Waspada, Kelompok Orang Ini Paling Berisiko Tertular TBC
Indonesia menempati urutan kedua kasus TBC terbanyak di dunia pada tahun 2023, dengan estimasi 1.090.000 kasus TBC baru setiap tahun dan 125.000 kematian akibat TBC.
TBC berisiko menginfeksi semua orang.
Namun, ada kelompok masyarakat yang paling berisiko terkena TBC seperti yang disampaikan Sekretaris Ditjen Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr. Yudhi Pramono, MARS.
Ada kelompok yang lebih berisiko tinggi tertular TBC, yaitu orang yang kontak serumah dan kontak erat dengan pasien TBC, orang dengan HIV (ODHIV), dan perokok.
Kemudian, orang dengan diabetes melitus (DM), bayi, anak-anak, dan lansia yang memiliki interaksi dengan pasien TBC, warga binaan pemasyarakatan (WBP), tunawisma, pengungsi, serta masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh-padat dan kumuh-miskin juga berisiko tinggi tertular TBC.
“Bakteri TBC dalam percikan (droplet) dapat bertahan selama beberapa jam di ruangan yang lembab dan tidak terpapar sinar matahari. Bila percikan droplet tersebut dihirup oleh orang lain, terutama mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien TBC, maka risiko penularan semakin tinggi,” terang dia ditulis pada Sabtu (1/2/2025).
Setelah seseorang terinfeksi, kuman Mycobacterium tuberculosis bisa dalam kondisi aktif atau tidak aktif (dormant) dalam tubuhnya.
Saat daya tahan tubuhnya baik, maka bakteri TBC akan tetap tidur. Namun, jika daya tahan tubuh menurun, bakteri ini bisa menjadi aktif dan menyebabkan penyakit.
Penting untuk mengetahui gejala penyakit TBC yang terdiri dari gejala utama dan gejala penyerta atau tambahan yang dikutip dari laman Kementerian Kesehatan.
- Batuk menerus
Batuk merupakan gejala utama TBC. Batuk yang mengarah TBC biasanya berlangsung terus menerus (kadang disertai dengan batuk berdahak atau batuk darah).
- Nafsu Makan Menurun
TBC bisa membuat seseorang tidak nafsu makan. Batuk yang terus-menerus bahkan bisa menyulitkan orang dengan TBC untuk menelan makanan.
- Penurunan Berat Badan
Asupan nutrisi pada pasien TBC yang tidak tercukupi dengan baik menyebabkan orang dengan TBC bisa kehilangan berat badan secara cepat dalam waktu singkat.
- Demam
Ciri TBC yang satu ini kemudian hilang dan timbul dalam beberapa waktu. Waspadai jika demam tidak kunjung sembuh lebih dari 2 minggu.
- Berkeringat di Malam Hari Tanpa Melakukan Aktivitas
Salah satu gejala penyerta yang khas dari TBC adalah keringat berlebih di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan atau aktivitas. Ciri TBC ini biasanya juga diikuti dengan kondisi tubuh yang lemas dan mengalami nyeri di bagian otot dan sendi.
- Nyeri saat Bernafas atau Batuk
Perkembangan infeksi bakteri di paru menyebabkan terjadinya peradangan yang meningkatkan produksi lendir di paru. Hal ini membuat dada terasa nyeri saat bernafas atau batuk.
- Mudah Lelah
TBC terjadi ketika daya tahan tubuh seseorang menurun. Akibat daya tahan tubuh yang lemah tersebut, badan akan terasa cepat lemas dan mudah lelah terus menerus. Namun dengan pengobatan yang disiplin, pasien TBC dapat sembuh dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa.