Istri Denny Sumargo Berhasil Hamil dengan Proses IVF, Berikut Penjelasan Prosedur serta Risikonya
Ilustrasi: Prosedur IVF dikenal juga dengan nama bayi tabung. Namun, bukan berarti prosesnya akan mudah dan pasti berhasil. (Freepik)
09:32
22 Maret 2024

Istri Denny Sumargo Berhasil Hamil dengan Proses IVF, Berikut Penjelasan Prosedur serta Risikonya

– Kabar kehamilan Olivia Allan dipublikasikan lewat Podcast Denny Sumargo, suaminya. Proses IVF dilalui meski juga tidak mudah. Prosedur IVF dikenal juga dengan nama bayi tabung. Namun, bukan berarti prosesnya akan mudah dan pasti berhasil.

Denny Sumargo dan Ci Oliv - sapaan akrab Olivia Allan, telah mengalami 3 kali keguguran, hingga akhirnya IVF yang dilakukan berhasil tumbuh menjadi janin.

Mengenal Proses In Vitro Fertilization

Dilansir dari Mayoclinic.org, prosedur Fertilisasi in Vitro atau IVF adalah salah satu metode untuk proses kehamilan. Banyak faktor yang melatarbelakangi, misalnya mencegah masalah genetik pada anak.

Pada proses ini, sel telur matang akan diambil dari ovarium. Hal yang sama juga dilakukan kepada sperma dari pasangannya. Selanjutnya sel telur dan sperma tersebut akan dikumpulkan dan dilakukan pembuahan buatan di laboratorium.

Dalam masa tertentu, sel telur yang sudah dibuahi di laboratorium akan diletakkan kembali ke dalam rahim, agar berkembang menjadi janin.

Satu siklus IVF bisa memakan waktu beberapa minggu. Umumnya adalah 2 hingga 3 minggu. Bahkan tak jarang yang menyita waktu lebih lama.

Fertilisasi ini sepenuhnya mengandalkan teknologi. Adapun sel telur atau sperma yang digunakan, bisa menggunakan pasangan sendiri atau menggunakan donor yang tidak dikenal.

Faktor yang Memungkinkan

Pasangan yang memilih menggunakan IVF sebagai jalan kehamilan biasanya memiliki berbagai latar belakang masalah. Bukan hanya soal infertilitas, faktor kesehatan juga menjadi pertimbangan hingga IVF ini dianggap sebagai solusi untuk memiliki anak.

1. Usia Pasangan

Tak jarang prosedur IVF ini dilakukan pada pasangan berusia di atas 40 tahun. Pada usia ini, tak jarang pasangan juga memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Usia di atas 40 tahun memang tergolong rentan risiko untuk hamil. Namun demikian, bukan berarti tidak bisa dilakukan upaya untuk hamil sehat dan memiliki keturunan.

2. Sumbatan Saluran Tuba

Pada beberapa kasus, prosedur IVF dilakukan karena adanya saluran tuba yang tersumbat. Saluran tuba adalah jalan berpindahnya sel telur dari ovarium ke rahim. Jika jalan ini tersumbat atau rusak, maka pembuahan akan sulit dilakukan.

3. Endometriosis

Ada kondisi terjadi lapisan atau jaringan yang tumbuh di luar rahim. Bagian yang sering diserang adalah ovarium, rahim dan saluran tuba.

4. Tumor Rahim

Jika ditemukan tumor atau kista pada rahim, maka ada kemungkinan sel telur akan kesulitan menempel pada lapisan rahim.

Pada beberapa kasus, kondisi ini memerlukan operasi untuk membersihkan tumor tersebut. Namun adakalanya bagian rahim juga perlu diangkat. Jika hal ini terjadi, maka IVF menjadi solusi untuk membantu kehamilan.

5. Masalah dengan Sperma

Bukan hanya pada organ wanita, permasalahan juga bisa muncul dari sperma. Jumlah, ukuran atau gerakan yang tidak normal akan mempengaruhi keberhasilan pembuahan.

Terkait hal ini, diperlukan serangkaian tes medik untuk menanganinya. Termasuk apakah masalah sperma ini masih bisa ditingkatkan kualitasnya atau tidak.

Risiko Prosedur IVF

Meski menjadi alternatif solusi untuk mendapatkan anak, IVF juga tetap mengandung risiko. Bahkan risiko ini juga bisa terjadi dalam jangka panjang.

1. Stres

Prosedur ini tidak mudah untuk dijalani. Harus ada waktu, tenaga, pikiran hingga biaya lebih hingga berhasil terjadi pembuahan dan menjadi janin.

Tak jarang, embrio yang dipindahkan ke rahim tidak berkembang sehingga proses IVF dinyatakan gagal. Kondisi ini tentu menimbulkan tekanan bagi beberapa orang. Dalam hal ini, dukungan pasangan sangat dibutuhkan untuk saling menguatkan.

2. Komplikasi

Pada saat pengambilan sel telur, ada risiko komplikasi. Dokter akan menggunakan jarum panjang dan tipis untuk panen sel telur di dalam kantung folikel.

Tindakan inilah yang kerap menyebabkan pendarahan atau infeksi. Selain itu, penggunaan obat-obatan juga tak jarang menimbulkan efek samping pada pasien.

3. Kehamilan di Luar Kandungan

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada jaringan di luar rahim, seringkali di saluran tuba. Embrio tidak akan dapat bertahan hidup di luar rahim.

4. Kehamilan Ganda

IVF meningkatkan risiko memiliki lebih dari satu bayi. Hamil dengan banyak bayi memiliki risiko lebih tinggi.

5. Persalinan Prematur

Risiko lain yang mungkin terjadi adalah persalinan prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Penelitian menunjukkan bahwa prosedur ini IVF memberi dampak meningkatkan risiko tersebut.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #istri #denny #sumargo #berhasil #hamil #dengan #proses #berikut #penjelasan #prosedur #serta #risikonya

KOMENTAR