buku teks internasional mengenai sindrom ovarium polikistik (PCOS), sebuah kondisi kompleks yang kerap menjadi penyebab infertilitas.
Dalam publikasi tersebut, dr. Agung membahas pendekatan diagnosis PCOS berdasarkan kriteria Rotterdam serta manajemen terapi terkini seperti penggunaan metformin, modifikasi gaya hidup, hingga teknik In Vitro Maturation (IVM).
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pendekatan berbasis bukti dalam penanganan pasien infertil.
Keunggulan layanan di Morula IVF Denpasar, menurut dr. Agung, terletak pada kombinasi pendekatan medis berbasis data, penggunaan teknologi modern, serta komunikasi yang edukatif dan personal antara dokter dan pasien.
“Kami berusaha agar setiap pasien memahami apa yang mereka jalani. Tidak hanya secara prosedural, tapi juga dari sisi harapan, tantangan, dan kemungkinan yang dihadapi,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Mom Siti. “Setiap proses dijelaskan dengan baik. Saya merasa lebih tenang dan percaya. Ketika tahu bahwa ada harapan lewat embrio yang ditanamkan, saya menangis karena selama ini rasanya tidak ada hasil dari tempat lain,” ungkapnya.
Dengan pencapaian tingkat keberhasilan IVF yang disebutkan mencapai 75% dalam empat bulan awal operasional, Morula IVF Denpasar mencerminkan bagaimana fasilitas yang relatif baru tetap dapat memberikan hasil optimal bila ditunjang oleh sistem kerja terintegrasi dan sumber daya manusia yang kompeten.
Keberhasilan ini menjadi penanda penting bagi banyak pasangan yang tengah berjuang mengatasi infertilitas, khususnya di kawasan Bali dan sekitarnya.
Dengan pendekatan yang menyeluruh dan berorientasi pada edukasi pasien, layanan fertilitas seperti yang diterapkan di Denpasar menunjukkan bahwa harapan bukan hanya bisa diciptakan, tetapi juga diwujudkan melalui ikhtiar yang tepat dan terencana.
Tag: #hidrosalping #hingga #teratozoospermia #penanganan #fertilitas #yang #berbuah #harapan #lewat #bayi #tabung