Tidak Selalu Sehat, Makanan dari Tepung Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh jika Dikonsumsi Berlebihan
- Pilihan makanan berbahan dasar tepung kini menjadi favorit di kalangan individu yang memiliki jadwal sibuk. Jika Anda tidak memiliki waktu untuk memasak nasi di pagi hari, Anda dapat dengan cepat memilih untuk mengolah pasta, mi, atau bahkan membuat roti lapis dengan berbagai isian seperti selai atau telur.
Kendati makanan berbahan dasar tepung ini mudah ditemukan, konsumsinya juga berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan.
Apa Itu Makanan Bertepung?
Tidak peduli apakah Anda sadar atau tidak, sehari-hari Anda akan menemui makanan yang mengandung tepung dalam berbagai bentuk. Makanan ini tidak hanya terdiri dari tepung terigu, tepung gandum, tetapi juga tepung tapioka, beras, ketan putih atau hitam, serta berbagai jenis lainnya.
Tepung sendiri merupakan bubuk yang dihasilkan dari penggilingan biji-bijian, kacang-kacangan, atau akar tanaman mentah. Bergantung pada penggunaannya, tepung tersebut mungkin telah melalui berbagai proses pengolahan dan penambahan zat aditif.
Itulah sebabnya di pasaran terdapat banyak jenis tepung yang berbeda. Anda dapat menemukan tepung serbaguna, tepung pastry, tepung khusus untuk kue, dan sebagainya. Bahkan, beberapa tepung juga telah diperkaya dengan zat gizi tambahan.
Dengan beragamnya jenis tepung ini, maka makanan yang dihasilkan juga menjadi beragam. Contohnya, Anda dapat menemukan tepung dalam makanan pokok seperti roti dan juga dalam camilan ringan. Dikutip dari hellosehat.com, Selasa (9/4), berikut beberapa contoh makanan yang umumnya menggunakan tepung:
Roti: mulai dari roti tawar putih hingga roti gandum, pita, baguette, dan sourdough.
Pasta: seperti spageti, ravioli, lasagna, dan makaroni.
Mi: termasuk mi telur, mi instan, ramen, udon, dan soba.
Sereal dan makanan instan: seperti sereal oatmeal dan cornmeal.
Camilan: meliputi keripik, pretzel, cracker, donat, keik, dan kue basah.
Tepung Tidak Selalu Baik
Tepung pada dasarnya merupakan sumber nutrisi yang penting. Produk makanan yang menggunakan tepung sebagai bahan dasar dapat memberikan tubuh Anda kalori, lemak, serat, dan karbohidrat yang diperlukan. Selain itu, tepung juga mengandung berbagai jenis vitamin, mineral, dan antioksidan.
Namun, sayangnya, proses pengolahan dan pemutihan tepung dapat mengurangi kandungan nutrisi yang terdapat dalam bahan baku. Tanpa penambahan zat gizi melalui proses fortifikasi, produk makanan yang menggunakan tepung tersebut mungkin akan kekurangan nutrisi yang beragam.
Proses pengolahan juga bisa menghilangkan lapisan kulit, dedak, serat, vitamin, dan mineral dari biji-bijian yang digunakan sebagai bahan baku tepung. Akibatnya, yang tersisa hanyalah tepung dengan kandungan gizi yang minim atau bahkan tidak ada.
Tepung semacam ini termasuk dalam kategori karbohidrat rafinasi. Namun, berbeda dengan karbohidrat yang sehat, karbohidrat rafinasi cenderung kurang baik bagi kesehatan karena mereka merupakan jenis karbohidrat sederhana yang tidak mengandung nutrisi yang berkualitas.
Dampak Tepung Bagi Kesehatan
Dikutip dari Halodoc.com, Selasa (9/4), terdapat beberapa dampak terlalu banyak mengonsumsi tepung bagi kesehatan.
Ketidaknyamanan Pencernaan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gluten dapat menyebabkan masalah pada pencernaan. Zat peptida dalam gluten yang terbawa lewat makanan dapat mengakibatkan gangguan pada sistem pencernaan. Disarankan untuk menghindari atau mengurangi asupan makanan dengan kandungan gluten yang tinggi.
Risiko Kekurangan Gizi
Selain masalah pencernaan, konsumsi makanan yang tinggi kandungan gluten juga bisa berdampak pada asupan nutrisi tubuh. Hal ini dapat menyebabkan risiko kekurangan gizi, bahkan berpotensi mengakibatkan kondisi gizi buruk. Selain itu, beberapa organ tubuh juga bisa mengalami gangguan fungsi.
Masalah Lambung
Kesehatan lambung dapat terganggu akibat konsumsi gluten berlebihan. Asupan yang tinggi gluten dapat menyebabkan gangguan pada lambung, seperti sakit perut, iritasi, dan peradangan. Hal ini tentu akan mempengaruhi kenyamanan pencernaan.
Potensi Infeksi Tenggorokan
Gluten juga dapat mempengaruhi kesehatan tenggorokan. Kandungan gluten dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan, yang dapat menyulitkan proses menelan makanan dan minuman.
Potensi Alergi
Untuk mencegah terjadinya alergi, sebaiknya hindari konsumsi makanan dengan kandungan gluten tinggi. Senyawa peptida dalam gluten dapat menyebabkan reaksi alergi pada tubuh, yang menghambat penyerapan nutrisi.
Gangguan Pernapasan
Selain berdampak pada sistem pencernaan, gluten juga dapat memengaruhi sistem pernapasan, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit asma atau masalah pernapasan lainnya. Salah satu dampaknya adalah sesak napas. Disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gluten bagi mereka yang memiliki kondisi tersebut.
Risiko Obesitas
Karbohidrat rafinasi, yang merupakan jenis karbohidrat sederhana dengan sedikit serat, diserap tubuh dengan cepat, menyebabkan rasa lapar lebih sering dan keinginan untuk makan lebih banyak. Inilah sebabnya mengapa banyak penggemar makanan manis cenderung mengidamkan jenis makanan yang sama. Kebiasaan ini, jika terus dilakukan, dapat meningkatkan penumpukan lemak di perut dan menyebabkan peradangan, yang keduanya merupakan faktor risiko untuk obesitas.
Risiko Diabetes Tipe 2
Konsumsi makanan berbahan dasar tepung yang mengandung karbohidrat rafinasi dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dengan cepat. Tubuh bereaksi dengan mengeluarkan insulin dari pankreas untuk menurunkan gula darah. Namun, kondisi ini tidak seharusnya terjadi secara berkelanjutan dan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Risiko Penyakit Jantung
Penelitian pada tahun 2014 menunjukkan bahwa konsumsi berlebihan karbohidrat rafinasi juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Hal ini disebabkan oleh peningkatan trigliserida dan penurunan kadar kolesterol baik dalam darah yang disebabkan oleh karbohidrat rafinasi.
Studi lain juga menyatakan bahwa individu yang mengonsumsi karbohidrat rafinasi memiliki risiko 2 hingga 3 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung. Salah satu sumber utama karbohidrat rafinasi adalah makanan berbasis tepung.
Makanan yang berbahan dasar tepung dapat menjadi pilihan karbohidrat yang praktis dan sehat, selama komposisinya tidak didominasi oleh karbohidrat rafinasi dan gluten. Penting untuk memastikan bahwa pola makan Anda juga mencakup berbagai jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian.
Tag: #tidak #selalu #sehat #makanan #dari #tepung #ternyata #berbahaya #bagi #tubuh #jika #dikonsumsi #berlebihan