



Depresi pada Pria, Kenali Gejalanya dan Segera Minta Bantuan
- Depresi bisa terjadi kepada siapa pun tanpa mengenal usia dan gender. Beragam acara orang mengekpresikan dirinya ketika depresi. Kalau perempuan, mereka akan menganis. Berbeda dengan pria, kerap mungkin meluapkan amarahnya.
“Kita sebagai anak laki-laki diajarkan tidak boleh menangis; jadi alih-alih menangis, mereka malah marah dan mengancam”, ujar Kepala Divisi Psikiatri Rumah Sakit Umum Howard County Andrew Angelino yang dikutip dari laman Johns Hopkins Medicine pada Minggu (23/2).
Menurut dia, perempuan yang mengalami stres karena usia bertambah. Hal itu dipicu dengan beragam masalah yang dihadapinya. Bentuk stres itu bakal terlihat lebih sedih dan susah tidur. Kalau pria ketika depresi, ekspresinya cenderung mudah tersinggung dan marah secara impulsif.
Gejala Depresi pada Pria
Ada sejumlah kondisi yang dialami pria ketika mereka stres sebagaimana dilansir laman Mayo Clinic, yakni sebagai berikut:
- Merasa sedih, putus asa atau hampa
- Merasa sangat Lelah
- Sulit tidur atau tidur terlalu banyak
- Tidak memperoleh kesenangan dari kegiatan yang biasa dinikmati
- Masalah dalam berinteraksi dengan orang lain, termasuk pasangan dan anggota keluarga lainnya
- Perilaku melarikan diri, seperti menghabiskan banyak waktu di tempat kerja atau berolahraga
- Gejala fisik, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, dan nyeri
- Masalah dengan penggunaan alkohol atau narkoba
- Perilaku yang suka mengendalikan dan/atau berperilaku kasar
- Tidak dapat mengendalikan kemarahan
- Perilaku berisiko, seperti mengemudi secara gegabah.
Kondisi yang telah dipaparkan bisa menjadi gejala atau mungkin tumpang tindih dengan masalah kesehatan mental lainnya dan/atau mungkin terkait dengan kondisi medis lainnya. Bantuan profesional penting dilakukan untuk mengetahui penyebab gejala depresi sehingga dapat dilakukan perawatan yang tepat.
Depresi pada pria seringkali tidak terdiagnosis dikarenakan beberapa alasan, di antaranya;
1. Tidak mengenali depresi
Depresi biasanya diasosiasikan dengan munculnya perasaan sedih atau emosional, namun gejala utama depresi pada kebanyakan pria berbeda dengan kondisi tersebut. Sakit kepala, masalah pencernaan, kelelahan, mudah tersinggung, atau nyeri jangka panjang terkadang bisa menjadi gejala depresi pada pria. Begitu pula perasaan terisolasi dan mencari pengalih perhatian sehingga pria tidak repot-repot berurusan dengan perasaannya dan hubungan dengan orang lain.
2. Cenderung meremehkan gejala
Pria mungkin tidak mengetahui gejala depresi yang terjadi akan berdampak pada dirinya. Selain itu, pria juga mungkin tidak mau mengakui pada dirinya atau orang lain bahwa dia mengalami depresi. Menolak gejala depresi, menutupinya atau mengalihkannya ke perilaku yang tidak sehat untuk menyembunyikan depresi hanya akan memperburuk kondisi/perasaan-perasaan negatif yang ada.
3. Tidak ingin membicarakan gejala depresi
Pria mungkin tidak mau terbuka untuk membicarakan perasaannya dengan keluarga, teman, atau profesional kesehatan. Seperti pria lainnya, seorang pria mungkin telah belajar untuk fokus pada kontrol diri. Pria mungkin berpikir bahwa dirinya tidak jantan untuk mengungkapkan perasaan dan emosi yang terkait dengan depresi dan pria mungkin memilih untuk menutupi perasaan-perasaan tersebut.
4. Tidak ingin mendapatkan perawatan kesehatan mental
Pria mungkin merasa dirinya mengalami depresi, namun dia tidak ingin didiagnosis atau diobati. Pria mungkin pula tidak ingin memperoleh bantuan karena adanya kekhawatiran stigma depresi dapat merusak karirnya atau menyebabkan keluarga dan teman-temannya kehilangan rasa hormat kepada dirinya.
Dilansir dari laman John Hopkins Medicine, Health University of Utah, dan Mayo Clinic pada Minggu (23/2), dijelaskan bahwa pria memiliki kecenderungan untuk melakukan bunuh diri walaupun wanita lebih sering melakukan percobaan bunuh diri ketika mengalami depresi. Kesehatan mental termasuk depresi yang tidak diobati pada kasus yang parah, dapat menyebabkan tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Kesehatan mental yang seringkali diabaikan dapat menimbulkan konsekuensi serius, termasuk munculnya ketegangan hubungan, penurunan produktivitas, dan berkurangnya kemampuan untuk menikmati hidup
Jason Hunziker, M.D., Kepala Divisi Psikiatri Dewasa Huntsman Mental Health Institute menjelaskan bahwa penting bagi pria untuk fokus pada kesehatan mental dan fisik karena keduanya saling terkait dan berdampak signifikan pada kesejahteraan secara keseluruhan. Apabila pria fokus pada kesehatan mental dan fisik akan meningkatkan kualitas hidupnya, meningkatkan kesejahteraannya secara keseluruhannya dan memperpanjang umur.
Mintalah bantuan apabila terjadi gejala-gejala depresi pada keluarga/orang lain dan bantuan profesional kesehatan.
Jika anda merasa ingin melukai diri sendiri atau mencoba bunuh diri, segera hubungi saluran bantuan pencegahan bunuh diri dengan menghubungi 119 (Hotline Gawat Darurat Kesehatan) atau hubungi:
- HALO KEMENKES, pusat layanan informasi dan pengaduan masyarakat seputar kesehatan
- Telepon : (kode lokal) 1500-567
- Pesan (SMS) : 0812-8156-2620
- Email : [email protected]
Tag: #depresi #pada #pria #kenali #gejalanya #segera #minta #bantuan