Psoriasis Bukan Hanya Penyakit Kulit, Kenali Gejala, Penyebab, hingga Cara Pengobatannya
Psoriasis selama ini hanya dikenal sebagai penyakit autoimun kronis yang mempengaruhi kulit hingga menyebabkan ruam merah di kulit. (Istimewa)
16:22
31 Oktober 2024

Psoriasis Bukan Hanya Penyakit Kulit, Kenali Gejala, Penyebab, hingga Cara Pengobatannya

- Psoriasis selama ini hanya dikenal sebagai penyakit autoimun kronis yang mempengaruhi kulit hingga menyebabkan ruam merah di kulit. Padahal, penyakit ini juga sebenarnya dapat berdampak pada organ tubuh lain.

Dokter Spesialis Penyakit Kulit Bethsaida Hospital dr. Inneke Halim, Sp.KK, menerangkan bahwa psoriasis biasanya disebabkan oleh peradangan yang mempercepat siklus pertumbuhan sel kulit dari 28-30 hari menjadi 3-5 hari.

"Sehingga menyebabkan penumpukan sel kulit yang belum terkelupas kemudian membentuk bercak merah bersisik," ujarnya kepada wartawan, Kamis (31/10).

Selain itu, dr. Inneke juga menegaskan bahwa psoriasis tidak menular. Meskipun belum ada obat yang menyembuhkannya, gejalanya dapat dikendalikan dengan perawatan yang tepat. Faktor genetik dan faktor lingkungan seperti stres, cedera kulit, infeksi, atau penggunaan obat tertentu dapat memicu atau memperburuk kondisi ini.

Gejala Psoriasis

Adapun gejala psoriasis bervariasi pada setiap orang, namun beberapa gejala umum yang sering terjadi adalah sebagai berikut.

1. Bercak merah pada kulit yang ditutupi oleh sisik berwarna putih perak. Area yang paling sering terkena diantaranya lutut, siku, kulit kepala, dan punggung bawah.

2. Kadang-kadang disertai rasa gatal atau perih.

3. Penebalan atau perubahan bentuk pada kuku (psoriasis kuku).

4. Sendi yang kaku dan bengkak (jika berkembang akan menjadi psoriasis artritis).

Tingkat keparahan psoriasis bervariasi, mulai dari ringan dengan area kecil kulit yang terkena, hingga berat yang memengaruhi area luas dan berdampak signifikan pada kualitas hidup penderitanya

"Psoriasis tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko timbulnya kondisi kesehatan lain seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung," jelas dr. Inneke.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa penting bagi penderita psoriasis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko komplikasi ini.

Penanganan Psoriasis

Adapun perawatan psoriasis disesuaikan dengan tingkat keparahan dan jenisnya sebagai berikut.

1. Topikal: krim atau salep, seperti kortikosteroid, analog vitamin D, retinoid, dan tar batubara.

2. Fototerapi: Terapi sinar ultraviolet (UV) untuk mengurangi peradangan dan memperlambat produksi sel kulit.

3. Obat Sistemik: Untuk kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan obat oral atau injeksi seperti methotrexate, siklosporin, dan retinoid.

Pengobatan Biologik Terbaru untuk Psoriasis

Seiring berkembangnya dunia medis, inovasi pengobatan terbaru untuk psoriasis adalah pengobatan biologik dengan menggunakan obat yang menargetkan bagian spesifik dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam proses peradangan.

"Psoriasis sering kali disalahpahami sebagai masalah kulit biasa, padahal ini adalah gangguan sistem imun yang kompleks. Meskipun psoriasis tidak bisa sembuh total, gejalanya bisa dikendalikan dengan perawatan yang tepat, termasuk penggunaan terapi biologik terbaru," ungkap dr. Inneke Halim, Sp.KK.

Beberapa obat biologik terbaru yang dapat menjadi pilihan untuk pengobatan psoriasis meliputi:

1. Secukinumab: Protein yang berperan dalam peradangan. Secukinumab efektif dalam mengurangi plak psoriasis dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

2. Ixekizumab: Digunakan untuk pasien dengan psoriasis plak sedang hingga berat.

3. Guselkumab: Obat ini telah terbukti sangat efektif dengan efek samping minimal. Biasanya diberikan melalui suntikan berkala.

4. Ustekinumab: Menunjukkan hasil positif dalam mengurangi gejala psoriasis dengan tingkat keberhasilan tinggi.

Peran Gaya Hidup dalam Manajemen Psoriasis

Selain pengobatan medis, perubahan gaya hidup juga berperan penting dalam manajemen psoriasis dan mengurangi risiko penyakit metabolik.

Menurut dr. Inneke, beberapa gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut adalah melakukan diet sehat, olahraga secara teratur, mengelola stres dan menghindari rokok dan alkohol.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Direktur Bethsaida Hospital dr. Pitono mengatakan, jika seseorang mengalami gejala seperti bercak merah bersisik, nyeri sendi, atau gejala lain yang telah disebutkan, dan sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.

Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mengontrol gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

"Bethsaida Hospital terus berupaya untuk memberikan layanan kesehatan terbaik dengan inovasi pengobatan terbaru, termasuk dalam perawatan psoriasis. Dengan dukungan dari tim medis yang berpengalaman seperti dr. Inneke Halim, Sp.KK, serta penggunaan terapi biologik terbaru, kami berkomitmen untuk membantu pasien psoriasis mengelola kondisi mereka dengan cara yang lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup mereka," pungkasnya.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #psoriasis #bukan #hanya #penyakit #kulit #kenali #gejala #penyebab #hingga #cara #pengobatannya

KOMENTAR