![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Hari Kanker Sedunia 2025: Cerita dari Penyintas Kanker, Yuk Normalisasi Deteksi Dini!](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/14/jawapos/hari-kanker-sedunia-2025-cerita-dari-penyintas-kanker-yuk-normalisasi-deteksi-dini-1262466.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Hari Kanker Sedunia 2025: Cerita dari Penyintas Kanker, Yuk Normalisasi Deteksi Dini!
- Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia dan Bulan K3 Nasional, Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) melalui gugus tugas Srikandi PLN EPI mengajak perempuan untuk meningkatkan awareness terhadap kanker. Deteksi dini menjadi hal penting untuk mencegah risiko kanker.
Direktur Management Human Capital dan Administrasi PLN EPI, Dedeng Hidayat menjelaskan, kanker tidak hanya memengaruhi kesehatan, tetapi juga kualitas hidup, produktivitas, dan kesejahteraan keluarga. Banyak perempuan kehilangan kesempatan untuk berkontribusi secara ekonomi dan sosial akibat kanker.
"Penting untuk meningkatkan kesadaran perempuan dalam pencegahan kanker agar tetap sehat dan produktif, juga menjaga gaya hidup sehat, seperti menghindari rokok, menjaga pola makan, dan rutin berolah raga," jelas Dedeng, dalam acara Srikandi Talk: Peduli Kanker Wujudkan Perempuan Sehat dan Produktif, dikutip Jumat (14/2).
Seminar awareness yang mengedukasi kanker yang dilakukan saat ini merupakan bagian dari edukasi dan sosialisasi terkait kanker. "Mari bersama-sama meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan deteksi dini kanker, dengan peduli terhadap kanker, kita dapat mewujudkan perempuan Indonesia yang sehat, kuat, dan produktif," lanjut Dedeng.
Dokter Subspesialis Hematologi dan Onkologi Medik Penyakit Dalam dari RS MRCCC Siloam Semanggi, dr. Faizal Drissa Hasibuan, SpPD-KHOM, menekankan pentingnya mengenali dan mewaspadai tanda-tanda kanker payudara sejak dini.
Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling banyak ditemukan di Indonesia dan juga menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia, menurut Data WHO Global Cancer Observatory Tahun 2022.
Oleh karena itu, deteksi dini merupakan langkah yang sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. "Upaya deteksi dini dengan pemeriksaan fisik payudara, USG Payudara, atau Mammografi. Dalam usia produktif lima tahun sekali, di atasnya setahun sekali. Ingat, kalau ada luka dan benjolan sedikit di daerah payudara cepat diperiksa," ungkap dr. Faizal.
Selain itu, dr. Faizal juga membahas mengenai cara pengobatan dan peran penting dukungan keluarga atau orang terdekat dalam proses penyembuhan kanker itu sendiri. Seringkali ditemukan kasus dimana seseorang yang mengidap kanker dijauhkan oleh keluarga atau kerabat terdekatnya.
Hal tersebut dapat menghambat proses perawatan kanker karena selain pengobatan medis, lingkungan yang suportif dan positif juga dapat mendukung kesembuhan pasien. "Yang tidak kalah penting, yaitu terapi suportif, jangan sampai pasien merasa ditelantarkan. Kita harus tetap support apapun itu keadaannya," ujar dr. Faizal.
Linda Anjasari, seorang penyintas kanker mengungkapkan bagaimana awal gejalanya muncul pada tahun 2020, berupa luka basah yang mengeluarkan cairan dari payudaranya. Setelah memeriksakan diri ke rumah sakit, Linda divonis menderita kanker payudara stadium awal.
Namun, dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2022, setelah menjalani pemeriksaan PET scan, hasilnya menunjukkan bahwa kanker tersebut sudah masuk stadium 4, 3+ (triple positive) dimana sel kanker sudah menyebar ke 3 (tiga) tempat, yaitu tulang iliaka kiri, liver, dan kelenjar getah bening.
"Saya minta maaf kepada diri saya sendiri karena selama ini saya tidak menjaga tubuh saya mungkin dari pola makan, gaya hidup, dan kelelahan," ujar karyawati PLN UPT Bogor ini.
Proses pengobatan melalui kemoterapi sebanyak enam kali serta terapi target setiap tiga minggu, Linda dinyatakan clean. Tetapi dokter menyatakan, ini belum tentu sudah sembuh.
Sehingga kemoterapi dihentikan dan dilanjutkan dengan terapi target. Terapi target dilakukan untuk memantau dan memastikan kesehatannya tetap terjaga.
Semangat dan keteguhan hati Linda, yang tidak pernah menyerah meskipun menghadapi ujian berat, memberikan harapan dan motivasi kepada banyak orang, terutama para perempuan yang menghadapi tantangan serupa. Salah satu hal yang juga turut memperkuat perjuangannya adalah dukungan luar biasa dari keluarga dan lingkungan yang selalu memberikan semangat positif.
"Mindset saya selalu saya jaga, saya tidak pernah berkecil hati, saya bertekad untuk sembuh," ungkap Linda.
Tag: #hari #kanker #sedunia #2025 #cerita #dari #penyintas #kanker #normalisasi #deteksi #dini