Alami Mimpi Buruk Berulang? Bisa Jadi Tanda Awal Lupus, Kenali Gejala Autoimun dari Sinyal saat Tidur
Ilustrasi mimpi buruk berulang. (Freepik)
06:43
10 April 2025

Alami Mimpi Buruk Berulang? Bisa Jadi Tanda Awal Lupus, Kenali Gejala Autoimun dari Sinyal saat Tidur

– Kemunculan mimpi buruk yang intens dan berulang menjelang kambuhnya lupus kini dipahami sebagai gejala neurologis yang dapat memberi sinyal penting dari sistem imun terhadap tubuh.

Mimpi buruk merupakan pengalaman tidur yang melibatkan perasaan cemas atau takut dan biasanya disertai gangguan tidur.

Pemahaman tentang hubungan antara mimpi buruk dan lupus membantu mengidentifikasi gejala awal sebelum kondisi berkembang lebih berat.

Berikut mimpi buruk berulang bisa jadi tanda awal lupus, kenali gejala autoimun dari sinyal saat tidur dilansir dari laman Parade.

1. Gejala Neuropsikiatri Tersembunyi

Mimpi buruk berulang termasuk dalam kategori gejala neuropsikiatri yang dialami sebelum lupus kambuh. Dalam beberapa kasus, gejala lain seperti kebingungan dan halusinasi juga muncul secara bersamaan.

Banyak pasien tidak menyadari hubungan antara gangguan tidur dan penyakit autoimun. Kesadaran terhadap sinyal ini membantu mengenali pola yang sering terabaikan.

2. Flare-up Ditandai Mimpi Buruk

Kambuhnya lupus sering diawali dengan mimpi buruk yang mengganggu dan intens. Tiga dari lima pasien melaporkan kemunculan mimpi seperti ini setahun sebelum flare-up.

Mimpi tersebut biasanya menampilkan tema penuh kekerasan, perasaan terjebak, atau ketakutan ekstrim. Studi terbaru menegaskan bahwa gangguan tidur ini bukan kebetulan.

3. Halusinasi Bukan Gejala Tunggal

Halusinasi, meski tidak umum, muncul dalam bentuk visual atau sensasi yang mengganggu kesadaran. Beberapa pasien menggambarkan pengalaman melihat objek yang tidak nyata, seperti dalam mimpi namun saat terjaga.

Hal ini sering terjadi saat tubuh berada dalam tekanan tinggi akibat lupus aktif. Peneliti mencatat bahwa gejala ini lebih sering muncul saat atau setelah flare-up.

4. Stres Memperparah Mimpi

Stres fisik dan emosional berperan besar dalam memperkuat isi mimpi buruk yang dialami. Kondisi tubuh yang kelelahan membuat otak menciptakan mimpi lebih intens dan mengganggu.

Salah satu pasien menggambarkan mimpi dengan tema pembunuhan dan ketakutan yang tidak terkendali. Hal ini menunjukkan bahwa mimpi bisa menjadi refleksi dari tekanan internal tubuh.

5. Gangguan Siang Menyerupai Mimpi

Beberapa penderita lupus mengalami “mimpi buruk di siang hari” dalam bentuk halusinasi saat terjaga. Pengalaman ini digambarkan seperti memasuki dunia mimpi dalam keadaan sadar.

Kebingungan yang timbul sulit dibedakan antara kenyataan dan ilusi. Kondisi ini sering memicu ketidakpastian terhadap kondisi kesehatan mental.

6. Urutan Gejala Perlu Diperhatikan

Riset memetakan waktu kemunculan gejala neuropsikiatri seperti halusinasi, kebingungan, dan mimpi buruk. Waktu munculnya gejala ini sering mendahului gejala fisik lupus seperti nyeri sendi atau ruam.

Memahami urutan tersebut membantu dalam memperkirakan flare-up. Deteksi dini membuka peluang intervensi lebih cepat.

7. Peran Tenaga Medis dalam Observasi

Studi melibatkan dokter dan pasien untuk mengamati kemunculan gejala secara bersamaan. Pengamatan ini memperkuat kaitan antara pengalaman tidur dan kondisi autoimun.

Beberapa dokter mengonfirmasi bahwa mimpi buruk kerap menjadi petunjuk awal. Interaksi aktif antara pasien dan tenaga medis menjadi kunci penting dalam penanganan dini.

Mimpi buruk yang terus berulang dan disertai gejala neuropsikiatri lain dapat menjadi penanda awal lupus yang perlu dikenali lebih awal.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #alami #mimpi #buruk #berulang #bisa #jadi #tanda #awal #lupus #kenali #gejala #autoimun #dari #sinyal #saat #tidur

KOMENTAR