Mengatasi Nyeri Saraf Kejepit dengan Bedah BESS Plus
Ilustrasi nyeri tulang belakang yang bisa menjadi gejala kekurangan vitamin D. (SHUTTERSTOCK)
15:06
14 Februari 2025

Mengatasi Nyeri Saraf Kejepit dengan Bedah BESS Plus

- Penanganan saraf kejepit kini semakin beragam, yang terkini adalah BESS Plus (Biportal Endoscopic Spine Surgery) atau metode endoskopi tulang yang memiliki sayatan luka kecil dan mengurangi risiko kekambuhan.

Biportal endoscopic spine surgery (BESS) adalah tindakan operasi yang menggunakan alat endoskopi (berkamera di ujungnya) untuk mengakses dan memberikan gambaran lebih jelas area tulang belakang yang mengalami gangguan, salah satunya saraf kejepit.

Metode BESS Plus menjadi penyempurna dari metode endoskopi generasi sebelumnya. Kata Plus dalam metode ini adalah singkatan dari Preservation of Ligamentum FlavUmS, ligamentum yang membentang di sepanjang ruas tulang belakang yang bersifat elastis.

Tindakan BESS Plus menambah pilihan bagi pasien nyeri kejepit untuk mengatasi rasa nyerinya, selain penanganan lainnya seperti obat-obatan, fisioterapi, atau pun operasi bedah terbuka untuk pemasangan pen.

"Seiring dengan peningkatan teknologi kedokteran dan optik, saat ini sudah ada teknik endoskopi yang terus berkembang. Kalau dulu hanya memakai satu akses atau lubang, saat ini sudah bisa dilakukan dua lubang sehingga dokter bisa mendapat gambaran yang lebih jelas," kata dr.Danu Rolian, spesialis bedah saraf dari Sigma Brain and Spine Center, RS Jakarta.

Ada beberapa kondisi yang bisa diatasi dengan tindakan ini, antara lain saraf terjepit HNP, penyempitan rongga di tulang belakang (stenosis), saraf terjepit, penyakit degeneratif tulang belakang (spondilosis), hingga penebalan sendi facet.

Dr.Danu Rolian Sp.BSDok pribadi Dr.Danu Rolian Sp.BS

Keunggulan BESS Plus

Tindakan BESS Plus, menurut dr.Danu memiliki sejumlah keunggulan, antara lain lebih optimal mengatasi saraf kejepit, luka operasi kecil, serta saraf dan struktur tulang belakang tetap terjaga dengan baik.

Pada metode endoskopi generasi sebelumnya, ada risiko kebocoran selubung pembungkus saraf (dura). Jika hal ini terjadi dampaknya adalah luka menjadi sulit kering dan risiko infeksi, meski kasusnya jarang.

Dengan metode endoksopi terbaru ini, robekan dura bisa dicegah karena dokter memiliki lapang penglihatan yang lebih luas dengan dua akses kamera.

Selain itu, menurut dr.Danu, dalam metode ini ligamentum flavum tetap dipertahankan. Ligamentum flavum memiliki peran penting menjaga pergerakan ruas tulang belakang.

"BESS Plus juga menjamin kestabilan struktur tulang dengan mempertahankan ligamentum flavum sehingga dapat mencegah perlengketan dan kekambuhan," ujarnya.

BESS Plus sudah dikembangkan sejak tahun 2000-an namun baru diterapkan di Indonesia sekitar dua tahun belakangan. Menurut dr.Danu, Korea Selatan menjadi pioner dalam pengembangan metode endoskopi untuk berbagai penyakit.

Di Indonesia, tim dokter spesialis bedah saraf Sigma Brain and Spine Center RS Jakarta adalah pionir endoskopi BESS PLUS.

 

Tag:  #mengatasi #nyeri #saraf #kejepit #dengan #bedah #bess #plus

KOMENTAR