Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
IIustrasi rokok. Uap dari rokok obat berbahan herbal bisa berisiko mengiritasi paru-paru dan belum terbukti secara ilmiah menyembuhkan penyakit.(FREEPIK/ATLASCOMPANY)
10:06
12 Juni 2025

Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru

Penggunaan “rokok obat” yang menghasilkan uap dari bahan herbal dipercaya sebagian masyarakat memiliki manfaat kesehatan.

Namun, menurut dokter paru Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, MSC, Sp.P(K), uap dari rebusan herbal tersebut tetap bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan paru-paru, apalagi jika digunakan tanpa pengawasan medis.

“Walaupun tidak diisap, uap dari rokok obat berpotensi mengiritasi saluran pernapasan jika terhirup, terutama bila mengandung senyawa yang tidak aman,” kata Prof. Erlina saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/6/2025).

Efek rokok obat untuk paru-paru dalam jangka pendek dan panjang

Lebih lanjut, Prof. Erlina menjelaskan bahwa uap herbal yang dihasilkan dari rokok obat bisa memicu reaksi yang merugikan, terutama pada saluran pernapasan.

Dalam jangka pendek, uap ini bisa menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, atau paru-paru. Sementara dalam penggunaan jangka panjang, risiko alergi dan peradangan paru-paru dapat meningkat, terutama jika digunakan secara berulang dan dalam konsentrasi tinggi.

“Beberapa herbal mungkin melepaskan partikel yang bisa memicu alergi atau iritasi paru-paru,” ujarnya. “Kondisi ini tentu harus diwaspadai, apalagi bila komposisi herbal tidak jelas.”

Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan bahan-bahan herbal, terlebih lagi bila belum ada bukti ilmiah yang mendukung keamanan dan efektivitasnya untuk terapi saluran napas.

Perbedaan uap medis dan herbal

Prof. Erlina juga mengingatkan bahwa tidak semua uap yang dihirup bersifat sama.

Menurut dia, uap dari bahan medis yang digunakan dalam alat terapi seperti inhaler atau nebulizer sangat berbeda dengan uap dari bahan herbal alami.

“Bahan medis biasanya terstandarisasi, diuji secara klinis, dan aman untuk penggunaan tertentu,” kata Prof. Erlina.

Sementara itu, uap herbal bisa sangat bervariasi kandungannya, tergantung pada jenis tumbuhan, cara pengolahan, serta dosis yang digunakan.

Perbedaan inilah yang membuat uap herbal berisiko memberikan efek samping yang tidak diinginkan, termasuk reaksi alergi, interaksi obat, hingga gangguan pada sistem pernapasan jika tidak digunakan secara tepat.

Kapan uap herbal bisa disebut bermanfaat?

Mengenai klaim bahwa uap dari rokok obat dapat menyembuhkan penyakit atau memperbaiki kesehatan, Prof. Erlina menegaskan bahwa manfaat tersebut harus dibuktikan secara ilmiah.

Ia menyebutkan bahwa beberapa senyawa dalam uap herbal, seperti minyak atsiri, memang memiliki potensi antimikroba atau anti-inflamasi, namun efektivitasnya dalam pengobatan belum bisa disimpulkan tanpa dukungan studi yang kuat.

“Klaim bahwa uap herbal menyembuhkan masih perlu dibuktikan. Memang ada herbal seperti eucalyptus yang diduga membantu, tapi efektivitasnya untuk kondisi spesifik butuh penelitian lebih lanjut,” jelasnya.

Ia menambahkan, penggunaan uap herbal tanpa panduan medis juga bisa berbahaya. Risiko seperti luka bakar dari uap panas, interaksi dengan obat lain, dan tertundanya pengobatan yang lebih efektif bisa menjadi dampak yang tidak disadari oleh pengguna.

Penggunaan rokok obat yang menghasilkan uap dari bahan herbal sebaiknya dilakukan dengan sangat hati-hati.

Tanpa standar keamanan yang jelas dan bukti ilmiah yang kuat, penggunaannya bisa menimbulkan risiko bagi kesehatan paru-paru.

Menurut Prof. Erlina, penting untuk selalu mempertimbangkan panduan medis dalam penggunaan bahan alami, terutama untuk terapi saluran pernapasan.

Tag:  #waspadai #rokok #obat #kata #dokter #soal #dampaknya #bagi #paru #paru

KOMENTAR