



7 Tips Makan Daging Kurban dengan Aman, Menurut Ahli Gizi
Para ahli gizi mengingatkan untuk hati-hati dalam mengonsumsi daging kurban selama Idul Adha.
Ahli gizi yang berpraktik di Siloam Hospital Olivia Gresya, S.Gz mengatakan bahwa daging merah, seperti kambing dan sapi, memiliki kandungan yang perlu diwaspadai.
“Apalagi, jika konsumsinya dalam jumlah yang tinggi,” kata Olivia kepada Kompas.com pada Senin (2/6/2025).
Kandungan daging kurban yang perlu diwaspadai
Ia menyebutkan bahwa kandungan daging kurban, baik kambing maupun sapi, yang perlu diwaspadai meliputi lemak jenuh dan kolesterol alami.
-
Lemak jenuh
Ia menerangkan bahwa daging merah yang digunakan untuk berkurban merupakan sumber lemak jenuh (trans fat), terutama di bagian berlemak, seperti brisket (sandung lamur), iga, dan gajih.
Jika mengonsumsi daging merah terutama di bagian tersebut secara berlebih, asupan lemak jenuh tentu akan meningkat.
“Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh yang berlebih bisa meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) yang dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit, di antaranya penyakit jantung,” ujarnya.
-
Kolesterol
Kolesterol juga terkandung dalam daging kurban secara alami, sehingga mengonsumsi bisa meningkatkan kadarnya dalam darah.
Walaupun, dikatakannya, daging merah bukan satu-satunya faktor peningkat kolesterol darah.
“Namun, kombinasi tinggi lemak jenuh dan kolesterol bisa memperburuk profil lipid, terutama pada seseorang dengan riwayat hiperlipidemia atau riwayat keluarga penyakit jantung,” terangnya.
Tips makan daging kurban
Meski memiliki risiko kesehatan, Olivia mengatakan bahwa ada beberapa cara agar bisa konsumsi daging merah dengan aman.
-
Pilih bagian daging yang rendah lemak
Ia menyarankan untuk daging sapi pilih bagian sirloin, tenderloin, dan has luar yang lebih rendah lemak.
Sedangkan pada daging kambing, ia menyarankan untuk memilih bagian paha belakang atau has luar.
“Batasi konsumsi bagian berlemak tinggi misal jeroan. Buang bagian lemak-lemak yang terlihat sebelum diolah atau dimasak,” ucapnya.
-
Metode memasak
Cara memasak bisa mengubah kandungan daging kurban.
Ia menyarankan untuk membatasi atau menghindari cara memasak dengan digoreng atau diberi santan.
“Metode memasak bisa diganti dengan cara panggang, sup, tumis, atau gunakan santan encer,” ucapnya.
Jika daging kurban dibakar atau dipanggang, Dokter Spesialis Gizi Klinis dr. Nurul Ratna Mutu Manikam M.Gizi, Sp.GK mengatakan bahwa bagian hangusnya perlu dibuang.
Kepada Kompas.com pada Selasa (3/6/2025), Nurul menjelaskan, daging kambing dan sapi dapat menghasilkan yaitu heterocyclic amine dan policyclic aromatic hydrocarbon yang terjadi saat proses pembakaran atau pemanggangan yang menyebabkan cikal bakal kanker (karsinogenik).
-
Atur porsi makan
Olivia menekankan untuk tidak mengonsumsi daging kurban berlebihan.
“Sebisa mungkin hindari konsumsi daging merah 3 kali sehari. Beri jeda, misal konsumsi daging merah tersebut 1 kali sehari saja,” sebutnya.
Untuk memenuhi kebutuhan protein lainnya, ia mengatakan, kita perlu menyelinginya dengan mengonsumsi lauk-pauk lain, seperti ayam atau ikan.
-
Konsumsi sayuran
Makan daging merah, menurutnya, harus diimbangi dengan asupan sayuran.
“Misal dengan lalapan, sayur tumis, sayur rebus, atau yang dimasak berkuah,” ucapnya.
Ia menjelaskan, serat pada sayuran dapat membantu mengikat kolesterol dan menstabilkan tekanan darah.
-
Menggunakan rempah-rempah segar
Lebih lanjut, ia menyarankan untuk daging kurban dimasak dengan rempah-rempah segar.
Penggunaan rempah-rempah dikatakannya bisa menghindari penambahan garam atau penyedap berlebihan.
“Ingat, konsumsi garam adalah maksimal satu sendok teh per hari atau setara lima gram garam atau setara 2000 mg natrium. Sudah termasuk natrium dari bumbu penyedap lain, kecap, dan lain-lain,” jelasnya.
-
Penuhi asupan cairan
Selama menikmati daging kurban, ia mengingatkan juga untuk kebutuhan asupan air minum harian terpenuhi.
“Hindari minuman manis atau bersoda, apalagi jika konsumsinya berlebihan,” lanjutnya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan rekomendasi minum air putih sekitar delapan gelas berukuran 230 ml per hari atau total 2 liter.
-
Makan bergizi seimbang
Selama Idul Adha, ia menekankan untuk tetap menerapkan pola makan bergizi seimbang, meski tersedia banyak daging.
“Di piring makan, dari setengah piring dua pertiganya adalah makanan pokok dan satu pertiganya adalah lauk pauk, yaitu daging kurban atau lauk-pauk lainnya. Dan setengah piring sisanya, untuk dua pertiganya sayuran dan satu pertiganya buah-buahan,” terangnya.
Tag: #tips #makan #daging #kurban #dengan #aman #menurut #ahli #gizi