



Orang yang Terus Diet Tapi Tidak Banyak Menurunkan Berat Badan Biasanya Menunjukkan 8 Kebiasaan Ini
Faktanya, menurunkan berat badan bukan hanya soal mengurangi makan. Ini juga soal kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat menghambat kemajuan. Bahkan dengan niat terbaik, pola kecil dalam perilaku dapat diam-diam menyabotase hasil.
Jadi, kalau kamu merasa sudah melakukan segalanya tapi berat badan tidak berkurang, bisa jadi ada kebiasaan yang tanpa sadar menghambat prosesnya. Dilansir dari laman Blog Herald pada Rabu (19/2) berikut delapan kebiasaan yang sering terjadi.
1. Selalu Makan Makanan Sehat
Hanya karena makanan berlabel organik, rendah lemak, atau tinggi protein, bukan berarti otomatis membantu menurunkan berat badan. Banyak produk yang diklaim sehat ternyata masih mengandung gula tersembunyi, minyak tambahan, atau bahan pengawet yang membuatnya tetap tinggi kalori.
Misalnya, granola yang sering dianggap pilihan sehat bisa mengandung lebih banyak kalori daripada semangkuk nasi. Jus buah yang kelihatan segar pun bisa mengandung gula sebanyak soda.
Intinya, "sehat" tidak selalu berarti "rendah kalori." Orang yang terus diet sering kali terjebak dalam jebakan ini, tanpa sadar mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang mereka bakar.
2. Meremehkan Ukuran Porsi
Banyak orang berpikir mereka sudah makan dengan porsi yang cukup, padahal kenyataannya jauh lebih besar dari yang mereka sadari. Satu sendok makan selai kacang yang sebenarnya bisa dengan mudah menjadi dua atau tiga sendok penuh.
Kesalahan kecil dalam memperkirakan ukuran porsi ini bisa berdampak besar dalam jangka panjang. Akibatnya, meskipun seseorang merasa sudah makan lebih sedikit, berat badan tidak berkurang karena total kalori yang dikonsumsi tetap tinggi.
3. Minum Kalori Tanpa Menyadarinya
Banyak orang fokus pada makanan mereka, tapi lupa memperhitungkan minuman. Padahal, minuman bisa menyumbang kalori dalam jumlah besar tanpa memberikan rasa kenyang.
Smoothie, kopi beraroma, teh boba, dan jus buah bisa menambahkan ratusan kalori ekstra setiap hari. Bahkan minuman yang diklaim sehat seperti air vitamin sering mengandung gula tersembunyi.
Karena minuman ini tidak perlu dikunyah, otak tidak memprosesnya dengan cara yang sama seperti makanan padat. Ini berarti orang bisa mengonsumsi ratusan kalori tanpa merasa kenyang dan itu bisa jadi salah satu kesalahan dalam diet yang sering terjadi.
4. Tidak Cukup Tidur
Tidur yang cukup bukan hanya soal kesehatan mental, tapi juga berkaitan erat dengan berat badan. Kurang tidur bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang.
Saat tubuh kurang istirahat, hormon ghrelin (yang merangsang rasa lapar) meningkat, sementara leptin (yang memberi sinyal kenyang) menurun. Akibatnya, seseorang jadi lebih mudah merasa lapar dan cenderung ngemil lebih banyak.
Ditambah lagi, kurang tidur juga mengurangi energi untuk bergerak dan berolahraga, yang semakin memperlambat penurunan berat badan.
5. Terlalu Keras Pada Diri Sendiri
Banyak orang yang terus diet merasa harus melakukan semuanya dengan sempurna. Sekali makan sesuatu yang dianggap "buruk," mereka langsung merasa gagal dan kehilangan motivasi. Padahal, penurunan berat badan adalah tentang konsistensi, bukan kesempurnaan.
Satu kali makan berlebih tidak akan langsung menaikkan berat badan, sama seperti satu kali olahraga tidak akan langsung membuat kurus. Tapi, kalau terus-menerus merasa bersalah dan stres, itu justru bisa berdampak buruk pada metabolisme dan hubungan dengan makanan.
6. Makan Terlalu Sedikit
Percaya atau tidak, makan terlalu sedikit bisa membuat berat badan tidak berkurang. Ini karena ketika tubuh merasa kekurangan energi dalam jangka waktu lama, ia akan beradaptasi dengan memperlambat metabolisme untuk menghemat energi.
Akibatnya, meskipun seseorang makan lebih sedikit, tubuhnya tetap menyimpan lemak karena mengira sedang dalam kondisi kelaparan. Selain itu, pembatasan kalori yang ekstrem juga bisa menyebabkan keinginan makan yang lebih besar di kemudian hari, yang akhirnya berujung pada makan berlebihan atau binge eating.
7. Tidak Cukup Sabar
Orang yang terus diet sering kali ingin melihat hasil instan. Sayangnya, penurunan berat badan yang sehat membutuhkan waktu dan sering kali lebih lama dari yang diharapkan.
Banyak orang yang mulai diet dengan penuh semangat, tapi begitu hasilnya tidak terlihat dalam beberapa minggu, mereka langsung menyerah dan mencoba metode lain. Siklus ini terus berulang, sehingga mereka tidak pernah cukup konsisten dengan satu pola yang benar-benar bekerja.
8. Kurang Bergerak Sehari-hari
Banyak yang berpikir olahraga hanya tentang pergi ke gym atau pusat kebugaran, padahal aktivitas sehari-hari juga sangat berpengaruh. Jika seseorang hanya duduk sepanjang hari, bahkan sesi olahraga satu jam mungkin tidak cukup untuk membakar semua kalori yang dikonsumsi.
Bergerak lebih banyak dalam keseharian seperti berjalan kaki, naik tangga, atau sekadar berdiri lebih sering, bisa membuat perbedaan besar dalam jangka panjang. Tanpa aktivitas tambahan ini, orang yang terus diet mungkin merasa sudah berusaha keras, tapi tetap sulit melihat perubahan.
Jadi, kalau kamu merasa sudah diet tapi berat badan tidak berkurang, bisa jadi ada kebiasaan-kebiasaan ini yang masih dilakukan tanpa sadar. Diet bukan hanya tentang apa yang dimakan, tapi juga bagaimana kebiasaan sehari-hari membentuk pola hidup secara keseluruhan.
***
Tag: #orang #yang #terus #diet #tapi #tidak #banyak #menurunkan #berat #badan #biasanya #menunjukkan #kebiasaan