



Stroke Bisa Pulih Lebih Cepat dengan Akupunktur Medis, Ini Faktanya
Stroke menjadi penyebab utama kecacatan jangka panjang di seluruh dunia.
Akupunktur medis terbukti membantu pemulihan pasien stroke dengan meningkatkan fungsi saraf dan sirkulasi darah
Proses pemulihan pasca stroke sangat kompleks dan membutuhkan pendekatan multidisipliner.
Salah satu terapi yang kini mendapat perhatian dalam dunia medis adalah akupunktur medis, yang dinilai mampu membantu mempercepat pemulihan fungsi saraf dan motorik pasien stroke.
Menurut World Health Organization, sekitar 15 juta orang mengalami stroke setiap tahunnya, dan sepertiganya mengalami kelumpuhan permanen.
Dalam upaya pemulihan, terapi alternatif seperti akupunktur kini mulai diterapkan secara klinis sebagai pelengkap pengobatan utama.
“Akupunktur medis bekerja dengan cara menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh untuk merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan sirkulasi darah ke otak,” jelas dr. Suhana, Sp.Ak, Spesialis Akupunktur dalam kanal youtube Siloam Hospitals.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Neurology tahun 2024 menemukan bahwa pasien stroke yang menjalani terapi akupunktur secara teratur mengalami peningkatan signifikan.
Peningkatan signifikan dalam fungsi motorik, refleks otot, dan keseimbangan tubuh dalam 3 bulan pertama pemulihan dibandingkan mereka yang hanya menjalani fisioterapi.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap 200 pasien stroke iskemik ringan hingga sedang, yang menjalani akupunktur dua kali seminggu selama 12 minggu.
Hasilnya menunjukkan peningkatan fungsi otot hingga 30% lebih cepat pada kelompok yang menjalani akupunktur dibanding kelompok kontrol.
“Akupunktur dapat meningkatkan pemulihan pasien stroke dengan memperbaiki kekuatan motorik dan fungsi kognitif,” jelas dr. Suhana.
Efek dari akupunktur medis dalam konteks stroke dinilai berasal dari kemampuan terapi ini dalam mengaktifkan neuroplasticity.
Neuroplasticity yaitu kemampuan otak untuk memperbaiki dan mengalihkan fungsi saraf yang rusak ke jalur saraf yang masih aktif.
Namun, perlu dicatat bahwa akupunktur medis yang dimaksud berbeda dengan akupunktur tradisional.
Terapi ini dilakukan oleh tenaga medis profesional, seperti dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, serta menggunakan pendekatan berbasis evidence-based.
“Akupunktur medis sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari program rehabilitasi terpadu, bukan terapi tunggal,” tambah dr. Suhana.
Masyarakat juga perlu waspada terhadap praktik akupunktur yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan resmi.
Penggunaan jarum yang tidak steril atau teknik yang salah justru bisa memperburuk kondisi pasien stroke.
Sebagai upaya preventif, menjaga gaya hidup sehat, mengontrol tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah merupakan langkah utama dalam mencegah stroke.
Namun, bagi pasien yang sudah mengalami serangan, pendekatan rehabilitasi termasuk akupunktur medis bisa menjadi harapan baru untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Akupunktur medis adalah pendekatan terapi yang menjanjikan dalam pemulihan pasca-stroke.
Dengan dukungan penelitian ilmiah dan praktik medis yang tepat, terapi ini bisa menjadi bagian penting dari strategi rehabilitasi pasien stroke di Indonesia
Tag: #stroke #bisa #pulih #lebih #cepat #dengan #akupunktur #medis #faktanya