Sering Alami Mual dan Pusing di Perjalanan? Kenali Ini Dia Penjelasan tentang Motion Sickness
Ilustrasi ketika kamu mengalami motion sickness. (Hello Sehat)
11:32
13 November 2025

Sering Alami Mual dan Pusing di Perjalanan? Kenali Ini Dia Penjelasan tentang Motion Sickness

Pernahkah kamu tiba-tiba merasa pusing dan mual saat sedang dalam perjalanan jauh? Mungkin saat kamu sedang asyik duduk di kursi belakang mobil, lalu tanpa peringatan kepala mulai berputar dan perut terasa bergejolak atau saat naik kapal laut, tiba-tiba keringat dingin mulai bercucuran dan tubuh terasa sangat tidak nyaman. Pengalaman seperti ini sebenarnya sangat umum terjadi dan dialami oleh jutaan orang di seluruh dunia, terutama saat menggunakan berbagai jenis transportasi.

Sebenarnya kondisi yang kamu alami tersebut dikenal sebagai motion sickness atau mabuk perjalanan, di mana ini merupakan gangguan kesehatan yang terjadi ketika tubuh merasakan gerakan tetapi sistem sensorik memberikan sinyal yang bertentangan ke otak. Motion sickness dapat terjadi pada berbagai situasi, mulai dari perjalanan dengan mobil, kapal laut, pesawat terbang, hingga saat menaiki wahana di taman hiburan. Intensitas gejala yang dialami setiap orang pun dapat berbeda-beda, mulai dari ketidaknyamanan ringan hingga mual yang sangat parah.

Mengenai kondisi ini, Cleveland Clinic turut menjelaskan bahwa motion sickness terjadi karena otak menerima pesan yang saling bertentangan dari berbagai bagian tubuh yang mendeteksi gerakan, seperti mata, telinga bagian dalam, serta otot dan persendian. Berikut ini penjelasan mengenai proses terjadinya motion sickness menurut Cleveland Clinic.

1. Sinyal Visual dari Mata

Ketika kamu berada dalam kendaraan yang bergerak, mata menangkap pergerakan objek-objek di luar seperti pohon, rambu lalu lintas, dan bangunan yang terus berganti posisi. Mata mengirimkan sinyal ke otak bahwa tubuh sedang bergerak atau berpindah tempat. Informasi visual ini menjadi salah satu komponen penting dalam sistem keseimbangan tubuh yang kompleks.

2. Sinyal dari Telinga Bagian Dalam dan Proprioseptor

Di sisi lain, telinga bagian dalam yang berfungsi sebagai organ keseimbangan, serta ujung saraf di otot dan persendian, mendeteksi bahwa tubuh sebenarnya dalam posisi diam atau duduk. Sistem vestibular di telinga dalam tidak merasakan gerakan signifikan karena tubuh tidak benar-benar berpindah posisi secara fisik. Sinyal dari sistem proprioseptif ini memberitahu otak bahwa tidak ada pergerakan aktif yang terjadi pada tubuh.

3. Konflik Informasi di Otak

Otak mengalami kebingungan karena menerima dua informasi yang saling kontradiktif dari sistem sensorik yang berbeda. Ketidakmampuan otak untuk memproses dan merekonsiliasi pesan-pesan yang bertentangan ini memicu respons fisiologis berupa mual, pusing, dan keringat dingin. Kondisi ini adalah mekanisme pertahanan tubuh yang sebenarnya berusaha melindungi diri dari apa yang dianggap sebagai ancaman atau keracunan.

Adapun gejala motion sickness yang dapat muncul secara tiba-tiba tanpa peringatan dan tingkat keparahannya bervariasi pada setiap individunya. Beberapa orang mungkin hanya merasakan ketidaknyamanan ringan, sementara yang lain mengalami gejala yang sangat mengganggu hingga harus menghentikan perjalanan. Gejala yang umum dialami penderita motion sickness meliputi:

  • Pusing
  • Keringat dingin
  • Mual
  • Pucat
  • Air liur berlebihan
  • Sakit kepala
  • Muntah
  • Sulit berkonsentrasi
  • Kelelahan

Tidak hanya itu, bahkan dalam kasus yang lebih serius, gejala dapat berkembang menjadi hiperventilasi disertai kecemasan yang intens. Kondisi ini dapat sangat memengaruhi kemampuan seseorang untuk melanjutkan perjalanan dengan nyaman.

Meskipun motion sickness dapat dialami siapa saja, ada kelompok tertentu yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini. Dilansir dari Cleveland Clinic, anak-anak berusia 2 hingga 12 tahun lebih rentan mengalami mabuk perjalanan dibandingkan orang dewasa, meskipun banyak orang yang tetap mengalaminya hingga usia lanjut.

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami motion sickness meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan motion sickness.
  • Gangguan telinga bagian dalam seperti benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).
  • Sedang dalam periode menstruasi atau hamil.
  • Menderita migrain atau penyakit Parkinson.

Dengan memahami faktor risiko ini, kamu dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri dengan lebih baik sebelum melakukan perjalan walaupun sebelumnya tidak pernah mengalami motion sickness. Meski begitu, kabar baiknya motion sickness sebenarnya dapat dicegah atau setidaknya diminimalkan dengan berbagai cara sederhanam, yakni:

1. Konsumsi Makanan Ringan Sebelum Berangkat

Melansir Hello Sehat, pastikan kamu makan sebelum memulai perjalanan untuk menjaga perut tidak dalam keadaan kosong yang dapat memperburuk mual. Namun, hindari makanan berlemak tinggi, berminyak, atau terlalu berat karena justru dapat memperlambat pencernaan dan memicu rasa tidak nyaman. Pilih makanan yang mudah dicerna seperti roti, crackers, atau buah-buahan segar yang dapat memberikan energi tanpa membebani sistem pencernaan.

2. Kunyah Permen Karet

Mengunyah permen karet dengan rasa mint dapat membantu mengurangi sensasi mual dan memberikan kesegaran pada mulut. Hello Sehat menjelaskan, bahwa aktivitas mengunyah juga membantu mengalihkan perhatian dari ketidaknyamanan yang dirasakan serta merangsang produksi air liur yang dapat menetralkan asam lambung. Rasa mint memberikan efek menenangkan pada sistem pencernaan dan dapat mengurangi rasa mual secara signifikan.

3. Batasi Penggunaan Gadget dan Aktivitas Membaca

Ketika sedang dalam perjalanan coba hindari bermain gadget, membaca buku, atau aktivitas yang mengharuskan fokus pada objek dekat selama perjalanan karena dapat memperparah konflik sensorik di otak. Ketika mata fokus pada layar atau halaman buku yang diam sementara tubuh merasakan gerakan kendaraan, otak menerima sinyal yang semakin bertentangan. Sebagai gantinya, pandanglah ke arah cakrawala atau pemandangan jauh di luar jendela untuk membantu mata dan telinga bagian dalam memberikan informasi yang lebih sinkron ke otak.

4. Minum Obat Anti-Mabuk

Bagi kamu yang akan pergi untuk perjalanan jauh dan sangat rentan terhadap motion sickness, pertimbangkan untuk mengonsumsi obat anti-mabuk perjalanan. Dilansir dari Hello Sehat, tablet seperti dimenhydrinate (dimenhidrinat) dapat menjadi solusi efektif. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi sensitivitas sistem vestibular dan menekan respons mual dari otak. Sebaiknya minum obat sekitar 30 menit hingga 1 jam sebelum perjalanan dimulai agar dapat bekerja optimal, dan konsultasikan dengan apoteker atau dokumen mengenai dosis yang tepat sesuai usia dan kondisi kesehatan.

5. Gunakan Minyak Kayu Putih

Mengoleskan atau menghirup aroma minyak kayu putih dapat memberikan sensasi segar dan membantu meredakan gejala mual serta pusing. Aromaterapi dari minyak kayu putih memiliki efek menenangkan pada sistem saraf dan dapat membuat perjalanan terasa lebih nyaman. Kamu dapat mengoleskannya pada pelipis, leher, atau pergelangan tangan, atau cukup menghirup aromanya langsung dari botol saat gejala mulai muncul.

Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, motion sickness tidak akan lagi menjadi penghalang bagi kamu untuk menikmati perjalanan yang menyenangkan. Meskipun kondisi ini seringkali mengganggu kenyamanan, pemahaman yang tepat tentang penyebab dan cara pencegahannya akan membuat kamu lebih siap menghadapi setiap perjalanan. Kombinasi antara persiapan yang matang, strategi pencegahan yang efektif, dan pengenalan dini terhadap gejala dapat membantu meminimalkan risiko mabuk perjalanan secara signifikan. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #sering #alami #mual #pusing #perjalanan #kenali #penjelasan #tentang #motion #sickness

KOMENTAR