Proses Penuaan pada Manusia: Sistem Kardiovaskular hingga Mulut

Penuaan merupakan proses perubahan alami yang bertahap dan berkelanjutan yang tidak bisa dihindari.

Saat usia lanjut usia akan banyak fungsi tubuh menurun. Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, usia lanjut adalah 60 tahun ke atas.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), proses penuaan terjadi sebagai akibat dari akumulasi berbagai kerusakan molekuler dan seluler dari waktu ke waktu.

Hal itu kemudian menyebabkan penurunan bertahap dalam kapasitas fisik dan mental, meningkatnya risiko penyakit, hingga akhirnya mengalami kematian.

Berikut artikel ini akan mengulas hal-hal yang umum terjadi sebagai proses normal dari penuaan pada manusia.

Proses penuaan tidak hanya menyebabkan kulit keriput dan rambut beruban. Jantung, tulang, dan telinga kita juga akan menua.

Bagaimana proses penuaan pada manusia yang normal?

Dikutip dari Mayo Clinic dan WebMD, proses normal penuaan pada tubuh manusia meliputi berikut:

• Sistem kardiovaskular

Jantung yang sehat dapat berfungsi dengan baik pada usia berapa pun.

Namun, bentuk, kekuatan, dan sinyal listrik jantung serta pembuluh darah Anda berubah seiring waktu.

Proses penuaan pada sistem kardiovaskular akan menyebabkan pembuluh darah menebal dan kaku seiring bertambahnya usia.

Hal ini akan mempersulit darah mengalir ke seluruh tubuh.

Tekanan darah Anda mungkin akan naik atau tidak stabil dengan cepat.

Itu yang membuat orang tua sering merasa pusing saat beranjak duduk.

Sekitar usia 60 tahun, Anda cenderung ngalami perubahan besar pada sel sistem kardiovaskular.

• Tulang

Tulang Anda rusak dan terbentuk kembali setiap hari.

Namun, memasuki usia paruh baya saat proses penuaan semakin cepat, kerusakan tulang juga terjadi lebih cepat daripada regenerasinya.

Proses penuaan alamiah ini tidak menyakitkan, tetapi tulang yang rapuh lebih mudah patah.

Tulang yang mengalami proses penuaan umum ditunjukkan dengan penyusutan ukuran, tidak hanya kepadatannya.

Hal ini menyebabkan tulang melemah. Perubahan ini yang kemudian membuat tubuh Anda cenderung lebih pendek saat lansia.

• Otot

Otot cenderung kehilangan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas seiring bertambahnya usia.

Anda bisa kehilangan sekitar 10-15 persen massa dan kekuatan otot sepanjang hidup Anda.

Penurunan stabil dimulai sekitar usia 30 tahun dan bertambah cepat setelah Anda mencapai usia 60 tahun.

Hal itu pada gilirannya dapat memengaruhi koordinasi, stabilitas, dan keseimbangan.

Perubahan ini meningkatkan risiko terjatuh.

• Sistem pencernaan

Proses penuaan pada sistem pencernaan terjadi dengan adanya perubahan struktural di usus besar.

Itu yang menyebabkan orang lansia sering kali mengalami sembelit parah.

Lambung Anda juga dipengaruhi oleh proses penuaan yang menyebabkannya kehilangan sebagian elastisitas.

• Kandung kemih dan saluran kemih

Dalam proses penuaan, kandung kemih Anda akan menjadi kurang elastis. Hal ini mengakibatkan kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering.

Melemahnya otot kandung kemih dan otot dasar panggul dapat membuat Anda sulit mengosongkan kandung kemih sepenuhnya atau menyebabkan Anda kehilangan kendali kandung kemih (inkontinensia urin). Pada pria, prostat yang membesar atau meradang juga dapat menyebabkan kesulitan mengosongkan kandung kemih dan inkontinensia.

• Otak

Otak mengecil dalam proses penuaan yang dimulai di usia sekitar 30-40-an tahun.

Penyusutan itu semakin cepat saat usia 60 tahun.

Selain massa yang menurun, seiring bertambahnya usia otak cenderung mendapatkan aliran darah yang lebih sedikit dan koneksi antara sel-sel saraf melambat.

Perubahan terkait usia ini dapat menimbulkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan.

Salah satunya adalah daya ingat atau kemampuan berpikir yang berkurang. Misalnya, orang lansia menjadi sering lupa nama atau kata yang sudah dikenal.

• Indra

Proses penuaan juga terjadi pada bagian tubuh yang menjadi indra Anda, meliputi penglihatan, pendengaran, perasa, pencium, dan peraba.

Bagian mata Anda menjadi lebih kaku, lebih padat, lebih kuning, dan lebih kering seiring bertambahnya usia.

Di usia 40-an, hampir semua orang mulai mengalami penglihatan kabur saat melihat dari dekat.

Di usia 60-an, Anda mungkin tidak dapat melihat dengan baik dalam cahaya redup, dan warna mungkin terlihat kurang jelas.

Sekitar setengah dari semua orang yang berusia di atas 75 tahun mengalami gangguan pendengaran terkait usia atau disebut presbikusis.

Kondisi ini terjadi secara bertahap dan biasanya memengaruhi kedua telinga secara merata.

Mulut dan hidung mengalami proses penuaan dengan memengaruhi indra perasa dan penciuman. Perubahan kedua indra ini berjalan beriringan.

Seiring bertambahnya usia indra perasa dan penciuman menjadi kurang sensitif.

Kulit mengalami proses penuaan tidak hanya menyebabkan munculnya kerutan.

Kulit yang menua memiliki lebih sedikit ujung saraf. Ini membuat Anda kurang peka terhadap rasa sakit, suhu, atau tekanan.

Hal itu dapat meningkatkan risiko cedera tertentu, seperti luka bakar.

• Mulut

Proses penuaan pada mulut ditunjukkan dengan gusi yang tertarik ke belakang.

Lalu, enamel gigi dapat terkikis, dan gigi dapat menjadi kurang sensitif.

Mulut Anda dapat menjadi sedikit lebih kering. Obat-obatan umum dapat semakin menguras air liur Anda.

Perubahan yang berkaitan dengan usia ini dapat membuat mulut Anda rentan terhadap bakteri dan kerusakan gigi.

Hal ini meningkatkan kemungkinan Anda kehilangan gigi dan gigi berlubang.

Demikianlah sederatan proses umum penuaan pada manusia. Namun, proses penuaan ini bisa berbeda-beda pada antarindividu.

Beberapa orang bisa mengalami proses penuaan lebih cepat, sedangkan ada yang lebih lambat.

Tag:  #proses #penuaan #pada #manusia #sistem #kardiovaskular #hingga #mulut