Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Menurut Para Ahli, Muli dari Penyakit Pernapasan, Jantung hingga Obesitas
Ilustrasi polusi udara. (freepik)
12:39
27 Oktober 2024

Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Menurut Para Ahli, Muli dari Penyakit Pernapasan, Jantung hingga Obesitas

Kita perlu menyadari dan menerima fakta bahwa kadar polusi udara di perkotaan saat ini sangat buruk dan kesehatan kita akan sangat terpengaruh oleh polusi tersebut.

Polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan, asap pabrik, dan kurangnya tanaman untuk menyerap karbon dioksida, diakui telah menyebabkan berbagai macam penyakit. 

Dilansir dari Agensi Lingkungan Eropa, World Health Organization (WHO) menyediakan bukti-bukti paparan polusi udara terhadap diabetes tipe 2, obesitas, peradangan, alzheimer dan demensia. 

Agensi Penelitian Kanker Internasional telah menklasifikasi polusi udara tipe PM 2.5 sebagai penyebab utama kanker. 

Sebuah studi global menemukan paparan polusi udara berlebihan dan terlalu sering dapat menyebabkan kerusakan pada semua organ pada tubuh kita. 

Anak-anak bahkan lebih rentan terhadap polusi udara karena tubuh mereka, organ dan sistem imunitas, masih berkembang. 

Maka dari itu, anak-anak yang terpapar polusi udara secara kronis lebih rentan terhadap penyakit-penyakit pada masa tua mereka. 

Polusi udara PM 2.5 adalah sejenis polusi udara yang paling signifikan terhadap kematian prematur. Pada tahun 2021, 97 persen populasi perkotaan telah terekspos polusi udara tersebut, dan angka jauh lebih tinggi daripada yang diinginkan oleh WHO. 

Dilansir dari National Institute of Environmental Health Sciences, paparan polusi udara berhubungan dengan stres oksidasi dan peradangan pada sel-sel manusia. Reaksi tersebut dapat menyebabkan penyakit kronis dan kanker. 

Sudah ada banyak penelitian yang menemukan paparan singkat dalam tingkat tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, asma, penyakit jantung, dan sebagainya. 

Ditemukan juga dalam sebuah penelitian, tingkat kematian akibat polusi udara berkurang setelah beberapa pabrik bertenaga kerja batu bara berhenti. Hal tersebut karena PM 2.5 dari batu bara tinggi akan kandungan sulfur dioksida, karbon, dan zat besi.

Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh paparan polusi udara tinggi adalah kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, diabetes melitus, obesitas, gangguan reproduksi, gangguan saraf, dan gangguan pada sistem imunitas. Tentunya, polusi udara dapat mempengaruhi siapa pun, namun mayoritas penderita biasanya tinggal di perkotaan. 

Dilansir dari laman WHO, pada tahun 2019, ditemukan polusi udara memakan 6.7 juta korban jiwa. Dan 85 persen dari korban-korban tersebut menderita penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru, asma, dan diabetes. 

Kadar polusi udara dapat dikurangi, akan tetapi membutuhkan bantuan dari semua orang di muka bumi ini untuk ikut berkontribusi atas kesehatan publik. 

WHO menuliskan polusi udara kebanyakan berasal dari asap knalpot dari transportasi tenaga bensin, gas-gas dari pembakaran sampah, agrikultur, pabrik-pabrik, dan penggunaan energi tidak efisien dari rumah tangga. 

WHO menyarankan pemerintahan dapat menginvestasikan dana dalam penelitian dan pendidikan mengenai udara bersih dan polusi. Serta menyadari projek dan undang-undang yang tidak mendukung kesehatan lingkungan masyarakat. 

Dan masyarakat sipil untuk lebih menyadari kondisi udara kita dan mempertahankan hak kita atas lingkungan yang sehat. 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #dampak #polusi #udara #terhadap #kesehatan #menurut #para #ahli #muli #dari #penyakit #pernapasan #jantung #hingga #obesitas

KOMENTAR