Tips Ampuh Atasi Keracunan Makanan: Dari Bahan Rumahan Hingga Perawatan Medis
Sebuah insiden keracunan massal terjadi di Desa Bondrang, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, pada Kamis (30/1/2025). Puluhan orang mengalami gejala keracunan setelah menyantap hidangan sate dan gulai kambing dalam acara selamatan di ruah salah satu warga. Lantas, bagaimana pertolongan pertama saat keracunan makanan?
Kejadian tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia, sementara lainnya dirawat di puskesmas dan beberapa bahkan dirujuk ke rumah sakit. Polisi sedang menyelidiki penyebab keracunan, namun belum dapat memastikan sumbernya.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya penanganan yang tepat terhadap keracunan makanan dan perlunya pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama. Berikut adalah pertolongan pertama saat keracunan makanan yang penting untuk diketahui.
Tanda dan Gejala Keracunan Makanan
Keracunan makanan dapat terjadi karena berbagai penyebab, seperti bakteri, virus, parasit, atau bahan kimia yang tercemar dalam makanan. Penyakit akibat keracunan makanan tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Keracunan makanan dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari mual, muntah, hingga diare yang disertai dengan darah, tergantung pada jenis patogen yang menyebabkan infeksi.
Beberapa bakteri, seperti E. coli, Salmonella, dan Campylobacter, merupakan penyebab umum keracunan makanan yang dapat memicu diare, muntah, dan bahkan gagal ginjal dalam kasus yang lebih parah. Gejala biasanya muncul dalam waktu 6 hingga 48 jam setelah mengonsumsi makanan yang tercemar.
Pada beberapa kasus, keracunan makanan bisa menyebabkan dehidrasi yang parah, nyeri kepala, kram perut, atau bahkan gejala neurologis seperti kesemutan dan kebingungan.
Pertolongan Pertama saat Keracunan Makanan
Berikut adalah langkah yang tepat sebagai pertolongan pertama saat keracunan makanan seperti disadur dari laman Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta dan sumber lainnya:
1. Tenangkan Korban
Ketika seseorang mengalami keracunan makanan, kecemasan dan kepanikan bisa memperburuk kondisi. Oleh karena itu, penting untuk menenangkan korban dan memberitahu bahwa gejala akan mereda seiring waktu.
2. Berikan Cairan untuk Menghindari Dehidrasi
Muntah dan diare yang terjadi akibat keracunan makanan dapat menyebabkan dehidrasi. Berikan cairan seperti air mineral atau cairan elektrolit (oralit) sedikit demi sedikit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
3. Posisikan Korban dengan Benar
Hindari posisi berbaring jika korban muntah. Sebaiknya, korban duduk dengan posisi tegak dan sedikit menundukkan kepala untuk mencegah risiko tersedak.
4. Menghindari Makanan Berat
Setelah gejala mereda, hindari memberi makanan berat, berminyak, atau pedas. Sebaiknya korban makan makanan ringan yang mudah dicerna, seperti nasi putih, roti tawar, atau pisang.
5. Menghindari Obat Tanpa Resep Dokter
Mengonsumsi obat antidiare tanpa resep dokter dapat memperburuk gejala keracunan. Biarkan tubuh secara alami membersihkan racun atau patogen yang ada dalam sistem pencernaan.
6. Istirahat yang Cukup
Beri waktu pada tubuh untuk pulih. Istirahat yang cukup sangat penting agar tubuh dapat pulih dengan cepat.
7. Segera Cari Pertolongan Medis
Jika gejala tidak membaik setelah 24-48 jam atau jika kondisi semakin memburuk, segera bawa korban ke rumah sakit. Beberapa gejala yang menunjukkan kebutuhan perawatan medis segera termasuk muntah berkelanjutan, tinja berdarah, atau gejala dehidrasi parah seperti mulut kering, urin berkurang, dan pusing saat berdiri.
Demikianlah informasi terkait pertolongan pertama saat keracunan makanan. Dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan dan memahami cara memberikan pertolongan pertama, kita bisa mengurangi risiko dan dampak buruk dari keracunan makanan. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas
Tag: #tips #ampuh #atasi #keracunan #makanan #dari #bahan #rumahan #hingga #perawatan #medis