



YOAI Luncurkan Buku Panduan Kanker Anak Bagi Orangtua
Mengetahui bahwa anak kita mengidap kanker akan membawa berbagai emosi; termasuk marah, sedih, tidak percaya, atau mungkin lega karena akhirnya mengetahui apa yang selama ini telah membuat si kecil sakit.
Setelah mendengar diagnosis dari dokter, orangtua mungkin bingung harus melakukan apa. Ada berbagai informasi yang harus dicerna sekaligus. Situasi tersebut bisa membuat kita merasa sangat kewalahan.
Untuk membantu orangtua menjalani hal tersebut, Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) meluncurkan buku panduan kanker anak bagi orangtua yang berjudul "Kanker Anak Bisa Sembuh, Asalkan... Panduan untuk Orangtua Pasien".
"Buku ini untuk memudahkan orangtua mendapatkan akses informasi seputar kanker anak dan sebagai acuan para orangtua selama mendampingi proses pengobatan anak,” kata Ketua YOAI Rahmi Adi Putra Tahir.
Buku panduan untuk orangtua pasien kanker anak yang diterbitkan oleh Yayasan Onkologi Anak Indonesia.
Buku tersebut berisikan informasi yang perlu diketahui orangtua pasien, mulai dari pengobatan, pola asuh, nutrisi, pendidikan, perawatan paliatif dan isu sosial yang berhubungan dengan penyakit kanker.
Dirjen Penanggulangan Penyakit, Kementerian Kesehatan, dr. Yudhi Pramono, MARS menyambut baik hadirnya buku Panduan untuk Orang Tua Pasien Kanker Anak ini. Data GLOBOCAN tahun 2020 menunjukkan, jumlah penderita kanker pada anak (0-19 tahun) sebanyak 11.156, dengan leukemia menempati posisi pertama.
“Meskipun jumlah kasus kanker anak hanya 3-5% dari seluruh kasus kanker, pengobatan kanker anak dianggap sebagai prioritas karena sebagian besar jenis kanker pada anak dapat diobati jika terdiagnosis dini dan mendapat perawatan yang tepat," katanya dalam acara peluncuran buku sekaligus memeringati Hari Kanker Anak Internasional di Jakarta (15/2).
"Hadirnya buku panduan tersebut, tentu akan sangat membantu banyak orang tua yang mendapatkan akses informasi bagaimana mendampingi anak dengan kanker, sejak awal terdeteksi, pengobatan, hingga isu sosial terkait kanker anak," imbuhnya.
Tahun ini, tema Hari Kanker Anak Internasional adalah Inspiring Action: Towards A Better Futire For Children With Cancer.
Tema ini merupakan kelanjutan dari kampanye 3 tahun yang sudah dicanangkan Childhood Cancer International mulai tahun 2024, di mana tahun itu temanya Unveiling Challenges, dimana setiap negara harus memetakan tantangan apa saja yang dihadapi dalam semua hal terkait kanker anak.
"Tahun 2025 temanya Inspiring Action, atau mengambil Aksi Nyata untuk mengatasi tantangan tersebut. Tahun 2026 nanti, temanya Demonstrating Impact, yaitu melihat dampak dari tindakan atas aksi nyata yang sudah dilakukan," kata Rahmi.
Peringatan HKAI 2025 juga dimeriahkan dengan Charity Pound Fit dan pameran foto-foto rangkaian kegiatan Hari Kanker Anak Internasional.
“Idenya adalah untuk membantu anak-anak pejuang kanker mengekspresikan diri mereka secara kreatif dengan membuat foto dari handphone mereka sendiri. Kumpulan foto ini menampilkan perspektif unik dan menyentuh tentang bagaimana mereka melihat dunia di sekitar mereka selama perawatan dan pengobatan,” ujarnya.
Tag: #yoai #luncurkan #buku #panduan #kanker #anak #bagi #orangtua