Pentingnya Second Opinion Medis dan Kolaborasi Lintas Negara untuk Keselamatan Pasien
Ilustrasi dokter (Unsplash)
12:24
1 Mei 2025

Pentingnya Second Opinion Medis dan Kolaborasi Lintas Negara untuk Keselamatan Pasien

Dalam dunia medis yang semakin kompleks, satu keputusan bisa berdampak besar pada keselamatan dan masa depan pasien. Tak jarang, diagnosis atau rencana tindakan medis pertama tidak selalu menjadi satu-satunya pilihan terbaik. 

Di sinilah pentingnya second opinion atau opini medis kedua, bukan sekadar untuk memastikan diagnosis, tetapi juga membuka peluang terhadap pendekatan pengobatan yang lebih tepat, efisien, dan aman bagi pasien.

Kini, akses terhadap second opinion dari tenaga medis internasional tak lagi menjadi hal yang rumit. Bethsaida Healthcare telah melangkah jauh ke depan dengan menjalin kerja sama strategis bersama IHH Healthcare Singapore (Integrated Healthcare Holding), Global Assistance and Healthcare (GAH), serta Indo Medivac. 

Kerja sama ini tidak hanya membuka pintu bagi layanan second opinion teleconsultation, namun juga memperkuat jaringan evakuasi medis (medivac) yang cepat dan terintegrasi, baik dalam maupun luar negeri.

Peresmian kolaborasi ini pada 29 April 2025 di Bethsaida Hospital Gading Serpong menandai babak baru dalam layanan kesehatan global yang mengutamakan kenyamanan dan keamanan pasien.

Bethsaida Hadirkan Second Opinion Langsung dari Singapore (Dok. Bethsaida)Bethsaida Hadirkan Second Opinion Langsung dari Singapore (Dok. Bethsaida)

Menurut Prof. dr. Hananiel P. Wijaya, CEO Bethsaida Healthcare, kolaborasi ini bukan semata-mata tentang merujuk pasien ke luar negeri, melainkan membangun sistem layanan kesehatan yang menyeluruh dan berpihak pada kebutuhan medis pasien.

"Setiap pasien berhak mendapatkan akses ke opini medis terbaik tanpa harus melalui proses yang rumit," tegas Prof. Hananiel dalam acara peluncuran.

Melalui layanan second opinion teleconsultation, pasien kini bisa berkonsultasi langsung dengan dokter-dokter dari rumah sakit terkemuka seperti Mount Elizabeth Hospital, Gleneagles Hospital, dan Parkway East Singapore—semuanya bagian dari jaringan IHH Healthcare.

Telekonsultasi ini menjadi jembatan penting bagi pasien dengan penyakit kompleks seperti kanker atau penyakit jantung, yang membutuhkan diagnosis dan rekomendasi dari ahli subspesialis luar negeri tanpa harus langsung melakukan perjalanan.

Jika kemudian dibutuhkan, proses evakuasi medis yang melibatkan GAH dan Indo Medivac akan memfasilitasi seluruh aspek, mulai dari administrasi, logistik, hingga pendampingan medis selama perjalanan.

Lebih lanjut, ia juga memjelaskan soal angka yang mencengangkan menunjukkan bahwa sekitar 1,2 miliar USD per tahun dikeluarkan oleh masyarakat Indonesia untuk berobat ke luar negeri. Namun, bukan berarti dokter di dalam negeri tak mumpuni. 

"Tantangannya lebih pada bagaimana sistem layanan kesehatan lokal bisa menghadirkan pengalaman yang komprehensif, menggabungkan keahlian dokter, dukungan teknologi, serta pelayanan yang cepat dan nyaman," pungkas dia.

Itulah yang ingin dijawab melalui kemitraan ini. Bethsaida Healthcare ingin menjadi titik simpul dari jejaring global pelayanan kesehatan, tidak hanya bagi masyarakat kota besar, tapi juga masyarakat di daerah-daerah dengan keterbatasan akses layanan medis berkualitas. 

Melalui jaringan evakuasi medis, pasien dari wilayah terpencil pun dapat dibawa ke Bethsaida untuk mendapatkan layanan lanjutan, bahkan akses second opinion dari luar negeri, bila diperlukan.

Lebih dari itu, pasien tidak akan ditinggalkan setelah selesai berobat di luar negeri. Bethsaida telah menyiapkan sistem continuity of care di mana pasien akan kembali ke Bethsaida Hospital untuk menjalani perawatan lanjutan dengan standar yang setara dengan rumah sakit internasional. 

Hal ini menjadi sangat penting untuk kasus-kasus seperti onkologi, di mana pasca-operasi pasien masih memerlukan terapi dan observasi jangka panjang.

Dengan layanan yang berfokus pada keselamatan, empati, dan akses terhadap pengobatan terbaik, kolaborasi ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan sistem kesehatan yang benar-benar patient-centric dan berstandar global.

Second opinion bukan soal meragukan dokter pertama, melainkan bentuk ikhtiar untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil benar-benar tepat.

Dan dalam situasi krusial, mendapatkan opini medis terbaik—baik melalui telekonsultasi maupun tindakan evakuasi—bisa menjadi perbedaan antara harapan dan kehilangan.

Editor: Dinda Rachmawati

Tag:  #pentingnya #second #opinion #medis #kolaborasi #lintas #negara #untuk #keselamatan #pasien

KOMENTAR