Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Ilustrasi tikus. Kemenkes melaporkan 8 kasus infeksi virus Hanta di Indonesia, seluruhnya sembuh, namun masyarakat diminta tetap waspada terhadap penularan dari tikus.(Unsplash/cenisev)
08:06
23 Juni 2025

Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan delapan kasus infeksi virus Hanta di Indonesia hingga 19 Juni 2025.

Seluruh pasien dilaporkan telah sembuh, namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi penyebaran virus ini.

Virus Hanta merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan pengerat seperti tikus kepada manusia. Penularannya bisa terjadi melalui kontak dengan urine, feses, air liur, atau gigitan hewan tersebut.

Sebelum menyebar lebih luas, penting bagi masyarakat mengenali apa itu virus Hanta, bagaimana cara menghindarinya, serta gejala yang ditimbulkan dari infeksi virus ini.

Apa itu virus Hanta?

Virus Hanta adalah virus yang berasal dari hewan pengerat dan dapat menginfeksi manusia melalui kontak langsung atau tidak langsung.

Penularan dapat terjadi ketika seseorang menyentuh atau menghirup partikel yang terkontaminasi urine, feses, air liur, atau gigitan tikus.

Berdasarkan data dari Antara, Sabtu (21/6/2025), terdapat dua tipe infeksi virus Hanta, yakni:

  • Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)
  • Haemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS)

Di Indonesia, Kemenkes menyatakan bahwa hanya tipe HFRS yang ditemukan pada seluruh pasien.

Cara menghindari virus Hanta

Untuk mencegah penularan virus Hanta, masyarakat disarankan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Berikut beberapa kiat yang dapat dilakukan.

  • Jangan menyentuh tikus hidup atau mati tanpa alat pelindung

Kontak langsung dengan tikus berisiko tinggi menularkan virus, terutama jika terjadi melalui luka terbuka atau membran mukosa.

  • Simpan makanan dalam wadah tertutup

Makanan yang terbuka dapat terkontaminasi urine atau feses tikus tanpa disadari.

  • Rutin bersihkan area yang berisiko menjadi sarang tikus

Gudang, dapur, atau area penyimpanan lainnya perlu dibersihkan secara berkala untuk mencegah perkembangbiakan tikus.

  • Tutup akses masuk tikus ke dalam rumah.

Pastikan tidak ada celah di pintu, jendela, atau ventilasi yang memungkinkan tikus masuk ke dalam hunian.

Aji Muhawarman, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, menekankan pentingnya perlindungan diri bagi kelompok pekerja yang memiliki risiko tinggi terpapar virus ini.

“Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta gunakan alat pelindung diri bagi pekerja yang berisiko kontak dengan hewan pengerat untuk mencegah penyakit virus Hanta,” ujar Aji, dikutip dari Antara.

Gejala infeksi virus Hanta

Gejala infeksi virus Hanta umumnya menyerupai penyakit flu, namun dapat berkembang menjadi lebih serius. Gejala yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Demam
  • Sakit kepala atau pusing
  • Nyeri otot, terutama di paha, punggung, pinggul, dan bahu
  • Tubuh terasa sangat lemas
  • Tubuh menguning

Kemenkes menyebutkan bahwa penanganan pasien bersifat suportif dan bertujuan untuk meredakan gejala serta mendukung fungsi organ yang terkena dampak. Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan infeksi virus Hanta.

Meski seluruh pasien dinyatakan sembuh, masyarakat tetap perlu meningkatkan kewaspadaan.

Mengingat sifat virus yang dapat menyebar dari hewan ke manusia, langkah pencegahan dan edukasi menjadi kunci utama dalam menekan risiko penularan.

Tag:  #waspada #virus #hanta #kemenkes #laporkan #kasus #indonesia

KOMENTAR