Pentingnya Digitalisasi Terintegrasi di Rumah Sakit: dari Percepatan Respons Medis hingga Minimalisasi Kesalahan
Ilustrasi warga mengikuti pemeriksan pengobatan. (Nur Chamim/Jawa Pos Radar Semarang)
18:15
18 Juni 2025

Pentingnya Digitalisasi Terintegrasi di Rumah Sakit: dari Percepatan Respons Medis hingga Minimalisasi Kesalahan

- Transformasi digital di dunia kesehatan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan mutu layanan, mempercepat respons medis, serta meminimalkan kesalahan yang dapat membahayakan keselamatan pasien. 

Sistem digital yang terintegrasi, mulai dari rekam medis elektronik hingga pengambilan keputusan klinis berbasis data, telah terbukti mampu menyederhanakan proses layanan dan menghadirkan perawatan yang lebih akurat, cepat, dan aman.

Di rumah sakit, digitalisasi tak sekadar memindahkan catatan medis ke komputer. Lebih dari itu, teknologi informasi memungkinkan integrasi lintas unit, memperkuat komunikasi antar tim medis, hingga menghadirkan peringatan otomatis saat ada potensi kesalahan seperti alergi obat atau interaksi antar resep.

Pemanfaatan teknologi seperti Computerized Physician Order Entry (CPOE), sistem pemindai QR untuk distribusi obat, serta clinical decision support system kini menjadi bagian penting dari upaya meminimalisasi risiko dan meningkatkan efisiensi operasional.

Dampak dari sistem digital yang terintegrasi dirasakan langsung oleh tenaga medis. dr. Tirtamulya Juandy, Direktur Bethsaida Hospital Serang, menjelaskan bahwa teknologi membantu mempercepat respons medis dan membuat perawatan lebih aman serta personal.

“Kami mampu meminimalkan risiko kesalahan pemberian obat, menyederhanakan alur pemeriksaan, dan memaksimalkan penggunaan data dalam pengambilan keputusan yang tepat,” ujarnya, Rabu (18/6).

Hal senada juga disampaikan oleh Hasan Widjaja, Direktur IT Bethsaida Healthcare, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara tim klinis dan tim teknologi.

Ia menjelaskan bahwa digitalisasi ini dibangun dengan infrastruktur cloud-hybrid, mengadopsi protokol HL7 dan FHIR, serta pelatihan intensif bagi seluruh staf.

“Ini adalah kerja tim, dan kami bangga bisa sejajar dengan rumah sakit digital kelas dunia,” katanya.

Salah satu fitur unggulan dari sistem ini adalah closed loop administration, yakni mekanisme pemberian obat, darah, dan ASIP yang dipantau secara digital lewat pemindaian QR code.

Sistem ini memastikan enam aspek akurasi, termasuk identitas pasien, jenis obat, dan dosis yang diberikan. Dukungan clinical decision support juga memberi peringatan otomatis atas risiko alergi atau interaksi obat, termasuk kondisi khusus seperti kehamilan, yang dapat memengaruhi pengobatan.

Dengan sistem digitalisasi itu, Bethsaida Hospital Serang baru saja mencatatkan pencapaian penting dengan meraih validasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 pada 12 Juni 2025. 

“HIMSS Tingkat 6 ini adalah bukti nyata bahwa kami tidak hanya berkomitmen pada mutu layanan, tetapi juga pada pemanfaatan teknologi untuk mempercepat pemulihan pasien dan meningkatkan efisiensi operasional,” ujar Prof. dr. Hananiel P. Wijaya, CEO Bethsaida Healthcare.

Proses validasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 ini dilakukan oleh tim assessor HIMSS Global melalui audit ketat selama dua hari, yakni pada 10 dan 12 Juni 2025. 

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #pentingnya #digitalisasi #terintegrasi #rumah #sakit #dari #percepatan #respons #medis #hingga #minimalisasi #kesalahan

KOMENTAR