



Kasus Vaginismus di Surabaya Meningkat, Atasi dengan Latihan Dilatasi Mandiri
-Kasus vaginismus di Surabaya mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Di RSIA MERR, jumlah pasien yang memeriksakan diri terkait gangguan tersebut meningkat pesat sejak 2022. Dari 46 kasus pada 2022, pada 2024 tercatat ada 87 pasien yang telah mendapatkan penanganan.
Vaginismus sendiri merupakan kondisi medis di mana otot-otot vagina mengencang secara tidak sadar, menyebabkan rasa sakit atau kesulitan saat melakukan penetrasi, baik dalam hubungan seksual maupun pemeriksaan medis.
Eighty Mardiyan Kurniawati, seorang ahli Obstetri dan Ginekologi di RSIA MERR, menjelaskan bahwa penanganan vaginismus sangat bergantung pada penyebabnya. Dalam beberapa kasus, penyebabnya adalah organik seperti selaput dara yang kaku, otot yang tegang, atau jaringan parut di vagina. Pada kasus seperti itu, diperlukan penanganan khusus. Jika ada gangguan psikologis yang mendasari, maka terapi psikologis atau psikiater sering kali menjadi bagian dari solusi.
Salah satu metode yang paling efektif untuk mengatasi vaginismus adalah dengan latihan dilatasi mandiri. Metode ini dilakukan dengan menggunakan dilator vagina, sebuah alat berbentuk tabung yang dirancang untuk membantu melatih otot-otot vagina secara bertahap. Latihan ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan pada otot vagina dan meningkatkan fleksibilitasnya.
Latihan dilatasi mandiri dilakukan dengan memasukkan dilator ke dalam vagina secara perlahan, dimulai dari ukuran yang kecil dan secara bertahap beralih ke ukuran yang lebih besar. Proses ini membantu tubuh untuk beradaptasi dengan stimulasi di area tersebut, mengurangi rasa sakit, dan membuat otot-otot vagina lebih rileks. Sebaiknya latihan ini dilakukan di bawah pengawasan dokter atau tenaga medis yang berkompeten untuk memastikan keberhasilan dan keamanan.
"Banyak pasien yang mengalami vaginismus berhasil pulih hanya dengan latihan dilatasi mandiri ini, tanpa memerlukan biaya besar atau prosedur medis yang rumit. Dalam beberapa kasus, kami juga menggunakan botox untuk membantu merilekskan otot vagina yang terlalu kaku," kata Eighty kepada JawaPos.com. Namun, meskipun terapi tersebut bisa dibilang efektif, beberapa pasien yang kondisinya lebih parah masih membutuhkan perawatan lanjutan.
Latihan dilatasi mandiri bisa dilakukan di rumah, namun pasien perlu mengikuti instruksi yang tepat agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan alat. Selain itu, keberhasilan terapi sangat bergantung pada kesabaran dan konsistensi dalam melakukan latihan secara rutin. Dalam banyak kasus, pasien yang mengikuti prosedur ini secara teratur dapat merasakan perbaikan dalam waktu relatif singkat.
Meskipun beberapa pasien mungkin merasa malu atau ragu untuk memulai pengobatan karena stigma atau ketidaktahuan tentang vaginismus, penting untuk menyadari bahwa gangguan ini bisa diatasi dengan pengobatan yang tepat. Selain latihan dilatasi, beberapa pasien juga memilih untuk menjalani terapi tambahan, seperti konsultasi psikologis untuk mengatasi kecemasan atau trauma yang berkaitan dengan kondisi tersebut.
"Tantangan utama dalam mengatasi vaginismus adalah kurangnya pengetahuan dan kekhawatiran mengenai biaya pengobatan. Padahal, pengobatan dengan dilator relatif murah, dengan harga satu paket dilator hanya sekitar 400-500 ribu rupiah," tambah Staf Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Unair itu.
Peningkatan kasus vaginismus yang tercatat di RSIA MERR menunjukkan bahwa kesadaran akan kondisi tersebut mulai tumbuh, dan banyak pasien yang telah mendapatkan pengobatan yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perempuan yang mengalami gejala vaginismus untuk segera berkonsultasi dengan dokter dan memulai pengobatan yang sesuai. "Jangan biarkan rasa malu menghalangi untuk mencari pertolongan yang tepat," ucap Eighty. (*)
Tag: #kasus #vaginismus #surabaya #meningkat #atasi #dengan #latihan #dilatasi #mandiri