



Kenali Gejala dan Penyebab Tingginya Kadar Kortisol yang Berisiko Bagi Kesehatan
Setiap orang memiliki kadar kortisol yang berfluktuasi sepanjang hari sebagai respons alami tubuh terhadap ancaman atau situasi berbahaya. Namun, ketika tubuh secara konsisten memproduksi terlalu banyak kortisol, hal tersebut dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan serius.
Dilansir dari Healthline, kortisol dikenal sebagai hormon stres yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon ini memainkan peran penting dalam mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk respons stres, metabolisme, tekanan darah, dan sistem kekebalan tubuh.
Akan tetapi, kadar kortisol yang terlalu tinggi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Gejala Tingginya Kadar Kortisol
Kadar kortisol yang tinggi dapat memicu berbagai gejala, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi tersebut. Beberapa gejala umum yang sering muncul antara lain:
- Peningkatan berat badan, terutama di area wajah dan perut
- Munculnya jerawat
- Kulit menipis dan mudah memar
- Wajah tampak memerah
- Luka yang sulit sembuh
- Kelemahan otot
- Kelelahan yang sangat parah
- Mudah marah dan emosi tidak stabil
- Kesulitan berkonsentrasi
- Tekanan darah tinggi
- Sakit kepala
Penyebab Tingginya Kadar Kortisol
Peningkatan kadar kortisol bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Stres
Stres merupakan salah satu penyebab utama tingginya kadar kortisol. Ketika seseorang berada dalam kondisi stres, tubuh akan melepaskan sinyal yang memicu kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon, termasuk kortisol.
Kondisi ini dikenal sebagai respons "fight or flight" yang mempersiapkan tubuh menghadapi situasi berbahaya. Namun, jika stres berlangsung lama, kadar kortisol tetap tinggi dan berdampak buruk pada kesehatan.
2. Gangguan pada Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak dikenal sebagai kelenjar utama karena berperan dalam mengontrol banyak fungsi tubuh melalui pelepasan hormon. Jika kelenjar ini mengalami gangguan, seperti adanya tumor, maka produksi hormon Adrenocorticotropic (ACTH) dapat meningkat dan memicu kelenjar adrenal menghasilkan lebih banyak kortisol.
3. Tumor pada Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal dapat mengalami pertumbuhan tumor baik jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker). Kedua jenis tumor ini bisa menyebabkan produksi kortisol berlebihan. Gejala tambahan yang mungkin muncul meliputi rasa penuh atau nyeri di area perut.
4. Efek Samping Obat-obatan
Obat-obatan jenis kortikosteroid yang dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu lama juga dapat meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh. Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus sesuai dengan anjuran dokter.
Risiko Kesehatan Akibat Tingginya Kortisol
Kadar kortisol yang tinggi dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, termasuk:
- Penyakit kardiovaskular
- Osteoporosis
- Diabetes
(*)
Tag: #kenali #gejala #penyebab #tingginya #kadar #kortisol #yang #berisiko #bagi #kesehatan