Cegah Bau Mulut saat Puasa Ramadhan, Pakar Unair: Produksi Air Liur
Bau mulut saat puasa Ramadhan. (Freepik/ cookie_studio)
16:06
18 Maret 2024

Cegah Bau Mulut saat Puasa Ramadhan, Pakar Unair: Produksi Air Liur

Salah satu tantangan saat puasa di bulan Ramadhan selain menahan lapar dan haus, adalah bau mulut.

Dosen Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga (Unair), Desiana Radithia mengungkapkan bahwa faktor munculnya bau mulut dikarenakan menurunnya produksi air liur.

Dikutip dari YouToube Dokter Unair TV, ia menjelaskan bahwa ketika seseorang sedang puasa, produksi air liur mengalami penurunan.

Ketika mengalami penurunan, maka air liur ini tidak dapat membersihkan mikroorganisme yang mati di mulut, sehingga mengendap menjadi bau.

Selain itu, menurutnya, bau mulut saat puasa terjadi karena tidak adanya air liur yang membersihkan pelapis mulut (epitel mukosa) yang terkelupas dan mengendap di rongga mulut.

“Pelapis mulut (epitel mukosa) yang terkelupas itu juga jadinya membuat deposit (pengendapan) pada permukaan-permukaan dari pelapis rongga mulut itu dan akhirnya Kalau itu tidak dibersihkan juga dengan air liur ia menjadi sumber aroma,” jelasnya pada unggahan YouTube pada 19 April 2022.

Dilansir dari unair.ac.id, Desiana Radithia juga mengungkapkan bahwa bau mulut saat puasa juga bersumber dari gigi yang berlubang, karang gigi, sariawan serta sisa makanan.

Adapun cara untuk mengatasi bau tak sedap pada mulut saat puasa ini menurut Desiana Radithia adalah dengan produksi air liur.

Perlu dipastikan agar mulut tidak kering dan air liur terus diproduksi dengan cara diberi rangsangan atau stimulus agar tetap keluar.

Dokter gigi spesialis penyakit mulut itu memberikan sekurang-kurangnya tiga cara yang dapat dilakukan agar produksi air liur terus berlangsung selama berpuasa agar terhindar dari bau mulut.

 

1. Harus tetap produktif

Saat puasa, khususnya ketika sedang berbicara, mulut akan terus memproduksi dan dapat merangsang air liur agar tetap kelar.

Justru kalau mulut diam, air liur mengalami penurunan produksi. Oleh karenanya, salah satu agar tetap air liur ada bis melakukan perbincangan.

2. Berkumur saat wudhu

Menurut Desiana Radithia, berkumur seperti saat wudhu itu dapat merangsang kelenjar air liur untuk berproduksi.

Dengan demikian, berkumur saat wudhu dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menstimulur air liur.

Selain itu, dengan berkumur saat wudhu juga dapat berfungsi untuk membersihkan kotoran-kotoran yang ada di sela-sela gigi.

“Jadi sebaiknya berkumur saat wudhu itu dilakukan dan kumur yang baik kumurnya diefektifkan, kumurnya yang benar-benar menggerakkan seluruh otot pipi dan bibir sehingga air itu dengan tekanan yang bagus masuk ke sela-sela gigi, dengan begitu efektif sekali untuk pembersihan,” tuturnya.

3. Jangan sampai dehidrasi

Agar tubuh tetap dapat memproduksi air liur dengan baik, maka jangan sampai tubuh mengalami dehidrasi.

Dengan kata lain, cairan dalam tubuh harus tetap terjaga selama puasa di bulan Ramadhan.

Pasalnya, air liur sendiri pada dasarnya merupakan cairan sehingga perlu dipastikan tubuh mendapatkan asupan air yang cukup.

Dikutip dari halodoc.com, sekurang-kurangnya manusia membutuhkan 8 gelas air dalam sehari.

Jika dalam posisi puasa, dapat menggunakan strategi 2-4-2, alias dua gelas saat berbuka, 4 gelas saat malam atau sebelum tidur, dan 2 gelas ketika sahur.

Selain itu, Desiana Radithia juga memberikan tips menjaga kesehatan mulut saat puasa, mulai dari menyikat gigi saat setelah sahur dan sebelum tidur, menggunakan obat kumur setelah sikat gigi, menyikat lidah dengan alat khusus, serta menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela yang tak terjangkau.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #cegah #mulut #saat #puasa #ramadhan #pakar #unair #produksi #liur

KOMENTAR