Harga Obat Mahal, BPOM Dorong Investor Asing Produksi di Indonesia
- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta investor asing untuk berinvestasi dalam produksi obat di Indonesia.
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan, selama ini Indonesia masih ketergantungan pada impor obat. Hal ini jugalah yang membuat harga obat di Indonesia mahal.
Oleh sebab itu, dia menilai, apabila ada investor asing yang mau berinvestasi dengan memproduksi obat di Indonesia, diyakini bisa membuat harga obat turun.
“Kami membuka diri untuk perusahaan-perusahaan asing untuk berinvestasi membuat produksi obat di Indonesia. Kan caranya gitu, kita enggak bisa ambil langsung produk mereka, ya kita minta mereka berinvestasi di negeri kita dan kita memberikan kemudahan regulasi dan sebagainya,” ujarnya kepada media di Jakarta, Jumat (24/1/2025).
“Karena kan BPOM menentukan good manufacturing-nya, jadi kita permudah termasuk sertifikat-sertifikatnya. Cara ini juga yang bisa menurunkan harga obat kita di Indonesia,” sambungnya.
Taruna bilang, ketika investor sudah berhasil membuka investasinya untuk memproduksi obat di Indonesia dalam jangka waktu yang lama, para investor bisa melakukan transfer teknologi dengan Indonesia sebagai bentuk timbal baliknya.
Hal ini pun dinilai bisa membuat obat herbal yang diproduksi oleh Indonesia semakin banyak, sehingga target akhirnya Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada obat impor. “Saya ingin suatu ketika bangsa kita bukan hanya mandiri pangan, tapi juga mandiri di obat,” imbuhnya.
Di sisi lain, Taruna juga mendorong adanya pemain baru di bidang laboratorium uji klinis seperti PT Equilab Internasional.
Sebab, perusahaan laboratorium ikut berperan dalam memastikan kebutuhan serta keamanan produk obat yang masuk ke Indonesia.
“Dengan adanya bantuan atau kerja sama dengan Equilab ini, bisa mendorong bagaimana membuat kemandirian obat nasional kita bisa tercapai,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Equilab Internasional, Ronal Simanjutak, menyatakan pihaknya akan mendukung program BPOM untuk menghasilkan produk-produk yang bermutu.
“Indonesia seharusnya memang sudah naik kelas dalam hal mengujikan produk dengan jumlah yang lebih banyak, sehingga jumlah produk fitofarmaka di Indonesia akan semakin banyak, dan juga uji klinik, vaksin, dan juga produk terapeutik juga lebih banyak di Indonesia. Equilab di sini kami sebagai provider yang melakukan uji-uji tersebut,” kata dia.
Tag: #harga #obat #mahal #bpom #dorong #investor #asing #produksi #indonesia