Apa Efek Samping Setelah Kemoterapi? Ini 13 Daftarnya...
Ilustrasi kemoterapi. Kemoterapi bisa memberikan sejumlah efek samping terhadap kesehatan, seperti kelelahan, pendarahan, dan masalah kesuburan.(SHUTTERSTOCK/Image Point Fr)
09:06
16 Februari 2025

Apa Efek Samping Setelah Kemoterapi? Ini 13 Daftarnya...

Kemoterapi sebagai bagian dari metode pengobatan juga bisa menumbulkan efek samping yang tidak diinginkan.

Efek samping kemoterapi yang bisa muncul beragam, meliputi kelelahan yang terus-menerus, rambut rontok, serta mudah pendarahan.

Dikutip dari Cleveland Clinic, efek samping yang muncul bergantung pada sel normal mana yang rusak oleh obat kemoterapi.

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang kemoterapi dan efek sampingnya.

Apa itu kemoterapi?

Kemoterapi atau kemo adalah metode umum dalam pengobatan kanker dengan memberikan pasien obat-obatan untuk merusak dan menghancurkan sel-sel yang tumbuh cepat, seperti sel-sel kanker.

Obat-obatan tersebut mengganggu proses yang dibutuhkan sel-sel kanker untuk berkembang biak dan tumbuh.

Mengutip Canadian Cancer Society, sel-sel kanker tumbuh dan membelah jauh lebih cepat daripada kebanyakan sel-sel normal dalam tubuh.

Tidak sama seperti sel-sel normal, sel kanker tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri.

Sehingga, kemoterapi bisa menjadi pengobatan yang tepat untuk menargetkan sel kanker.

Namun, beberapa sel normal dalam tubuh juga tumbuh dan membelah dengan cepat, seperti sel-sel yang melapisi sistem pencernaan dan folikel rambut.

Oleh karenanya, sel-sel normal juga bisa rusak bersama dengan sel-sel kanker.

Kerusakan pada sel-sel normal itulah yang kemungkinan menyebabkan munculnya efek samping kemoterapi.

Apa efek samping kemoterapi?

Mengutip Cleveland Clinic, sejumlah efek samping kemoterapi bisa meliputi berikut:

  • Kelelahan

Kelelahan yang bertahan lama merupakan efek samping dari kemoterapi yang sangat umum.

Tugas tubuh untuk melawan kanker dan memulihkan diri dari perawatan dapat membuat energi penderita kanker terkuras, sehingga mereka merasakan rasa lelah yang luar biasa.

Kelelahan bisa juga terjadi akibat kemoterapi menyebabkan jumlah darah rendah (anemia).

  • Rambut rontok

Rambut biasanya mulai rontok dalam tiga minggu pertama setelah memulai kemoterapi.

Biasanya, rambut bisa tumbuh kembali dalam dua hingga tiga bulan setelah menyelesaikan perawatan.

Namun, rambut mungkin akan memiliki warna dan tekstur yang berbeda dari sebelumnya.

  • Perubahan kulit

Kemoterapi dapat mengiritasi kulit Anda. Kemoterapi juga dapat membuat Anda sensitif terhadap sinar matahari, sehingga meningkatkan risiko terbakar matahari.

  • Mual dan muntah

Mual dan muntah adalah efek samping kemoterapi yang umum lainnya.

Mual dan muntah akibat kemoterapi memengaruhi 80 persen penderita kanker yang menjalani pengobatan ini.

  • Perubahan kebiasaan

Kemoterapi dapat menyebabkan sembelit dan diare.

Beberapa penderita kanker juga berubah menjadi tidak toleran terhadap laktosa untuk sementara waktu selama kemoterapi.

  • Kehilangan selera makan

Kondisi ini bisa menjadi efek samping setelah kemoterapi karena indra perasa berubah.

Misalnya, makanan pahit akan terasa menajdi sangat pahit. Semua makanan mungkin terasa pahit seperti logam.

  • Kesulitan makan

Penderita kanker yang menjalani kemoterapi juga bisa mengalami sariawan dan sakit tenggorokan,

Ini juga termasuk efek samping kemoterapi yang sangat umum.

  • Masalah kandung kemih dan ginjal

Beberapa obat kemoterapi dapat membuat Anda sulit buang air kecil atau mengosongkan kandung kemih.

Anda mungkin merasakan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil, ingin buang air kecil terus-menerus, atau Anda mungkin buang air kecil atau menetes tanpa sengaja (inkontinensia urine).

  • Sistem kekebalan tubuh melemah

Obat kemoterapi menurunkan jumlah sel darah putih. Oleh karena itu, efek samping kemoterapi yang umum adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh.

  • Pendarahan dan mudah memar

Kemoterapi dapat menurunkan jumlah trombosit Anda. Trombosit rendah (trombositopenia) dapat menyebabkan penderita kanker sering mengakami luka berdarah.

Mereka juga lebih mudah memar atau melihat bintik-bintik merah kecil pendarahan di bawah kulit (petekie).

  • Neuropati perifer

Neuropati perifer akibat kemoterapi dapat membuat bagian tubuh (biasanya tangan dan kaki) terasa nyeri, mati rasa, atau sensasi seperti tertusuk jarum.

Penderita kanker mungkin merasa kesulitan untuk mengoordinasikan otot-otot mereka.

  • Kesulitan berpikir dan mengingat

Efek samping kemoterapi bisa juga menyebabkan pasien sulit berpikir sejelas biasanya.

Beberapa orang yang menjalani kemoterapi mengalami masalah dengan ingatan, terutama ingatan jangka pendek.

  • Masalah seks dan kesuburan

Kemoterapi dapat menurunkan kadar estrogen dan testosteron.

Hal itu membuat penderita kanker bisa mengalami penurunan dorongan seks dan kesulitan memiliki anak sebagai efek samping kemoterapi.

Beberapa obat kemoterapi dapat membahayakan janin.

Selain itu, mereka juga bisa mengalami menopause dini.

Demikianlah sejumlah efek samping yang bisa muncul dari kemoterapi untuk mengobati kanker.

Biasanya, dokter bisa memberikan saran tentang apa yang perlu dilakukan pasien untuk mengatasi efek samping yang dialami.

 

Tag:  #efek #samping #setelah #kemoterapi #daftarnya

KOMENTAR