![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Henti Jantung Bisa Terjadi Kapan Saja: Kenali Faktor Risiko dan Langkah Pencegahan Sejak Dini](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/jawapos/henti-jantung-bisa-terjadi-kapan-saja-kenali-faktor-risiko-dan-langkah-pencegahan-sejak-dini-1244270.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Henti Jantung Bisa Terjadi Kapan Saja: Kenali Faktor Risiko dan Langkah Pencegahan Sejak Dini
–Henti jantung atau cardiac arrest merupakan kondisi serius yang dapat mengancam nyawa secara tiba-tiba. Henti jantung terjadi ketika jantung berhenti berdetak akibat gangguan impuls listrik yang mengatur ritme detak jantung.
Kondisi ini juga dikenal sebagai kematian jantung mendadak (sudden cardiac death). Jika tidak segera ditangani, henti jantung dapat berakibat fatal dalam hitungan menit. Banyak orang masih sering keliru membedakan henti jantung dengan serangan jantung. Padahal, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.
Serangan jantung terjadi akibat tersumbatnya aliran darah ke jantung karena masalah pada sistem sirkulasi tubuh, biasanya akibat penyakit arteri koroner. Sementara itu, henti jantung terjadi ketika impuls listrik jantung mengalami gangguan, menyebabkan aritmia yang berujung pada berhentinya jantung.
Penyebab Henti Jantung
Henti jantung dapat dipicu berbagai faktor, namun dua penyebab utama yang paling umum adalah fibrilasi ventrikel dan fibrilasi atrium.
- Fibrilasi ventrikel
Jantung manusia memiliki empat ruang, dan dua bilik bawah disebut ventrikel. Saat fibrilasi ventrikel terjadi, bilik jantung ini bergetar tanpa kendali sehingga detak jantung menjadi tidak teratur. Akibatnya, darah tidak dapat dipompa dengan baik ke seluruh tubuh. Jika sirkulasi darah berhenti, kondisi ini bisa menyebabkan kematian mendadak.
- Fibrilasi atrium
Fibrilasi atrium terjadi akibat gangguan pada simpul sinoatrial (SA), yaitu bagian jantung yang mengatur ritme detak jantung. Jika impuls listrik tidak dikirim dengan benar, ventrikel tidak bisa memompa darah secara efisien. Akibatnya, pasokan darah ke organ vital seperti otak dan paru-paru terganggu, yang bisa berujung pada henti jantung mendadak.
Selain itu, menurut alodokter.com, ada sejumlah faktor yang meningkatkan risiko henti jantung mendadak di antaranya kebiasaan merokok, obesitas morbid, diabetes, sleep apnea, gagal ginjal kronis, serta hipertensi dan kadar kolesterol tinggi.
Selain itu, ketidakseimbangan elektrolit dalam darah (kalium dan magnesium), Riwayat keluarga dengan penyakit jantung, penggunaan narkotika seperti kokain atau amfetamin, dan jarang berolahraga serta gaya hidup tidak aktif.
Gejala Henti Jantung
Gejala awal henti jantung bisa muncul sebagai tanda peringatan sebelum kondisi memburuk. Beberapa tanda dari halodoc.com yang perlu diwaspadai pusing mendadak, sesak napas, kelelahan yang tidak biasa, mual atau muntah, dan jantung berdebar tidak normal.
Pencegahan Henti Jantung Mendadak
Henti jantung mendadak dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk skrining penyakit jantung, serta menjaga kesehatan jantung secara optimal.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung antara lain menghentikan kebiasaan merokok, menurunkan berat badan bagi yang mengalami obesitas, menjaga berat badan tetap ideal, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, mengonsumsi makanan bergizi yang baik untuk jantung, rutin berolahraga, dan mengelola stres dengan baik dan efektif
Jika seseorang mengalami gejala yang lebih serius seperti nyeri dada, kesulitan bernapas mendadak, kehilangan kesadaran, atau pingsan secara tiba-tiba, perawatan medis darurat harus segera dilakukan.
Henti jantung sering kali terjadi tanpa peringatan sebelumnya, sehingga penting untuk segera mencari pertolongan medis jika merasakan gejala yang mencurigakan. Karena henti jantung merupakan kondisi medis darurat yang dapat terjadi secara mendadak dan berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Meskipun sering dikaitkan dengan penyakit jantung, ada banyak faktor lain yang bisa meningkatkan risiko kondisi ini, termasuk gaya hidup dan kondisi kesehatan tertentu. Mengenali gejala dan penyebabnya sejak dini dapat membantu dalam upaya pencegahan serta meningkatkan peluang keselamatan bagi penderita. Jika Anda atau orang terdekat mengalami tanda-tanda henti jantung, segera cari bantuan medis untuk menghindari dampak yang lebih serius.
Tag: #henti #jantung #bisa #terjadi #kapan #saja #kenali #faktor #risiko #langkah #pencegahan #sejak #dini