Tujuh Rahasia di Balik Kebiasaan Menggigit Kuku: Penyebab, Dampak, dan Cara Efektif Mengatasinya
Ilustrasi seorang anak menggigit kuku. (Freepik)
06:38
26 Oktober 2024

Tujuh Rahasia di Balik Kebiasaan Menggigit Kuku: Penyebab, Dampak, dan Cara Efektif Mengatasinya

– Kebiasaan menggigit kuku seringkali dianggap sepele, tetapi sebenarnya menyimpan beberapa rahasia yang perlu diketahui. Mulai dari faktor penyebab yang mendasari hingga dampaknya bagi kesehatan, memahami kebiasaan ini dapat membantu menemukan cara efektif untuk menghentikannya.

Menggigit kuku merupakan perilaku yang melibatkan pemotongan atau menggerogoti kuku, sering kali dilakukan tanpa disadari. Kebiasaan ini umum terjadi pada anak-anak dan dapat berlanjut hingga dewasa, sering kali sebagai respons terhadap stres, kebosanan, atau kecemasan.

Mengetahui rahasia di balik kebiasaan menggigit kuku, termasuk penyebab dan dampaknya, sangat penting untuk menemukan solusi yang tepat. Pemahaman ini membantu dalam mengurangi kebiasaan tersebut dan membantu kesehatan mental serta fisik yang lebih baik.

Berikut tujuh rahasia di balik kebiasaan menggigit kuku seperti penyebab, dampak, dan cara efektif mengatasinya dilansir dari laman Babycenter.ca:

1. Penyebab Utama

Menggigit kuku sering dikaitkan dengan rasa cemas, tapi ada faktor lain yang juga mempengaruhi. Anak-anak mungkin melakukannya karena bosan, penasaran, atau bahkan sebagai bentuk eksplorasi saat tumbuh gigi.

Contoh anak yang sedang menonton TV mungkin mulai menggigit kuku sebagai aktivitas tanpa sadar. Perilaku ini sering muncul saat anak tidak memiliki sesuatu untuk dilakukan.

2. Kebiasaan Umum

Menggigit kuku adalah salah satu kebiasaan yang paling sering terjadi, bahkan dibandingkan dengan mengisap jempol atau memutar rambut. Kebiasaan ini bisa berlanjut hingga dewasa, meskipun banyak anak akhirnya menghentikannya karena pengaruh dari teman-teman mereka.

Misal ketika seorang anak masuk sekolah, ia mungkin berhenti menggigit kuku karena teman-temannya menertawakan kebiasaannya tersebut. Pengaruh sosial bisa mempercepat penghentian kebiasaan ini.

3. Alihkan dengan Aktivitas Lain

Memberikan anak mainan yang bisa dipegang atau diremas dapat membantu mengurangi kebiasaan menggigit kuku. Mengidentifikasi waktu dan situasi tertentu ketika kebiasaan ini terjadi, seperti saat menonton TV, bisa menjadi langkah awal untuk mengalihkan fokus anak.

Seperti memberi anak bola kecil yang bisa diremas saat menonton TV dapat menjaga tangan mereka tetap sibuk, sehingga keinginan menggigit kuku berkurang.

4. Tidak Menghukum

Mengomel atau menghukum anak justru bisa memperburuk kebiasaan menggigit kuku. Anak mungkin tidak menyadari bahwa mereka melakukannya, sehingga menarik perhatian pada kebiasaan ini bisa membuatnya semakin sering terjadi.

Contoh daripada memarahi anak setiap kali ia menggigit kuku, lebih baik abaikan saja perilaku tersebut. Lambat laun, kebiasaan itu bisa hilang dengan sendirinya tanpa campur tangan berlebihan.

5. Waspadai perilaku berlebihan

Jika kebiasaan menggigit kuku disertai dengan perilaku merusak lainnya seperti mencabut rambut atau menyebabkan luka pada jari, bisa jadi ada stres yang berlebihan. Konsultasi dengan dokter mungkin diperlukan untuk menangani masalah yang lebih serius.

Misal jika anak menggigit kuku hingga menyebabkan pendarahan atau cedera pada jari, konsultasi dengan dokter dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan solusinya.

6. Menjaga kuku tetap pendek

Salah satu cara efektif untuk mencegah kebiasaan menggigit kuku adalah dengan menjaga kuku anak tetap pendek. Kuku yang pendek akan mengurangi daya tarik untuk menggigit, sehingga anak tidak tergoda untuk melakukannya. Ini juga membantu menjaga kesehatan jari dan mencegah cedera.

Seperti memotong kuku anak secara teratur dapat mengurangi kemungkinan mereka menggigitnya. Kuku yang pendek lebih aman dan tidak memberi kesempatan untuk menggigit.

7. Periksakan untuk Konsultasi

Menggigit kuku yang intens, terutama jika disertai perilaku gugup lainnya, dapat menandakan adanya ketegangan yang serius. Jika anak menggigit kuku hingga menyebabkan luka atau pendarahan, diskusikan masalah ini dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Contoh jika anak terus-menerus menggigit kuku meski sudah diberikan pengalihan, langkah konsultasi dengan dokter menjadi penting. Penanganan profesional dapat membantu mengatasi masalah kecemasan atau stres yang mungkin dialami anak.

Menggigit kuku merupakan kebiasaan yang umum namun sering diabaikan, padahal memiliki berbagai penyebab dan dampak hingga dewasa. Dengan memahami tujuh rahasia di balik kebiasaan ini, orang tua dapat menemukan cara yang efektif untuk mengatasi dan memperbaiki kebiasaan buruk tersebut.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #tujuh #rahasia #balik #kebiasaan #menggigit #kuku #penyebab #dampak #cara #efektif #mengatasinya

KOMENTAR